3

16 10 0
                                        

"Ayolah Iliana aku tau kau pintar, berfikir berfikir otak ayo berfikir" Louisa yang melihat nonanya kebingungan, ikut kebingungan karena tidak tau apa yang terjadi semalam, dirinya hanya tau bahwa Iliana tidak pulang ke rumah tapi tinggal di istana, tapi kejadian apa yang membuat nona Iliana sangat kebingungan.

"Louisa, aku ingin berbicara 4 mata dengan mu" tiba-tiba saja tatapan mengerikan nonanya menatap lekat dirinya, membuat si empunya sedikit merinding karena tatapan tajam yang diberikan

"Baiklah nona" Louisa kemudian meminta beberapa pelayan yang sedang membersihkan kamar Iliana keluar, setelah kamar itu kosong Iliana benar benar menjadi gila, dia memukul-mukul wajahnya dengan bantal dan menangis

"HUWAAAAA LOUISAAA AKU HARUS BAGAIMANAAA"

"Eh nona ada apa, nona jangan menangis, cerita kan pada saya, tenang kan diri nona"

"HUWAAA AKU AKAN MATI BESOK, AKU BELUM MENIKMATI KEKAYAAN DI DUNIA INI HIKS"

"Jaga ucapanmu nona jika itu menjadi kenyataan bagaimana?!" ucap Louisa yang marah ketika ilia mengucapkan sesuatu yang tidak pantas

"Louisa kau kenal tuan giovanno dari keluarga Dermentous?"

"Lelaki mengerikan itu, siapa yang tidak mengenal dia, kisahnya sudah tersebar luas, setiap kali peperangan berakhir, bajunya ziarah nya lah yang paling berlumuran darah, ku dengar dari para prajurit, dia lah yang membantai musuh paling banyak, memang tampan, tp untuk apa jika tampangnya sangat menakutkan seperti itu?, bahkan menikah dengannya adalah sebuah mimpi buruk bagi para lady"

"HUWAAAAAA LOUISAAA"

"Nona ini kenapa, apa ada yang terjadi antara nona dengan tuan gio?"

"Aku, aku melecehkannya saat aku mabuk semalam"

Louisa tercengang, mulutnya sudah ternganga melihat pengakuan yang diberikan nonanya itu, bagaimana tidak, selama ini dia tidak pernah sekalipun melirik pria lain selain putra mahkota, dan tiba-tiba melakukan pelecehan terhadap lelaki yang sangat ditakuti oleh banyak lady

"Nona, tenanglah, apa nona mengingat semuanya yang nona lakukan pada tuan gio?"

"Aku mengingatnya saat aku mandi tadi, aku me cium bibirnya, dan meraba dada dan perutnya, tapi seingatku dia tidak melarangnya atau menghindar dari serangan mabuk ku, dah kau tau... aku muntah di depannya, aku harus apa louisa AKU HARUS APA?!"

Louisa sangat bingung, dia tercengang apa yang terjadi diantara mereka berdua tapi Louisa malah terpikirkan hal lain yang membuat dirinya penasaran

"Nona, apakah dia seksi seperti yang di gosipkan?" 

Iliana yang mendengar itu mengangguk antusias sambil menangis tersedu-sedu, ia tidak membantah fakta bahwa pria itu sangatlah seksi dan gagah, apalagi mengingat dirinya sudah berciuman, dan menurut gosipnya dia tidak pernah disentuh wanita setitikpun, artinya dia lah wanita pertama yang menerjang tubuh seksinya itu.

"Bagaimana jika dia membawaku pergi untuk di eksekusi karena melecehkan dirinya?" panik Iliana sambil mengguncangkan tubuh louisa sangat cepat

PLAK

Lagi-lagi louisa kaget karena Iliana menampar dirinya lagi

"Ya tuhan nona, hentikan itu, anda sudah menampar diri anda 2x, sayangi wajah nona yang cantik itu" Louisa menahan tangan iliana dan memeluknya untuk menenangkannya.

"Louisa aku ingin makan pasta" Iliana yang sudah tenang mendongakan kepalanya dan meminta louisa untuk memberikannya pasta dan dibalas anggukan oleh Louisa

"Baik nona, tunggu sebentar saya akan meminta koki memasakkannya untuk anda" balas Louisa dan langsung pergi menuju dapur

Setelah melihat Louisa keluar, Iliana menghampiri meja tua yang ada di dekat salah satu jendela yang amat besar di kamarnya, dia duduk manis memikirkan adik tersayangnya

Beautiful ScriptDonde viven las historias. Descúbrelo ahora