sixteen

196 22 0
                                    

||''
,
Happy reading
.
.

-

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

osamu menghampiri suna di sofa, lalu mendudukkan dirinya dilantai menyenderkan tubuhnya dibadan sofa, berpangku wajah pada ruang kosong yg suna berikan

tangan suna meraih surai rambut osamu lalu mengelusnya perlahan, yg dielus diem aja dia mau pasrah aja sejujurnya seneng digituin

kini osamu memberanikan dirinya untuk menatap suna, lalu kembali fokus pada hp nya

"ditoilet nya lama banget, coli dulu ya?"

tanya suna blakblakan, osamu reflek menatap suna tidak percaya

"ngawur" celetuk osamu, suna tertawa lepas

hening sejenak

"I love you"

"I love you in every universe.."

dengan cepat osamu menatap suna yg sedang sibuk mengelus surai rambutnya sambil mengeluarkan kata kata yg dia lontarkan tadi

suna tersenyum kecil lalu tertawa melihat wajah malu malu milik osamu

"hahaha.. kenapa malu malu gitu?"

"engga, siapa yang malu" jawab osamu lalu fokus pada hp nya

"lagi ada aku disini, tapi kamu malah fokus ke handphone kamu.." seru suna yg masih mengelus pelan surai rambutnya

mendengar itu osamu dengan cepat menaruh hp nya pada meja depan sofa lalu menatap suna

"aku begini juga karna nahan malu tau"

"malu?"

"kamu ga akan ngerti"

"aku ngerti"

"enggak"

"aku ngerti, kalo kamu kasi tau"

"aku gamau kasi tau"

"kenapa? merah lagi tu pipinya"

dengan cepat osamu menutupi pipinya dengan kedua tangannya, berharap suna tidak melihatnya

padahal percuma saja

"hahaha apa yang mau kamu tutupin itu"

"diem gak"

"kalo aku diem, aku dapet apa dari kamu?" tanya suna lalu menoel dagu osamu

"dapet tampol"

"wuii galak nya.." goda suna

"apaansi, gua tampol lu"

"berani?" seru suna menatapnya penuh tantangan

"be–berani lahh"

"udah ah aku males sama kamu, jail" jelas osamu lalu memutar posisinya membelakangi suna

Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang