Bagian 13 Bercinta dengan Bima!

1.7K 35 3
                                    

Dalam pengaruh alkohol, Bima tiba tiba menciumku usai ku berbisik di telinganya mengaku sudah tak kuat dan ingin segera melampiaskan hasrat biologisku.

"Hoapps sruppp," bunyi mulutku yang tiba tiba di sedot Bima dengan penuh nafsu

Ku pegang rahang dan pipi tegasnya dengan kedua tanganku, mulutku pun di acak acak oleh lidah Bima yang sudah leluasa masuk ke dalam mulutku.

Lama ku berciuman dan saling bertukar air liur, nafsuku menjadi semakin menggebu gebu, aku yang saat itu berada di bawah ku arahkan tanganku pada dada bidang Bima dan kuremas keras hingga membuat Bima mengerang "arghh arghhh ahhh," erang Bima.

Sesekali ku mainkan kedua puting susunya dan ku pilin pelan seperti bermain sebuah analog PS.

"Ahhh ahhh," desah Bima.

Nafsuku yang kian memburu mendengarkan desahan Bima yang semakin keenakan membuatku menjadi semakin liar.

Bima yang merem melek puting susunya ku mainkan, ku dekap punggunya hingga dadanya mempel di wajahku dan langsung ku hisap puting susunya layaknya bayi menetek pada induknya.

Bima yang merem melek puting susunya ku mainkan, ku dekap punggunya hingga dadanya mempel di wajahku dan langsung ku hisap puting susunya layaknya bayi menetek pada induknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ku nikmati dada Bima yang bidang dan dapat ku dengar suara Bima mendesah keenakan karena aksiku tersebut

"Ahh ahh arghh ahhh," desah Bima.

Aku memang sangat terobsesi pada dada pria dan aku menjadi sangat liar ketika bergumul tak heran lawan mainku seperti Bima merasakan sensasi yang berbeda sehingga ingin mengulang bercinta denganku untuk yang kedua kali.

Celana Levis ku pun tak lepas dari jamahan nakal Bima yang secara bringas melepaskan celanaku.

Tak mau kalah dan semakin liar, ku banting tubuh bima yang menderu menahan nafsu, dan ku naiki perutnya yang seksi dan ku gesek gesekan bokongku pada batang kejantananya yang sudah sangat keras tergambar dibalik celana Levis yang ia kenakan

Kuhentikan sejenak aksiku, aku terdiam di atas tubuh Bima dan Bima hanya menatap nafsu diriku.

"Udah Al lepasin aja udah ga kuat gw," pintanya.

Aku yang menjadi semakin binal pun melucuti celana Bima hingga ia kini telanjang bulat di atas ranjangku.

Tak butuh waktu lama, ku pegang batang kejantanan Bima dan ku kocok pelan.

Urat urat kemaluan Bima yang besar pun tergambar jelas, sementara kulancarkan aksiku dapat kulihat Bima yang hanya merem melek pasrah tubuhnya sedang ku nikmati.

Aku yang sangat bernafsu kembali ku lucuti celanaku hingga akupun telanang bulat di atas ranjang.

Aku yang menginginkan lebih dari kemarin, nekat ku bisikan hal kotor yang ada dalam fikiranku pada Bima.

"Bim entot gw Bim gw udah ga kuat," bisiku di telinganya, Bima yang saat itu mabuk berat pun kembali melumat bibirku penuh nafsu.

"Iya sayang siap siap aku hamilin kamu ahh YESS," ucap Bima terbakar nafsu.

Usai berciuman tubuhku pun dibanting Bima hingga kini aku berada di bawahnya.

Di angkatnya kakiku di letakan di area bahunya yg bidang dan seksi, hingga terlihat jelas lubang kenikmatanku.

"Kamu yakin Bim mau ngentot aku," ucapku

"Yakin sayang udah ga kuat nih kamu siap siap ya," ucap Bima yang sedang asik mengocok kontol miliknya dan tak lupa memakai kondom.

"Pelan pelan Bim gw takut," ucapku dengan tanganku memegang erat kedua tangan Bima.

