#1 Tabib Hantu

Part 971 - 975

. 

🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥

. 

Dia memalingkan muka dan berjalan ke sisi lain untuk berbicara dengan Pengawas, dia bertanya, "Apa Kau yang bertanggung jawab di sini?"

Pengawas sedang minum teh ketika dia mendengar suara itu. Ketika dia mendongak dan melihat seorang pemuda tampan, dia meletakkan cangkir tehnya dan berkata sambil tersenyum, “Semua barang dagangan di sini berada di bawah kendaliku. Apa tuan ingin membeli beberapa budak? Jenis apa yang kamu inginkan? Aku dapat merekomendasikan beberapa kepada tuan.

Feng Jiu memandangnya dan berkata, “Si gendut yang dibawanya tadi, jaga dia. Jangan menodainya atau membunuhnya.”

Setelah mendengar ini, senyum di wajah Pengawas itu menyempit saat dia memandangnya dari atas ke bawah, "Apa maksud tuan dengan itu?"

“Apa kau tidak mengerti? Dia milikku. Aku meminjammu untuk memberinya pelajaran, tetapi pastikan Kau tidak menodai atau membunuhnya. Apa kamu mengerti kali ini?"

“Hahaha, tuan pasti bercanda. Semua barang dagangan di sini dibeli dengan uang. Ya, kami memang membeli si Gendut  itu sebelumnya, jadi Kenapa tuan mengatakan dia milikmu? Selain itu, kami punya rencana besar untuknya. Kami membelinya seharga tiga ratus koin perak, tetapi kami akan dapat menjualnya lebih dari itu.”

Bibir Feng Jiu melengkung, “Bukan kau yang bertanggung jawab di sini. Pergi! Suruh Tuanmu ke sini sekarang!”

Dia tidak senang ketika mendengar ini dan wajahnya muram, “Sungguh bajingan! Lihatlah sekelilingmu, Kamu berani membuat masalah di sini? Datang! Usir dia keluar!”

"Keluar!"

Empat Kultivator melangkah maju untuk mengelilinginya. Salah satu dari mereka hendak meraih kerah Feng Jiu dan mengusirnya, tetapi pemuda itu memandang mereka dengan santai, matanya yang dingin dipenuhi dengan kekuatan yang luar biasa. Energi dan nafas yang datang darinya meresap ke udara dan Kultivator hanya merasakan energi pembunuh yang datang ke arahnya. Rasa dingin merayap naik melalui telapak kakinya dan mencapai hatinya. Guncangan kekuatan dan energi yang intens membuatnya gemetar dan dahinya berkeringat dingin. Kakinya menjadi lunak dan dia jatuh ke tanah dengan keras.

Dari para Kultivator yang hadir, dua di antaranya adalah Kultivator Infinit, dan bahkan Pengawasnya adalah Kultivator tingkat menengah Infinit. Ketika mereka melihat kekuatan yang dipancarkan bocah laki-laki berbaju merah itu, mereka terkejut dan mata mereka dipenuhi dengan keterkejutan dan kebingungan.

Bagaimana mungkin seorang anak laki-laki yang baru berusia enam belas hingga tujuh belas tahun memiliki kekuatan yang begitu besar? Siapa sebenarnya remaja ini?

"Siapa, siapa kau?" Pengawas itu bertanya dengan gemetar. Dia tahu bahwa dia luar biasa dan tidak berani melakukan gerakan gegabah. Seorang kultivator Inti Emas tidak menakutkan.

Namun, seorang Kultivator Inti Emas berusia enam belas hingga tujuh belas tahun jelas sangat menakutkan. Bakat apa yang dibutuhkan seorang anak laki-laki berusia enam belas atau tujuh belas tahun untuk menjadi seorang kultivator Inti Emas?

Feng Jiu meliriknya dengan santai, suaranya dingin, "Kau tidak cukup beruntung untuk tahu."

Jika Pengawas telah mendengar ini sebelumnya, dia akan memarahi bocah itu. Namun, sekarang dia telah melihatnya membuat kultivator Infinit jatuh ke tanah tanpa bergerak, dia takut untuk menunjukkan ketidakpuasan.

Begitulah di dunia, jika Kamu membuktikan bahwa Kamu lebih kuat, Kamu secara alami akan mendapatkan rasa hormat dari orang lain. Adapun yang lemah, tidak ada yang akan memperhatikan mereka.