JUM-6

413 43 24
                                    

WARNING!!!



CHAP INI MENGANDUNG LIL' BIT 🔞. KALAU GAK SUKA JANGAN DIBACA, LANGSUNG SKIP AJA YA!!!


*********


     PART 6


     Setelah insiden tadi pagi yang membuat ia menjadi 'pusat perhatian' para karyawan karena kedapatan berangkat bersama sang boss, siangnya, ada lagi insiden dengan sang boss yang membuat Ten rasanya ingin menguburkan diri saja.

    Siang itu, Ten tengah fokus mengerjakan tugas-tugasnya. Saat tengah menatap laptopnya, tiba-tiba saja Ten merasakan area dadanya terasa sedikit nyeri. Ten meremas pelan dadanya agar rasa nyerinya menghilang. Setelah tidak merasakan lagi nyerinya, Ten kembali melanjutkan pekerjaannya. Namun baru beberapa menit, rasa nyeri itu muncul kembali. Ten meringis karena rasanya cukup nyeri, dan ia merasa dadanya seperti terasa membengkak.

   Doyoung yang melihat sahabatnya seperti menahan kesakitan tersebut segera menghentikan pekerjaannya.

    "Ten... Kau kenapa??? Kau baik-baik saja?"

    "Ugh, a-ku t-tidak apa-apa Doy."

    "Benar kau tidak apa-apa? Mukamu kaya yang lagi nahan sakit loh."

    "I-iya Doy, s-sebentar aku ke t-toilet dulu."

     Ten bergegas menuju toilet dan meninggalkan pekerjaannya. Biarlah nanti ia akan melanjutkan pekerjaannya setelah istirahat.

   Ten masuk kedalam toilet yang kebetulan tidak ada orang. Rasa nyeri didadanya sudah tidak tertahankan lagi. Saat ia melihat kearah kemejanya, ia terkejut karena di area dadanya sudah basah. Ten segera membuka kancing kemejanya. Betapa terkejutnya ia saat mendapati dadanya sedikit membengkak dan diujung putingnya ada cairan berwarna putih.


 Betapa terkejutnya ia saat mendapati dadanya sedikit membengkak dan diujung putingnya ada cairan berwarna putih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

   "Oh sh1t.. apa ini asi??"

   Saat Hendery masih bayi, Ten memiliki keistimewaan yaitu bisa memberikan asi eksklusif pada putra semata wayangnya tersebut. Ten perlahan memijat area dadanya bermaksud agar asi tersebut keluar. Namun ternyata rasa nyerinya semakin menjadi saat Ten memijatnya.

    "Akhh... Astaga, kenapa malah tambah nyeri, hiks.."

   Lagi, dengan perlahan Ten memijat area dadanya walaupun harus menahan rasa nyeri.




   "Ten..."

   Ten yang tengah memijat dadanya pun terkejut saat sebuah suara memanggilnya. Ten segera menutup kembali kemejanya lalu melihat kearah sumber suara.


 Ten segera menutup kembali kemejanya lalu melihat kearah sumber suara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




    "J-johnny hyung.."


      Ya, Itu Johnny! Tengah berdiri didekat pintu toilet sambil menyaksikan apa yang karyawannya lakukan.

  "K-kamu ng-nggak apa-apa, Ten?"

   Johnny tergagap saat ia melihat dengan mata kepalanya sendiri cairan putih sedikit keluar dari dada si pria mungil tersebut. Dan juga ia mendengar rintihan kesakitan si mungil.

   Ten hanya menggeleng lemah, nyatanya ia memang sedang tidak baik-baik saja. Lagipula sudah terlanjur Johnny melihat apa yang tengah ia lakukan.

    "Tiba-tiba saja asiku keluar, dan rasanya nyeri sekali, aku sudah coba memijatnya tapi malah semakin nyeri, hiks..."

   "A-ahh, b-begitu..."

    "Hyung... A-apa hyung bersedia membantuku?"

   "Huh? M-membantu bagaimana, Ten?"

    "Mengeluarkan asi ini"

    "HAH??? B-bagaimana caranya Ten? Katanya kalau dipijat malah semakin nyeri."

    "Bukan dengan tangan hyung, tapi-----"

     "T-tapi???"

     "Uhm...hyung mau membantuku menyedotnya??"

    "M-menyedot??"

     "Iya, like a baby.. Dulu aku pernah mengalami ini, dan akan sembuh dengan sendirinya jika ada yang menyedot asinya, shhh.."

   "A-apa kau yakin, Ten?"

    "Umm, ya, tapi kalau hyung keberatan juga tidak apa-apa."



  

   Glup!



    Entah kenapa Johnny merasa tenggorokannya terasa kering saat karyawannya tersebut menawarkan sesuatu yang menggiurkan.

    "K-kalau begitu kita bisa m-melakukannya di-- ruanganku?"

    "Baiklah, hyung duluan saja, nanti aku menyusul."

   "O-okay.."

    Johnny segera pergi dari toilet tersebut lalu kembali keruangnnya. Johnny mencoba menetralkan nafasnya yang sedikit berat.

    Tidak berapa lama ada yang mengetuk pintu ruangannya.





  Tok! tok! tok!


    "Ya, masuk.." Johnny mencoba menetralkan nada suaranya.

    Saat Ten pergi keruangan sang boss, beruntung  tidak ada siapa-siapa dilantai tersebut. Bahkan sekretaris Moon yang biasanya selalu stay pun tidak ada.

    Ten segera masuk sebelum ada yang melihatnya. Tanpa sepengetahuan Ten, Johnny sudah mengunci pintu tersebut menggunakan sebuah remote control.

    "Emm.. Ten?"

    "Y-ya?"

     "Masuklah, kita bisa melakukannya-- didalam."

    Ruangan milik Johnny memiliki sebuah kamar pribadi yang biasa ia gunakan saat ingin beristirahat.

   Ten pun memasuki sebuah ruangan yang didalamnya terdapat kasur King size, TV Flat 46 inch, sofa, dan juga kulkas.

   "Duduklah Ten.."

    Johnny menyuruh Ten untuk duduk dipinggir kasur.

   "Ten, boleh kutanya sekali lagi?"

    "Ya hyung..."

     "Apa kau benar-benar yakin ingin aku melakukan ini??"

     "Ya, lagipula hyung sudah terlanjur mengetahuinya walaupun sebenarnya aku malu sekali."

    "Baiklah.. Kita mulai sekarang? Boleh aku buka kemejanya?"

    "Uhm.."

     Perlahan Johnny mulai membuka 3 kancing kemeja si mungil. Dan terpampanglah dada si mungil yang memang sedikit membengkak dengan puting tegak berwarna pink. Johnny menatapnya tanpa berkedip. Bagaimana mungkin puting seorang pria bisa seindah itu.

   "H-hyung.. Hyung bisa memulainya.."

    Perlahan namun pasti, Johnny mendekatkan wajahnya kearah dada Ten. Pertama ia menjilat puting pink tersebut yang mana membuat si empunya kegelian.

   "H-hyunghh.."

    Setelah melihat respon si mungil, Johnny pun lantas mulai memasukkan benda pink tersebut kedalam mulutnya. Dan ajaibnya, Johnny merasakan cairan manis  mengalir perlahan ke tenggorokannya. Ten yang merasakan kenikmatan pun perlahan meraih kepala Johnny lalu menekannya agar semakin dalam menyedot asinya.





   "Aghh, shhh.. Hyunghh..."











TBC!!!!!

HUAAAAAAA.... AKU NGETIK APAAA INIII?????😣😣😣😣

Jodoh Untuk Mae || JOHNTENWhere stories live. Discover now