Prolog

1.2K 78 5
                                    


Kring kring kring

"Hah?"

Alarm berbunyi tepat pada pukul 8 pagi. Seorang wanita berambut blonde lurus sepunggung baru saja terbangun dari tidurnya. Tangannya tergerak untuk mematikan alarmnya. Dia merenggangkan otot tubuhnya.

Haitani Rei. Itulah namanya.

Dengan langkah gontai, Rei berjalan ke luar kamarnya. Sesekali menguap karena semalam dia tidur cukup larut. Ia pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok giginya.

Setelahnya wanita itu pergi ke dapur. Ia membuka pintu kulkas, mengambil sebotol susu dan langsung meneguknya dari botolnya. Yah, siapa yang peduli. Lagipula ia tinggal sendiri.

"Sarapan apa kita hari ini?" tanya Rei pada dirinya sendiri sambil melihat-lihat bahan makanan yang ada di dalam kulkas.

Telur, ayam, sepotong salmon, dan beberapa sayuran lainnya. Rei memutuskan untuk menggoreng telur dan ayamnya. Setelah selesai, wanita itu memakan makanannya sambil memeriksa sesuatu di ponselnya.

Tiba-tiba sebuah panggilan telepon masuk. Namun, sebelum menerimanya, ia melihat siapa yang meneleponnya.

Ran

Begitulah yang tertera di layar ponselnya. Dia adalah Haitani Ran, adik pertama Rei. Ia pun menerima panggilan dari adiknya itu.

"Kak Rei!"

"Ada apa, Ran?"

"Kau berada di rumah hari ini? Malam ini aku dan Rindou ingin menginap di tempatmu."

"Baiklah. Belilah daging dan yang lainnya. Aku akan memasak makanan kesukaan kalian."

"Asyik! Baiklah, akan ku beli. Sampai jumpa nanti malam!"

"Hmm, sampai jumpa."

Sambungan telepon terputus. Rei kembali melanjutkan makannya. Namun, belum ada satu suapan, panggilan telepon kembali masuk.

Rindou

Itu yang tertera dilayar ponselnya. Dia adalah Haitani Rindou, si bungsu.

"Ada apa, Rindou?"

"Kak Rei, malam ini aku dan Kak Ran —"

"Aku tahu."

"He?"

"Ran yang memberitahuku."

"Ah, kalau begitu sampai jumpa nanti malam!"

Tutt tutt

Telepon kembali terputus. Rei memejamkan matanya sejenak. Lalu menghabiskan sarapannya.

Rei sibuk dengan iPad di hadapannya. Beberapa saat kemudian dia berteriak senang. "Selesai!"

Terlihatlah sebuah gambar seorang wanita dan pria yang berpakaian ala bangsawan abad pertengahan dengan pose sang wanita memangku kepala sang pria. Rei tersenyum senang melihat hasil karyanya.

Wanita itu mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang melalui pesan. Tak lama kemudian sebuah notifikasi masuk. Notifikasi itu dari akun bank nya, tertera sejumlah uang yang cukup besar disana.

Rei tersenyum senang sambil berjingkrak-jingkrak kesenangan. Namun sebelum ia lupa, ia mengirimkan hasil gambarannya itu.

Haitani Rei. Seorang wanita berambut blonde sepunggung, bermata ungu, dan bertubuh tinggi. Berusia 32 tahun, single, dan saat ini bekerja freelance untuk kebutuhan sehari-harinya. Terkadang Rei akan membuka komisi untuk menggambar jika ia sedang tidak terlalu banyak pekerjaan. Tak jarang ia bekerja sama dengan beberapa penerbit buku untuk menggambar cover buku mereka.

Big Sister [Haitani Brothers] • on goingWhere stories live. Discover now