"Selamat datang tuan dan nyonya, dan selamat datang untuk den Zidan" ucap mereka seraya
"Terimakasih" ucap Zidan tersenyum ramah
Pintu utama ia buka, saat masuk kedalam rumah tertuju langsung ruang tamu, yang dihiasi barang-barang berharga, belum lagi dihiasi lampu kristal semakin menambah kemegahan dalam rumah.
"Mah, ini serius rumah papa?" Tanya zidan melihat sekeliling ruang
"Iya ini rumah kita nak"ujar Hamidah
Seraya zidan mengangguk yang masih melihat sekeliling ruang rumahSuasana Ruang Tamu di rumah mewah zidan
"Tapi mah, zidan lebih menyukai tempat tinggal zidan di Bandung mah"lirih zidan ia menunduk juga merasakan sedikit kerinduan terhadap syakira
"Nak, mulai sekarang kita tinggal disini, dan insyaallah suatu saat kita akan kembali kerumah kita di Bandung, setelah papa tidak terlalu sibuk dengan pekerjaan nya, sekarang rumah di Bandung diisi oleh kerabat papa kamu"gumam hamidah
"Yaudah sekarang kamu istirahat yah, biar bi Romlah yang nganterin ke kamar kamu"ujar Hamidah
Hamidah pun memanggil bi Romlah yang tengah sibuk di dapur.
"Bi Romlah"panggil Hamidah
Lalu ibu-ibu paruh baya dengan tubuh agak sedikit gemuk itu datang menghampiri mereka.
"Enggeh nyonya besar" sahut Romlah saat tiba di hadapan mereka"Tolong anterin zidan ke kamar nya yah"gumam hamidah
"Baik nyonya besar"
"Ayo den, biar bi Romlah anterin Aden ke kamar den Zidan" ajak bi Romlah sambil mendorong kover milik zidan.Mereka mulai menaiki anak tangga dengan pegangan tangga yang dihiasi warna emas memancarkan keindahan sekitar tangga.
Tiba dilantai atas,disana terdapat sebuah lorong saling berhadapan beberapa bagian ruangan, ruangan pertama adalah ruangan khusus pak Arman tempat kerja di rumah nya, tepat dihadapan ruang pak Arman terdapat sebuah ruangan kosong namun tempat itu sengaja pak Arman buat untuk anak nya nanti saat zidan telah dewasa tempat itu akan dijadikan sebuah rekaman untuk dakwah maupun untuk qori.
Dan tepat di samping ruang pak Arman terdapat sebuah ruang kamar milik Zidan, dan tepat jalan lurus lorong itu adalah sebuah ruang koridor untuk berkumpul keluarga, belum lagi di luar tempat ruftop yang di penuhi oleh tanaman hias hidup yang terlihat segar.Kenop pintu perlahan di buka oleh bi romlah, tepat saat di depan kamar zidan.
"Ini kamar den zidan, biar bibi sekalian bantu beresin barang-barang nya" Ujar bi Romlah
"Enggak usah bi, terimakasih ya bi" ujar zidan
"Iya sama-sama den, kalau Aden butuh apa-apa insyaallah bibi akan membantu den Zidan" gumam bi romlah
YOU ARE READING
Zidan With Syakira
Teen Fictionبسم الله الرحمن الرحيم {Jangan lupa follow dulu gays sebelum baca🙏} Ada dua orang anak yang bersahabat dari kecil,bahkan dari bayi masih merah. orangtuanya pun akrab dan selalu menjadi pendukung persahabatan mereka,bahkan jarak rumah mereka pun han...
07.Rumah Mewah
Start from the beginning