BAGIAN 3: RENCANA MEMBAWA KECEWA

Start from the beginning
                                    

Disisi lain seorang lelaki sudah hampir berdiri selama 30 menit menunggu kedatangan Febbi, pacarnya. Wahyu menggendong tas selempang sembari terus mengecek pesan di ponselnya.

"Febbi kok belum dateng juga ya," gumam Wahyu khawatir. Karena ia tau Febbi pastinya sedang bersama Kakaknya, Jadi Wahyu sempat berpikir mereka sudah ketahuan. Namun perasaan khawatirnya tiba-tiba berubah lega ketika melihat seorang gadis berlari ke arahnya dari ujung lorong tanpa membawa apapun.

"H-haloo.. ah.. Wa-Wahyu... Aku lama ya," ucap Febbi sambil mengatur pernapasannya.

Melihat Febbi yang kesulitan bernapas, Wahyu langsung mengambil botol minum dalam tasnya dan diberikan pada pacarnya. "Ini minum dulu, kamu kenceng banget ya tadi larinya?" tanya Wahyu dengan kekehan kecil.

Febbi meminum beberapa teguk air yang diberikan Wahyu. Setelah dirasa nafasnya sudah mulai membaik, Febbi menyerahkan botol minum itu sambil menatap pacarnya.

"Kamu udah nunggu lama ya?"

Wahyu menggeleng bohong, "Enggak juga kok." Padahal nyatanya hampir 30 menit lebih ia menunggu.

"Kamu beneran mau pergi?" tanya Wahyu memastikan.

Febbi mengangguk. "Cuman ini kan cara kita bisa berduaan? Kita pergi cuman sebentar, Kak Dika pasti nggak tahu. Aku udah minta tolong Dila juga chat Kakak bilang kalau Aku lagi di rumahnya karena Dila sakit." Entah mengapa mendengar jawaban Febbi tidak membuat Wahyu tenang dan merasa sangat bersalah, bukan kah ini salah?

"Febbi, kita balik ke Kakak kamu aja ya? Aku izin ngajak kamu pergi sebentar. Nggak sampai Sore, sebelum jam 5 kita udah pulang," ajak Wahyu namun Febbi langsung menggeleng cepat.

"Jangan! Aku udah rela kabur gini masa kamu mau kita balik? Kak Dika nggak bakal ngasih, percaya sama aku," ucap Febbi.

Wahyu menghela nafasnya, bingung. Ia tau ini salah.

"Nanti kalau Kakak kamu ngecek lokasi kita sebelum pulang gimana? Kita balik aja, ya, ya?" Wahyu masih mencoba membujuk Febbi dengan menggenggam tangan gadisnya. Febbi memang anak yang polos namun tanpa gadis itu sadar, ia juga keras kepala dan cepat merasa kesal dengan seseorang.

Mata Febbi tiba-tiba saja berair yang tentu membuat Wahyu semakin khawatir. "Eh, Febbi.. kamu kenapa nangis? Aku salah, ya? Aku minta maaf. Tapi kalau kita pergi kaya gini, ini salah sayang," kata Wahyu sambil mengelus jemari Febbi yang masih ia pegang.

"Kkamu jahat!! Aku cuman mau be--"

Pugh!

Tiba-tiba saja sebuah ransel melayang dan jatuh tepat mengenai wajah Wahyu dengan sangat kasar.

"WAHYU!!" teriak Febbi kaget dengan air mata yang keluar. Febbi menoleh ke samping dan betapa mengejutkannya, orang yang melempar tas itu adalah Dika.

__________•°•__________

"Kakak ngapain kaya gitu ke Wahyu?! Kenapa Kak Dika bisa sekasar itu sama orang yang Febbi suka? Kenapa Kak Dika jahat sama Wahyu?! KENAPAAA?!" Febbi berteriak histeris setelah masuk ke dalam rumah disusul Dika yang berlari menghampiri adiknya.

Mendengar teriakan kencang tentu membuat beberapa orang yang ada di rumah keluar dari kamar menuruni tangga, menghampiri Febbi dan Dika di ruang tamu. Saka dan Refandy melirik satu sama lain, mereka sama-sama bingung melihat Febbi yang terus saja menangis dengan suara kencang.

"Kak?" panggil Refandy menatap Dika.

Saka langsung menghampiri Febbi dan memeluknya dari samping. "Are you okay, Feb?" tanya Saka.

Febbi menggeleng cepat dan langsung mengeratkan pelukannya pada Kakak keduanya itu. Saka memandang Dika meminta penjelasan.

"Bawa Febbi masuk," pinta Dika pada Saka.

"Kenapa Febbi bisa nangis, Kak?" tanya Saka pada Dika. Namun sekali lagi Dika meminta Saka membawa Febbi ke atas dengan wajah datar dan rahang yang mengeras.

Saka melirik Refandy. Anggota keluarga termuda itu paham dengan lirikan Kakaknya dan langsung membawa Kakak perempuannya masuk ke dalam kamar.

Dika dan Saka sama-sama memandang punggung Febbi yang semakin jauh sampai hingga dari hadapan mereka.

"Lo apain Febbi, Ka?"

"Gue cuman ngejalanin tugas gue. Tolong kasih dia makan, gue mau mandi," jawab Dika lalu pergi begitu saja meninggalkan Saka di ruang tamu yang masih berusaha mencerna apa yang terjadi.

__________•°•__________

HALO, SEMUA! TERIMA KASIH SUDAH MAMPIR

TEKAN BINTANG DAN TINGGALKAN BEBERAPA KOMENTAR YU

JANGAN LUPA FOLLOW & BACA AU CERITA INI DI INSTAGRAM: @ndaawattpad

ADA SALAM DARI REFANDY N FEBBI NIH

ADA SALAM DARI REFANDY N FEBBI NIH

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


THE POWER OF ABANGWhere stories live. Discover now