BAGIAN 3: RENCANA MEMBAWA KECEWA

13 2 21
                                    

'Jika bukan untuk diri ku, setidaknya aku berjuang untuk keluarga ku.'

'Aku memang payah dalam menilai perasaan, sepertinya akan lebih seru bermain dengan seseorang tanpa didasari rasa cinta.'

'Aku tidak keras, semua ku lakukan hanya untuk kebaikanmu. Aku tidak mau kehilangan keluarga ku lagi. Maaf jika caraku menyakitimu.'

__________•°•__________

03: Yang Seharusnya Dilakukan

Saka baru saja menyelesaikan kuliahnya hari ini. Lelaki semester enam itu cukup lelah dengan hari ini karena ia baru saja menyelesaikan 4 mata kuliah sekaligus sampai sore ditambah tugas individu dan kelompok yang diberikan dengan deadline yang jaraknya tidak jauh berbeda.

"Saka!" Panggilan itu membuat Saka yang hendak menuruni tangga menuju halaman kampusnya terhenti di tengah anak tangga. Saka menatap seseorang di belakang dan saat melihat Saka berhenti, orang itu langsung berlari kecil menghampiri Saka.

"Mau ngerjain tugas bareng ngga?"

Saka menatap Diandra bingung, "Bukannya kelompok gue bukn sama lo, ya?" pikir Saka.

"Emang bukan kok, kita ngerjain tugas individu bareng aja gimana? Aku ke rumah kamu ya?" tanya Diandra. Saka sempat berpikir sebentar, ia tidak pernah sekali pun membawa teman lawan jenis ke rumah apalagi belajar bersama karena Dika pula tidak terlalu menyukai orang asing yang masuk ke dalam rumah mereka. "Gimana, Saka? Boleh kan?" tanya Diandra sekali lagi.

"Kayanya lebih baik kita ngerjain sendiri deh, Dra. Lagian tadi lo denger kan kalau sampai tugas satu individu sama yang lain sama bakal langsung ngulang kelas," alibi Saka.

Diandra menggeleng cepat, "Aku janji nggak bakal nyontek kok. Kita cuman ngerjain tugas bareng aja, mau ya?"

Salah satu hal yang tidak membuat Saka nyaman dekat dengan gadis adalah karena sifat mereka yang pemaksa, tidak jauh berbeda dengan adiknya Febbi. Diandra adalah salah satu mahasiswi yang aktif mengikuti komunitas dan pandai bermain musik. Banyak rumor mengatakan bahwa Diandra pernah menikah namun telah bercerai dan yang paling mengejutkan katanya belum lama ini Diandra menyukai Saka.

"Saka?" Diandra menepuk pelan pundak Saka karena ia hanya melihat Saka diam menatap lurus ke sampingnya.

"Yaudah boleh, tapi besok pagi sampai siang aja ya? Setelahnya gue ada urusan," jawab Saka final. Setidaknya besok ia dan Diandra tidak berduaan di rumah karena ada Febbi yang libur di hari Kamis.

__________•°•__________

Tirtha Wahyu Pramana: Febbi, aku udah di belakang lorong kampus. Kamu dimana?

Notif pesan yang terlihat di layar ponsel Febbi membuat gadis itu buru-buru menyelesaikan makanannya di kantin.

"Kak, Febbi mau ke toilet dulu ya," pamit Febbi melongos begitu saja namun fatalnya ia meninggalkan ponsel dan tasnya di atas meja tepat di hadapan Dika.

Sangat kebetulan Dika dan Febbi masuk dalam satu universitas yang sama. Dika merupakan salah satu mahasiswa semester akhir yang sedang sibuk menyelesaikan tugas-tugasnya termasuk menyusun skripsi dan Febbi yang baru masuk semester 2. Dika menoleh ke belakang memperhatikan langkah Febbi yang berlari menuju arah kamar mandi dan hal itu tentu membuat Dika santai dan kembali melanjutkan makanannya.

THE POWER OF ABANGWhere stories live. Discover now