6

629 52 4
                                    

Jennie






Aku mengetuk ruangan kerja Rosie,entah mengapa seminggu ini sangat merindukannya mengingat ia jarang meluangkan waktu.

"Rosie,apa kau sibuk?"

"Hey, honey,masuk saja" Suara wanita yang ku rindukan terdengar seksi.

Hhhhhh,aku semakin mencintainya!.

Begitu masuk kedalam,aku melihat begitu banyak kertas berserakan di meja kerjanya.

"What are you doing?"

Aku mendekatinya sambil memperhatikan tangannya yang sibuk mengetik di laptopnya.

"Aku hanya mencoba membuat design baru untuk di promosikan di butik. Aku butuh sesuatu yang berbeda"

Rosie menatap ku sekilas sebelum tangannya sibuk mencorat-coret kertas di depannya.

"Kau terlalu keras pada dirimu sendiri"

Aku mengambil kertas yang menempel pada rambutnya,ia bahkan tidak menyadarinya.

"Apa kau melihat Joy di depan,aku akan memintanya untuk membuatkan mu kopi. Atau kau butuh yang lainnya?"

Rosie bertanya dan ia berhenti dari pekerjaannya sebentar. Sesuatu yang ku sukai,ia tidak sibuk!

"Aku hanya butuh kau,hubby"

Aku mengusap pipinya yang sedikit menirus kemudian duduk di pangkuannya.

"Oh,apa ini sejenis pengalihan supaya aku tidak bekerja?" Rosie bertanya lembut sambil memeluk ku.

Dengan posisi duduk yang menyamping,aku bisa melihat dengan jelas kantung matanya sedikit menghitam dan juga wajahnya semakin pucat.

"Kau seperti mayat hidup , hubby"

Aku menelusuri wajahnya dengan sebelah tanganku kemudian melepas kacamatanya yang tersampir indah,sambil sesekali jariku mengelus alis matanya yang rapi.

Rosie memejamkan mata akan perbuatan ku. Dan aku susah payah untuk tidak menyentuh bibirnya sekarang, walaupun sangat ingin ku cium.

"Apa kau sudah makan siang?"

Rosie mengubah topik.

Ya,ia sangat tidak menyukai suasana ketika aku merasa kasihan pada dirinya. Sebenarnya aku hanya tidak tega ia terus menerus memforsir tenaganya untuk selalu bekerja di siang hari tanpa kenal lelah,bahkan sering mengabaikan makan.

"Umm, belum"Apa kau berniat makan siang bersamaku?

Aku bersandar di dadanya sembari memainkan jari manisnya.

"Baiklah,kita makan siang"

"Benarkah?"Aku bertanya karena ia memang sangat jarang mau makan belakangan ini.

"Yeah,wifey"Rosie menautkan jarinya.

Aku? Tentu saja sangat bahagia dengan apa yang ku dengar

Makan bersama, panggilan wifey dan Rosie juga sudah tidak sungkan untuk menyentuh ku lagi.

Bukankah itu pertanda baik?

















Setelah beberapa saat menikmati makan,aku memperhatikan Rosie hanya mengaduk-aduk makanannya.

"Apa tidak enak?"

Rosie mendongak melihat ku "Enak kok,tapi rasanya akan berbeda jika kau menyuapi ku"

Ya ampun, Rosie seperti anak kecil jika bertingkah manja seperti ini!

Dan asal tahu saja,ia jarang memperlihatkan sisinya yang begini padaku.

"Oh jadi seseorang ingin makan dari tanganku?"Aku menggodanya sambil menggeser tempat duduk biar bersebelahan dengannya.

Rosie hanya tertawa kecil menanggapi ku.

"Aaa" Aku bersuara dengan tangan yang menyendok makanan ke dalam mulutnya.

Dan Rosie menerima dengan senang hati.

"Mm ,benar dugaan ku. Rasanya jauh lebih enak"

Rosie menikmati makanannya dengan lahap.

"Bagaimana setelah kau pulang dari butik,kita ke toko buku terdekat?"

Aku bertanya sambil memberikan suapan terakhir padanya. "Bukankah sudah lama tidak melakukan hobi menyenangkan kita?"

Rosie menyesap minumannya "Aku ingin. Sangat. Tapi malam ini tidak bisa,aku ada janji dengan seseorang"

"Siapa?" Aku bertanya posesif.

Rosie nyengir dengan sok polos"Bae Suzy"

"Lagi? Bukankah kau baru bertemu dengannya?"Aku semakin tidak menyukai arah obrolan ini.

"Iya, memang. Tapi Suzy ingin bertemu,dan aku tidak tahu alasannya ia mengajak ku " Jawab Rosie dengan tenang.

"Apa kau akan terus-terusan begini Rosie? Keluar tiap malam dengan alasan yang tidak jelas?" Aku mencemooh kebiasaannya yang sedikit berubah.

"Come on hubby,Suzy hanya kenalan ku sewaktu ia menolong pada saat penerbangan perjalanan bisnis ku,ingat?"

Rosie meminta pengertian ku

"Dan aku juga tidak akan melakukan hal-hal yang di  luar batas jikalau aku tidak nyaman"

Iya , Rosie benar.

"Aku hanya tidak tega menolak ajakannya, mengingat ia pernah sangat baik padaku" Lanjut Rosie.

Sekali lagi, Rosie benar. Dan Rosie memang manusia paling baik dan juga berhati lembut.

"Aku tidak akan pernah jatuh cinta, sekalipun ia menyukai ku"

Rosie berkata dengan tegas dan yakin.

"Iya,itu karena kau masih mencintai Lisa sampai sekarang"

Damn it ,aku keceplosan!

Wajah Rosie yang semula tersenyum manis langsung berubah 180 derajat. Rahangnya mengeras dan juga menatap ku dengan tajam .

"Jangan pernah menyebut nama itu lagi di depanku,Miss Jennie Kim!"

















__________________
__________________






Duh, Rosie kenapa ya?🙃

SOULMATE 2 [CHAELISA] ☑️Where stories live. Discover now