"Tenang aja sayang nanti enak kok," ucap Bima dengan nada binal.

Selesai memakai kondom, perlahan ia kemudian memasukan batang kejantananya hingga masuk sempurna kedalam anusku.

"Arghhh Bim sakit banget, blesss," rintihku.

Perlahan Bima menggoyangkan pinggulnya maju mundur hingga mulai kurasakan kenikmatan ketika batang kejantanan Bima menyentuh Prostat lubang kenikmatanku.

"Ahhh ahhh ahhh ahh," racauku semakin tak terkendali ketika Bima mulai mempercepat gerakan menggenjot bokongku.

"Ahhh yesshh gimana sayang enak gak argh," ucap Bima yang terus melancarkan aksinya dan hanya ku balas dengan anggukan.

Cukup lama aku di posisi awal, ku minta Bima untuk terlentang dan kini aku meminta untuk berada di atas.

Ku masukan penis Bima yang keras sempurna tersebut perlahan kedalam anusku hingga akhirnya "blesss,"

"Ahhhh," ucap kami berbarengan.

Akupun akhirnya mulai menggenjot naik turun menari di atas tubuh seksi Bima.

"Ahh ahhh ahh ahh shitt ohh YESS," ucapku keenakan.

Sementara aku mendesah, ku lihat Bima yang hanya menutup mata menikmati aksi yg ku lakukan.

30 menit sudah kulakukan aksi nakalku tapi penis Bima seolah masih kuat dan akan terus menghajarku.

"Bim elu kuat banget arghh," ucapku sambil menggoyangkan tubuhku naik turun di atas tubuh Bima.

Keringat pun bercucuran deras antara aku dan Bima. Tubuh Bima tampak seksi mengkilap terkena keringat kami yang bercampur jadi satu.

"Terus sayang ahhh perkosa gw lakuin apapun yg loe mau, gw milik lo malam ini ahh," ucap Bima menderu keenakan.

Kuraih tubuh Bima yang tertidur dan kududukan dengan kedua tanganku.

Posisi kami yang kini saling berhadapan membuatku bernafsu dan ku lumat bibir seksi Bima senang diriku yang masih menaik turunkan tubuhku.

"Plok plok plok ku dengar suara bokongku yang dengan keras menghajar batang kejantanan Bima.

Kali ini kami kembali berganti posisi dari saling duduk berhadapan, penis Bima yang masih menancap di anusku pun tak menghalanginya untuk berdiri.

Aku yang kini digenjotnya dengan posisi di gendong mesra tak bisa menahan rasa puncak untuk orgasme.

"Ahh ahh ahhh, plokk plokk plokk ahhh ," bunyi yang terdengar di dalam kamarku.

"Ahhh enakan sayang, aku hamil kamu siap siap ya ohh shit," ucap Bima nakal.

"Ahhh ahh ga nyangka Bim elu jago banget ahh puasin gw Bim gw mau crot," erangku.

Mendengar hal itu Bima pun mempercepat gerakannya menghajar lubang anusku.

Sodokan penis Bima yang terus mengenai prostatku menimbulkan rasa nikmat tak tertahankan hingga akhirnya "Bim gw keluar ahh crottt crottt crottt," semburan maniku pun meluber di area perut sixpack Bima.

Aku yang saat itu crot membuat lubang anusku ikut menyempit hingga akhirnya Bima pun menyusul "gw juga dah ga kuat ahhh croottttt crotttt crotttt crottt," tembakan mani Bima berkali kali tersebut seolah memenuhi perutku.

Aku dan Bima pun akhirnya terkulai lemas di atas ranjang dengan penis Bima yang masih menancap di dalam lubang anusku.

Bima pun merebahkan tubuhnya dengan diriku yang masih berada di atasnya hingga kami pun tertidur dengan posisi aku memeluk erat tubuh Bima.

Akankah hal ini terulang lagi ketika Bima terbangun di pagi hari? Tetap saksikan kelanjutan kisahnya

MENGEJAR CINTA SAKA MEGANTARA (BXB STORY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang