Sebelum membaca budayakan vote, dan komen.....
Di rumah sakit Karin di tangani dokter tidak lain temannya Dewa yang bernama Rafi. Rafi menatap Dewa yang dari tadi tak lepas pandangan dari Karin.
"Ehem" dehem Rafi membuyarkan tatapan Dewa
"Selesai, sementara luka jangan kena air dulu" ucap Rafi
Karin hanya menganggukkan kepalanya berkali kali sambil melihat lukanya. Itu membuat Dewa merasa gemas melihatnya.
(Astaga kenapa kamu imut sekali Karin) batin Dewa
"Mas Dewa, sudah kan. Aku harus ke kampus" ucap Karin
"Biar aku antar" ucap Dewa langsung
"Eh eh nggak usah, aku udah pesan taxi. Makasih" ucap Karin hendak pergi
"Tunggu" Dewa mencekal lengan Karin
"Nomor telfon kamu" ucap Dewa
Karin mengeryitkan dahi heran
"Buat apa" tanya Karin
"Kalau motor kamu selesai aku harus cati kamu kemana" ucap Dewa
"Oh" Karin mengeluarkan ponselnya
Senyum mengembang di wajah Dewa
"Aku balik dulu" pamit Karin menjauh dari Dewa
Dewa tersenyum melihat kepergian Karin.
"Seperti ada yang sedang jatuh cinta" ucap Rafi bersandar di tembok
Dewa menatap Rafi tersenyum
"Kau harus cerita Dewa Anggara" ucap Rafi
-------
Sesampai kampus Karin langsung menemui May.
"May" panggil Karin
May yang mengetahui Karin langsung menyusulnya. Karin membolak balikkan badan Karin.
"Lho nggak papa kan" tanya May cemas
"Ckkk" Karin jengah melihat sahabatnya satu ini
"Nih liat, cuma luka di lengan doang"
May menghembuskan nafas lega
"Eh gimana acara anak-anak buat baksos" tanya Karin
"Tinggal kita terjun langsung" ucap May
"Yuk ke base camp" ajak Karin
Sesampai di base camp Karin menyapa beberapa temannya.
"Karin" panggil Galih mendekat ke Karin
Galih sempat mendapat kabar kalau Karin mendapat musibah.
"Kamu nggak papa" tanya Galih kuatir
"Gue nggak papa Lih" ucap Karin
Galih lega mendengarkannya
"Udah ah yuk kita prepare" Karin meninggalkan Galih
Dia sebuah kantor Dewa tengah melamun membayangkan wajah Karin. Baru kali ini dia merasakan seperti jatuh cinta kembali.
Tok tok
Ketukan pintu membuyarkan lamunan Dewa.
"Masuk" ucap Dewa
Asisten Dewa masuk ke ruangannya.
"Pak motornya sudah selesai, sekarang sudah di depan kantor. Apa mau saya kirim motornya" tanya asistennya
"Tidak usah, mana kuncinya" asistennya memberikan kuncinya
"Kamu bisa kembali kerja" ucap Dewa
Dewa tersenyum melihat kunci motor Karin.
"Akan aku dekati terus dia" ucap Dewa
Menjelang sore mata kuliah Karin selesai. Karin dan May berjalan menyusuri koridor kampus.
"Rin kamu pulang bareng aku aja" ucap May
"Aku bisa naik taxi May" ucap Karin
"Udahlah sama gue aja" ucap May
"Oke oke" ucap Karin
"Hai" sapa Galih
"Hai Lih" sapa May
Sesampai depan kampus Karin di kagetkan dengan seorang laki-laki menaiki motornya.
"Rin, bukannya itu motor lho ya. Tapi yang duduk di sana siapa" tanya May
Dewa melepas kacamata hitamnya.
"Astaga ganteng banget Rin" ucap May terpesona
"Diem ah" Karin mendekati Dewa
"Mas Dewa ngapain kesini" tanya Karin dengan wajah heran
"Balikin motor kamu" ucap Dewa enteng
"Kan bisa aku yang ambil" ucap Karin kesal
( astaga laki-laki ini selalu maunya sendiri ) batin Karin
"Ya udah mana kuncinya" pinta Karin
Dewa malah memberikan helm ke Karin. Karin merasa bingung.
"Ambil" ucap Dewa
"Karin" panggil Galih
Karin menoleh ke arah Galih
"Ada apa" tanya Galih menatap Dewa tidak suka
"Tidak apa-apa. Aku balik duluan ya" ucap Karin memasang helm dan naik ke motornya
"May aku balik duluan ya" teriak Karin
Dewa melajukan motor Karin. Galih menatap geram laki-laki yang membonceng Karin.
Tbc
YOU ARE READING
Di Kejar Mas Duda ( End )
RomanceBagaimana rasa di ganggu oleh seorang laki-laki yang baru saja muncul. itu yang dialami Karin. Dewa lah sosok laki-laki itu dan mengganggu pikiran Karin