bagian 25 Mood yg kian memburuk

927 28 10
                                    

Rasa duka mendalam akan kisah cintanya dengan saka yang hanya bertepuk sebelah tangan dan rasa sepi yang Aldi rasakan membuat dadanya sesak dan menangis dengan kerasnya di dalam pelukan Arya.

Arya pun hanya diam mematung menyaksikan saudaranya yang menangis dalam peluknya.

Aldi pun akhirnya melepaskan pelukannya dan hanya diam mengusap air matanya yang masih membasahi pipinya.

Tak mampu bercerita apa yang ia rasakan, Aldi hanya mengucap sepatah kata maaf pada Abangnya karena tangisanya membuat kaos Arya sedikit basah oleh air matanya.

"Maaf ya bang gara gara refal baju Abang jadi basah," ucap Refaldi sambil mengusap air matanya.

Mencoba untuk tersenyum, Arya pun menjawab permintaan maaf refaldi tersebut "gapapa kok Abang maklum," ucap Arya.

Refaldi pun seketika beranjak dari teras rumah ayahnya dan memutuskan kembali ke kamar.

"Ehh refal mau kemana lagi, mau ikut Abang jalan jalan gak nih," ucap Arya yang bingung melihat saudaranya yang tiba tiba pergi kembali masuk ke kamarnya.

Refal pun bergegas pergi tanpa menjawab ajakan dari abangnya tersebut dan memutuskan kembali merebahkan tubuhnya di kamar sambil merenungkan rencananya untuk kembali pulang ke Surabaya.

Sambil menatap langit langit kamarnya, air mata Refaldi kembali jatuh dengan fikiranya yang masih kacau karena merasa kesepian.

"Tok tok tok,"

"Tong Abang boleh masuk kan?" Terdengar suara Arya dari balik pintu kamar Refaldi meminta untuk masuk ke kamar.

Refaldi pun hanya diam dan lagi lagi tak menjawab suara Arya yang meminta untuk masuk ke kamarnya.

Terlihat akhirnya Arya pun nekat masuk ke kamar dan duduk di samping Refaldi yang saat itu rebahan dengan posisi membelakanginya.

"Tong, jalan jalan yuk, pasti lu kesepian kan disini," ucap Arya dengan tanganya menyentuh punggung sepupunya tersebut.

"Hmm refal lagi males kemana mana bang," ucap Refaldi pelan dan singkat.

"Udah ikut Abang ayok buruan siap siap Abang mau ajak refal ke suatu tempat biar ga suntuk dirumah," ucap Arya yg kembali mengusap punggung Refaldi dengan senyuman di wajahnya.

"Mau kemana sih bang," desak Refaldi yang seolah malas diajak pergi.

Rasa sepi dan merasa tak mempunyai siapapun di dalam hatinya membuat Refaldi sering menangis, terlebih saat saka tau akan perasaanya dan Bima yang tak kunjung mengunjunginya, membuat Refaldi semakin merasa bahwa dirinya sendirian.

"Udah ayok buruan Abang tunggu di depan," ucap Arya memaksa

"Abang tunggu di depan 10 menit harus sudah siap oke?" Ucapnya lagi dan langsung meninggalkan sepupunya tersebut di dalam kamarnya untuk segera bersiap siap.

Dengan muka malas dan suasana hati yang kacau, Refaldi pun akhirnya bangkit dan mulai mengganti kaos yang ia kenakan dan segera menemui abangnya yang sudah menunggunya di depan.

"Mau kemana sih bang males juga," ucap Refaldi dengan muka malas yang sontak membuat Arya sedikit kaget karena ucapan Aldi yang tiba tiba dari arah belakang.

"Udah ayo ikut Abang," ucap Arya dengan muka tersenyum manis.

Bukan tanpa alasan Refaldi memasang muka judes pada sepupunya tersebut, Refaldi merasa kecewa karena abangnya tersebut lebih mementingkan pacarnya ketimbang dirinya yang memang tak bisa bertemu setiap hari.

"Naik tong biar Abang bonceng," ucap Arya menepuk jok motor dengan senyum mengembang meminta Refaldi untuk naik motor kesayangannya.

"Ya iyalah kan emang aku ga tau jalan disini yang ada malah nyasar," ucap Refaldi sedikit ketus.

Suasana hati yang buruk memaksa Refaldi untuk ketus pada Abang kesayangannya tersebut.

Meski begitu Arya hanya terus tersenyum manis seolah tau tabiat sepupunya yang memang mudah badmood ketika ada hal yg difikirkan.

Nanti malem lanjut lagi ya maaf cuma dikit banget nanti Mimin up lagi



MENGEJAR CINTA SAKA MEGANTARA (BXB STORY)Where stories live. Discover now