But that's just how it goes

1.9K 195 15
                                    

🐍🐍🐍

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🐍🐍🐍

Matahari belum menunjukkan wajahnya ketika seorang remaja berusia 18 tahun sudah berlari melintasi separuh desa Syrup untuk mencapai bibir pantai.

Dia tidak mau lagi ketinggalan momen untuk mengabadikan matahari terbit dengan secarik kertas dan sebatang pensil. Setelah beberapa hari ini dia selalu saja terlambat bangun hingga melewatkan kesempatan emasnya.

Saat hujan turun, Harry memutuskan untuk berteduh dibawah pohon rimbun. Dan disana, dia dapat menemukan seorang pemuda lain yang juga sedang berteduh.

Dilihat dari penampilannya, sepertinya pemuda itu tidak berasal dari desa ini. Mungkin dia hanya berkunjung. Tapi Harry tidak punya nyali untuk menyapanya. Jadi yang terdengar hanyalah suara rintik hujan yang damai.

"Uhm.. Permisi.."

"Eh.. Ya?" Harry sedikit tersentak kaget ketika suara asing menyapa gendang telinganya. Ternyata suara itu berasal dari pemuda tersebut.

"Namaku Draco, aku berasal dari Brigaderio. Apa kau penduduk asli desa ini?"

"Ya, aku lahir dan tumbuh di sini."

"Apa kau pernah meninggalkan desa ini sebelumnya?"

Harry tertawa canggung, "sebenarnya aku ingin, tapi aku tidak bisa meninggalkan rumah peninggalan ayahku begitu saja. Apa.. Tempat asalmu menyenangkan?"

Seketika raut wajah Draco menjadi gelap, nafasnya lesu, "tadinya begitu.. Tapi orang asing jahat datang dan menguasai tanah kami. Mereka menjadikan penduduk asli sebagai budak. Aku kabur ke laut dengan cara menyusup ke kapal pengiriman barang, lalu diam-diam turun saat kapal itu berhenti di desa ini."

"Buruk sekali, kau tidak akan kembali?"

Draco menggeleng, "tidak, lagipula aku tidak punya keluarga lagi."

"Kalau begitu datanglah kerumah- eh hujannya sudah berhenti! Aku pergi dulu!"

Harry tiba-tiba berdiri dan berlari meninggalkan Draco. Tentu saja tindakan itu membuat Draco kaget dan terpaku di tempatnya beberapa saat.

"Kau akan kemana?!" Seru Draco.

"Mengejar pelangi!"

"Hah? Untuk apa?!"

"Aku ingin menemukan ujungnya!"

"Apa yang- hey tunggu!"

Draco ikut berlari menyusul Harry. Mereka masuk ke hutan dan juga melewati tanah berumput panjang setinggi dua meter. Yang membuat Draco kesusahan mengikuti Harry yang berperawakan mungil dan gesit itu. Beruntung Draco tidak kehilangan jejaknya.

"Cepatlah! Sebelum pelangi itu hilang!" Ucap Harry dengan semangat.

"Kita sudah berlari sebanyak 2 kilometer!"

It's Killed Me!!Where stories live. Discover now