MADE BY LOVE || MINYOON √

1. Little Ghost

The Main Character : Park Jimin and Min Yoongi (MinYoon).
Genre : Fanfiction, spritual and little bit angst.

***

Bagi Park Jimin, hantu itu tidak menyeramkan.

Masih banyak hal di dunia ini yang presensinya jauh lebih mengerikan di bandingkan makhluk tak kasat mata tersebut.

Salah satunya adalah tuntutan orang tua.

"Jimin, sudah mengerjakan tugas sekolahmu?" Mendengar suara sang Papa, Jimin lantas segera menghentikan game yang sedang dimainkannya itu.

"Sudah aku selesaikan sejak tadi."

"Kalau begitu pergi ke kamarmu dan belajar."

"T-tapi aku juga sudah belajar."

Bagi Jimin, memiliki waktu luang untuk bermain adalah salah satu hal yang cukup langka. Remaja itu sengaja mengabiskan waktunya dari pagi hingga menjelang sore untuk belajar dan mengerjakan semua tugas sekolahnya agar kemudian bisa segera memainkan game favoritnya.

Tapi bahkan, untuk sekedar lima belas menit saja, Jimin tidak diperbolehkan untuk menjauh dari meja belajarnya. Jika boleh mengeluh, Jimin sudah muak setengah mati.

"Sebentar lagi kau akan masuk senior high school. Saya mau kamu mempersiapkannya dengan matang."

Pria paruh baya itu lalu mematikan televisi yang sedang Jimin gunakan untuk bermain game. "Jangan bermalas-malasan seperti ini."

"Kamu tahu bukan, teman Papa sudah merekomendasikanmu di salah satu sekolah terbaik di London? Jangan kecewakan saya."

Jimin menghela napasnya kasar, lantas segera pergi menuju kamarnya tanpa berniat membalas ucapan pria itu sedikitpun.

"Jiminie! Huh? Ada apa dengan wajahmu itu?"

Jimin tersentak kaget di meja belajarnya saat melihat wajah sesosok makhluk yang tiba-tiba saja muncul dari jendela tepat dihadapannya.

"Ada apa dengan wajahku memang?"

Makhluk itu terkekeh geli lantas menembus masuk begitu saja kedalam kamar Jimin, membuat sang pemilik memutar bola matanya.

"Suram, wajah kau terlihat menyuramkan seperti duniaku hihihi."

Sosok itu tersenyum menatap Jimin. Senyuman yang sungguh manis, badannya yang mungil dan gembul dengan gigi gummy smile yang timbul ketika dia tertawa terkadang membuat Jimin kepayahan menahan gemas.

"Ya... Mungkin dunia kita tidak jauh berbeda."

Jimin memandang sosok itu yang kini mengamatinya dengan manik kucing yang terlihat penasaran.

"Orang tua Jiminie jahat lagi ya? Siapa sekarang? Papa atau Mama kamu? Mau aku jahilin tidak?"

Mendengarnya, Jimin lantas berucap remeh. "Sepertinya tidak akan mempan." Remaja itu lalu menyimpan telunjuknya di dagu seolah tengah berfikir. "Soalnya kamu tidak menyeramkan sama sekali."

"Iyakah?"

"Hm, mana ada hantu menggemaskan sepertimu."

"Hantu tidak ada yang menggemaskan Jiminie!"

"Loh, terus kamu apa?"

Sosok tersebut mendengus, dia lantas terbang melayang mengitari langit-langit kamar dan berhenti tepat di depan wajah Jimin dengan posisi tubuh melayang terbalik.