Bab 3: Pengusiran

270 24 9
                                    

"AWWWW!!"

Illeana mengusap bokongnya yang terasa perih sebab tendangan yang dilayangkan Catherine padanya. Meski Catherine memiliki tubuh ramping yang indah, tetapi tenaganya tidak main-main. Nyatanya tendangan Catherine begitu sadis hingga membuat posisi Illeana terduduk karenanya.

Catherine sendiri, sang pelaku utama, tampak tidak menunjukkan ekspresi kalau dia merasa bersalah setelah menendang Illeana keluar dari dunia iblis. Tangannya justru bersedekap dengan mata yang menatap tajam ke arah Illeana.

Menurut Catherine, tendangannya adalah balasan yang tepat untuk Illeana. Bagaimana tidak?

Seminggu setelah Illeana menjanjikan pada Catherine bahwa Illeana akan terjun ke dunia manusia, Illeana lagi-lagi hanya membual pada Catherine. Sama seperti sebelum-sebelumnya, janji Illeana hanyalah janji tanpa aksi.

Catherine justru menemui Illeana terus-terusan berleha-leha di ruang santainya sembari menyantap makanannya. Setiap kali Catherine memgingatkan, Illeana punya banyak alasan untuk berkilah, hingga akhirnya hari ini adalah puncaknya.

Terlalu pusing dengan alasan Illeana yang berputar-putar di tempat, Catherine memutuskan untuk menendang Illeana (benar-benar menendangnya) sampai Illeana kini berada di wilayah perbatasan antara dunia iblis dengan manusia.

"Kak Cath, kamu kok tega banget sama aku?"

"Heum!" Catherine membuang pandangannya, tidak mau terlena dengan jurus tatapan puppy eyes yang dilayangkan Illeana kepadanya.

"Kak Catherineee~~ Kamu tau 'kan, ini pertama kalinya aku ke dunia manusia. Kamu tega membuangku begitu saja? Kamu udah enggak sayang aku lagi, ya?" Illeana berusaha kembali merengek.

Biasanya Catherine akan luluh setiap Illeana merengek sebab Catherine tak ingin adiknya itu sedih, tetapi kali ini bukannya keluluhan Catherine yang Illeana dapatkan, justru sebuah makhluk berbulu putih yang terbang dan mendarat tepat di atas muka Illeana.

"ANNCHI~~!" Makhluk berbulu itu berujar sembari memeluk hampir seluruh kepala Illeana.

"Kyaa! Apa-apaan ini?!" Illeana buru-buru menarik telinga panjang makhluk yang wajahnya berukuran hampir dua kali lipat dari telapak tangan Illeana itu.

Hal pertama yang Illeana lihat adalah iris mata makhluk itu yang berwarna biru langit dan mata itu menatap Illeana dengan penuh pendar senang.

"Annchi?"

Ctek,
Catherine menjetikkan jarinya dan mahluk berbulu itu berujar (tak seperti tadi hanya berkata Annchi saja), "Halo, Illeana, Annchi di sini siap membantumu~Chi."

"Kak Cathh!! Apa-apaan makhluk ini?"

"Dia Annchi, asisten iblis yang akan membantumu di dunia manusia."

Mendengar penjelasan Catherine, Illeana spontan melemparkan Annchi. Beruntung Annchi tidak mendarat dengan keras ke atas tanah karena Catherine menahan Annchi dengan kekuatannya.

"Kak~~ Aku tidak membutuhkan makhluk itu. Aku---oh?"

Illeana terbengong saat ia berusaha berlari ke arah Catherine tapi ada tembok tak terlihat membatasi dirinya.

"Apa-apaan ini?" Illeana bergumam sembari mengetuk-etuk batasan tak terlihat itu.

Tak peduli seberapa keras usaha Illeana, Illeana sama sekali tak bisa menembusnya.

"Illie, sebelum kamu berhasil mendapatkan energi dari manusia, kamu tidak dapat masuk ke sini."

Sontak wajah Illeana pucat pasi kala mendengar putusan Catherine.

DE(VI)LICIOUS SERIES [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang