part 1.

48.4K 3.5K 240
                                    





"MAJU LO BANGSAT! LO PIKIR GW TAKUT SAMA LO HAH!" teriak seorang pemuda memegang tongkat bisbol dan menodongkannya kepada musuh di depannya.

"Ck, bukannya lo emang takut? Lo selalu berlindung di ketek Sagara?" ujar pemuda di seberang remeh.

"Lo itu lemah Vano anjing!" lanjutnya mengumpati pemuda yang bernama Vano.

"BACOT LO JANCOK!" Vano langsung maju sendirian melawan geng Arios yang di pimpin oleh Kevin. Musuh yang di hadapi oleh Vano.

Saat di sekolah tadi, dia di ancam dan di remehkan oleh orang suruhan Kevin. Vano yang memiliki sumbu pendek tentu saja langsung maju ketika mendapatkan undangan dari Kevin.

Vano maju tanpa memberitahukan teman temannya. Sifat keras kepala dan tidak peduli akan dirinya itu membuat Vano selalu terluka karena gampang sekali di kecoh.

Makanya, teman teman Vano selalu menjaga Vano. Tetapi mereka kecolong yang berakhir Vano melawan geng Arios sendiri.

Kembali ke Vano, dia membabi buta memukul kawanan Arios sendirian dengan tongkat bisbol. Menjatuhkan satu persatu anak buah Kevin.

Kevin membuang asal puntung rokok yang sedari tadi dia hisap. Membawa sebuah tongkat besi dan berjalan di belakang Vano yang menghajar anak buahnya.

Dia mengangkat tongkat besi itu ke atas, lalu menghantam kepala bagian belakang Vano. Dia tersenyum remeh, ketika melihat Vano teegeletak dengan genangan darah.

"Cabut!" ujarnya pada anggotanya. Inilah yang dia inginkan, melukai Vano dan mengecohi Sagara yang selalu berada di dekat Vano.

Mereka pun pergi. Namun sebelum pergi, mereka menginjak injak tubuh Vano.

Vano berdesis,kepalanya berkunang kunang. Tubuhnya remuk dan kepalanya terasa hancur, "Sshh KEVIN SIALAN!!" Pekiknya dengan kekuatan penuh hingga ia menutup kedua matanya.

.

"Huahh!! Awas aja lo Kevin sialan! Gw balas lo anjing!" umpat Vano ketika dia bangun tiba tiba.

Ssh..

Pemuda itu memegang kepalanya yang sakit. Lalu meraba tangannya terpasang infus yang bertengger apik di punggung tangannya.

"Apa apaan ini brengsek! Siapa yang berani infus gw!" marahnya.

Ceklek

Matanya memandang tajam orang yang datang dari arah pintu. Dia melihat jika ada dokter dan 2 suster masuk kedalam ruang inapnya.

Vano langsung melepas paksa segala sesuatu yang menempel pada tubuhnya dan langsung memukul Dokter itu membabi buta.

"Lo? Lo kan yang nginfus gw!?" deliknya menunjuk sang dokter. 2 suster di belakang dokter itu menutup mulut dengan kedua tangannya kaget.

Sementara sang dokter meringis menerima serangan tiba tiba dari pasien yang dia rawat.

"Jawab kalau orang bertanya bodoh! Kau bisu bangsat?!" Vano mengangkat kerah dokter. Tatapanya memandang pria berjas putih itu nyalang.

"Lo mau di--

Shh..

Vano tak sadarkan diri kembali, dia memandang tajam suster yang gemeteran setelah menyuntiknya dengan obat bius.

Bruk

Tubuh Vano ambruk di atas dokter tersebut.

Sang dokter bangun lalu mengangkat tubuh Vano untuk di baringkan ke bangsal. Dia mengecek tubuh Vano dan memasang kembali infus di tangannya.

Dia memegang rahangnya yang sakit. Bibirnya sobek dan hidungnya yang nyeri. "Shh , dari mana dia mendapatkan keberanian mengumpat dan menghajar seseorang."

Jika anak yang dia rawat ini bukan anak dari orang terkenal, maka dengan senang hati dia membuat Vano berbaring di  rumah sakit lebih lama.



***

Sang dokter, Abigail.. Menghela nafas lelah dengan pasien yang menggila.

Ya Vano kembali marah marah karena dirinya kembali di infus, "Apakah ini waktunya aku pensiun?" gumamnya. Matanya tak berhenti memandang Vano yang di pegang oleh 6 perawat laki laki.

Sungguh dia penasaran, dari mana datangnya kekuatan di tubuh mungil itu?

"Lepasin gw bangsat! Tu dokter abal abal ngoprasi muka gw! Mana muka ganteng gw! Kenapa mukanya kek bencong kebelet kawin!" teriak Vano. Dia kesal, sungguh kesal. Bagaimana bisa mukanya berubah! Dia tak terima, tubuhnya pun mengecil.

Abigail tergelak, meski kena bogem dan keadaan yang kacau, dia masih bisa tertawa.

"Ada apa ini?" suara dingin mnegintrupsi Abigail. Dengan cepat dia membungkuk hormat dan sopan.

"Tuan muda Vano menganum tuan," ujarnya.

"Mengamuk?"

Kendrick, Kendrick William. Kepala keluarga William sekaligus kakek Vano, ya Stevano.. Tubuh yang di tempati oleh Vano saat ini.

Vano belumlah sadar, jika dirinya berada dalam raga orang lain. Yang dia lakukan sejak bangun adalah mengamuk dan mengamuk.

Entah apa yang harus dia lakukan jika dia mengetahui fakta tersebut.

Fakta jika, dirinya memasuki sebuah novel, dan menjadi antagonis dari cerita  "All of you" yang populer di dunianya.





Typo? Tandai..










Tbc..


Bad Antagonis. ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora