3.AUF

173 10 0
                                    

81.At-Takwir : 29

وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ

Kamu tidak dapat berkehendak, kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.

.
.
.
***

Sesampainya di Ndalem, Nursya pun mengucapkan salam.
"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, kemarilah nak abi sama umi mau bicara sama kamu."ujar Kyai Zainal.

Lalu Nursya pun duduk dihadapan abi dan ummi nya.

"Nursya, abi ingin bicara hal yang sangat penting denganmu nak, ini menyangkut soal pesantren. Abi semakin tua jadi tidak mungkin kan jika abi akan terus memimpin dan mengelola pesantren ini? Abi harap kamu mengerti Nursya. " Ujar Kyai Zain keinginan tersirat didalamnya.

Dari tutur katanya, kyai Zain ingin putranya segera menikah agar ada penerus di pesantren darunnajah.

"Insya Allah abi, akan Nursya usahakan. Tapi tolong berikan waktu buat Nursya, lagipula Nursya juga baru masuk kepala dua. Dan juga karena menikah bukanlah hal yang sepele. Nursya izin undur diri. Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh"

Lantas Nursya pun pergi untuk melakukan sholat sunnah sekaligus menenangkan hati dan jiwa nya.

"Ya Allah, berikanlah hamba petunjuk atas semua ini. Hamba ingin sekali melakukan amanah orang tua hamba, namun hamba belum memiliki pilihan yang pasti. Ya Allah, semoga Engkau memberikan hamba sebuah jalan. "

"Ya Allah diri ini hanyalah manusia biasa yang hanya bisa meminta kepada-Mu. Ya allah hamba mencintai salah satu makhluk ciptaan-Mu. Hamba mencintai nya karena-Mu, juga karena akhlaknya. jika dia adalah jodoh hamba, maka, dekatkanlah hati kami Ya Allah, namun jika dia bukan jodoh  hamba, maka berikanlah hamba perempuan di dunia ini yang lebih baik darinya...
ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الاخيرة حسنة وقنا عذاب النار ،، امين يا رب العالمين.

***

Satu bulan kemudian...

"Afa'an tuh rame-rame?" tanya Nisa pada Zahra.

"Mana saya tau, saya kan ikan," jawab zahra melawak.

"Ish, kamu nih Zah, aku serius deh, " ujar Nisa. Zahra hanya terkekeh mendengar nya.

"Daripada kepo mending kita langsung kesana yuk, " ajak Zahra pada Nisa.

"Yaudah ayo, "

Mereka berdua pun langsung pergi ke TKP (tempat kejadian perkara), setelah melihat apa yang terjadi Nisa dan Zahra terkejut, ternyata teman seasrama mereka, Manda sedang dihukum oleh pengurus asrama putri.

"Astaghfirullah, Manda!" pekik Nisa terkejut. Nisa dan Zahra pun berlari menghampiri Manda.

"Assalamu'alaikum. Manda, apa yang terjadi? Kenapa kamu bisa sampai dihukum sih? " Tanya Zahra.

"Wa'alaikumussalam, itu Ning, tadi saya gak sengaja lewat depan asrama santri putra buat mencari ustadz khalid, karena pak Kyai yang menyuruh, tapi saat saya sampai didepan asrama santri putra, tiba-tiba ada pengurus asrama dateng, terus gini deh Ning, mbak. " terang Manda.

"Ya Allah, emang kamu nggak bilang sama pengurus nya? Kalau kamu cari ustadz khalid. " tanya Nisa.

"Mau gimana lagi mbak, pas mau bilang aja pengurus asrama sudah ngehukum aku. " ujar Manda murung.

"Yaudah, tapi kamu cuma dikasih hukuman disiram aja kan? Gak ada yang lain? " tanya Zahra.

"Emm... Sebenarnya ada Ning, setelah ini saya harus bersihin KM asrama putri. "

"Wahh, gak bisa dibiarin ini, Manda nanti kita bakal bantu kamu buat jelasin semua ini, sekarang kamu masuk asrama dulu, ganti baju gih, udah basah kuyup begitu. " Ujar Nisa.

"Baik mbak. Saya permisi, Ning, mbak. Assalamu'alaikum. "

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. " jawab mereka berdua serempak.

『••✎••』

Saat sedang berjalan untuk menemui Manda, Nisa pamit dahulu untuk ke toilet.

"Ra, aku ke toilet dulu sebentar ya? "

"Oh boleh kok, silahkan. Siapa tahu ketemu bang Nursya. " ujar Nisa tersenyum jail.

"Apasih Ra, aneh deh. "

Lalu Nisa pun melenggang pergi tanpa mengucapkan salam.

"Aelah, sensi amat, tinggal ngaku aja seneng, susah bener. " gerutu Zahra.

Saat sedang melamun sambil berjalan, Nisa tak sengaja menabrak seseorang.

"Aduh! Astaghfirullahal'adzim. " kaget Nisa dan orang itu bersamaan. Pada saat Nisa melirik orang itu, ternyata dia adalah Gus nya. Yap, Gus Nursya.

"M-maaf Gus, sya tidak sengaja, saya melamun tadi. Sekali lagi saya minta maaf, " ujar Nisa. Takut-takut ia dihukum oleh Gus nya itu.

"Tidak apa-apa Ning, saya juga salah tidak memperhatikan jalan, maaf kan saya. " ujar Gus Nursya tetap menundukkan pandangannya.

"Saya permisi, assalamu'alaikum. " pamit Nursya.

"Wa'alaikumussalam."

Hiss, kenapa sih pake ketemu gus Nursya, mana ketabrak lagi. Batin Nisa menahan malu.

"Ah udah lah mending ke toilet dulu"































































TBC

Segitu dulu, assalamu'alaikum.
.
.
.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 09, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ANA UHIBBUKI FILLAH (Hiatus) Where stories live. Discover now