1.Hari yang menyebalkan....

48 20 17
                                    

Cuaca begitu cerah menyelimuti  kota Jakarta hari ini.Sinar matahari pun masuk melewati sela-sela jendela kamar Vino.

Vino tengah terbaring di tempat tidurnya dia pun terbangun akibat matanya terkena pancaran sinar matahari yang masuk dari sela-sela jendela kamarnya.

Sedikit demi sedikit Vino membukakan matanya.

Spontan mata dia pun langsung tertuju ke arah jam dinding yang berada tergantung di sebelah jendela nya.

Jam dinding itu menunjukkan pukul 06.45 pagi.

Vino pun sontak membuka lebar matanya sambil mengusap matanya.dia kaget melihat jarum panjang jam dinding sudah hampir menunjukkan ke pukul 07.00 pagi.

"Mampusss... Gue bakalan telat nih ke sekolahan mana ada upacara lagiii."Ucap Vino.

Dia pun bergegas bangun dari tempat tidurnya dan langsung pergi ke kamar mandi.

Vino mandi sebentar dia tahu kalo mandi lama-lama hanya bikin dia telat ke datang ke sekolah.

Vino pun langsung ke lemari pakaiannya tampak baju putih dan celana telah rapih tergantung di lemari nya.Sebenarnya dia menggantung seragam nya itu semalam.

Dia sengaja dia tahu dirinya memiliki kebiasaan telat bangun jadi untuk mempersingkat waktu dia gantung seragamnya jadi tidak perlu buang-buang waktu mencari lagi.

Selesai memakai seragam nya dia pun bergegas mengambil tasnya yang tersimpan di atas meja belajar nya.

Beberapa menit kemudian dia bergegas turun dia pun melihat ibunya sedang menyiapkan sarapan di meja makan.

Sudah ada pria paruh baya duduk di ujung meja tersebut. dia bukan tidak lain adalah ayahnya Vino.

"Yah,Vino langsung pamit yaa.soalnya udah telat nih." Ucap Vino sambil mencium tangan ayahnya.

"Kamu gak sarapan dulu,Vin ?" Ucap ayahnya.

"Gak yah,Bun Vino pamit ya pergi duluan." Ucap Vino sembari mencium tangan Bundanya.

"Assalamualaikum" Ucap Vino kepada ibu dan ayahnya.
Vino pun pergi meninggalkan mereka berdua.

"Vino,Vino.Bunda emang tadi gak bangunin Vino sampai dia bisa kesiangan gini?" Tanya ayah sambil melahap sarapannya.

"Ayah gak tau Vino aja dia kan susah di bangunin.bahkan bunda udah setel alarm tetep aja kesiangan.bunda ketok -ketok kamarnya masih aja belum bangun." lirih Bunda.

"Emang buah gak jauh jatuhnya dari pohonnya." Ucap ayah.

"Ckckck.tuh ayah tau ayahkan 11 12 sama Vino susah dibangunin.kalo aja Bunda gak bangunin paling kesiangan juga ke kantor." Ucap Bunda.

"Heheheh.... Bunda bisa ajaa.Mungkin suatu hari nanti Vino butuh kaya bunda." Lirih ayah.

Bunda pun heran dengan ucapan ayah barusan.

"Maksudnya yah ?" Ucap Bunda sambil menaruh piring di meja makan.

"Aaaa Bunda kaya gak pernah muda aja.dulu kan zaman pacaran Bunda sering miscall ayah.banyak bangetttt." Ucap ayah sambil melirik mata Bunda .

"Ckckck" mereka pun tersenyum malu seakan-akan mengingat zaman mereka berpacaran dulu.

                       ***********

Vino melajukan motornya secepatnya mungkin dia menyalip terus semua kendaraan jalanan ibu kota.Dia terus melihat jam tangan nya.

Dia khawatir jika telat pasti ada hukuman terlebih hari ini ada upacara dia malu harus berdiri di depan ditunjukan ke semua murid lainnya bahwa dia siswa yang telat masuk.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 31, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

LOVE LANGUAGE WITH YOU Where stories live. Discover now