"Janganlah berjanji jika tidak bisa menepatinya,"
"Meski kamu hilang dari dunia, aku bisa menemukanmu,"
***
Siapa sangka kalau buku usang yang kubeli di pasar loak mengundangku ke sebuah rumah yang ditinggalkan oleh mendiang nenekku. Di dalam rumah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alkisah di sebuah kerajaan yang bernama Asteria, terdapat sebuah kisah cinta yang terkenal. Kisah cinta antara seorang duke dan seorang putri dari mendiang ratu sebelumnya. Orang-orang mengatakan bahwa kisah cinta mereka adalah kisah cinta tragis. Karena hanya satu pihak yang mencintai. Tentu saja, sang putri lah yang mencintai duke itu hingga ke ubun-ubun.
Cinta sang putri sayangnya tidak terbalas karena sang duke menderita suatu kutukan yang disebut mati rasa. Kutukan itu membuatnya tidak bisa merasakan emosi apapun. Sang putri yang kelelahan karena menunggu dan berjuang sendirian, akhirnya memutuskan untuk kabur. Ia kabur di malam hari saat purnama ketujuh di musim panas. Duke yang ditinggal sang putri perlahan-lahan menjadi tidak waras hingga mengacaukan kerajaan.
Akan tetapi, setelah menghancurkan kerajaan dan seisinya, sang duke tidak menemukan putri itu. Sang putri seolah sudah hilang ditelan bumi. Duke itu pun akhirnya mengurung diri di istananya. Setiap hari, ia menatap keluar jendela dan berharap putri kembali padanya. Hal itu terus terjadi hingga ia sakit-sakitan karena tidak makan dengan baik dan tidak beranjak dari tempatnya barang sebentar.
Waktu terus berjalan, namun putri tidak ditemukan keberadaannya. Bahkan hingga musim berganti tiga puluh kali. Orang-orang berpikir putri itu sudah meninggal dunia dan jasadnya sudah menyatu dengan tanah. Namun, sang duke tidak pernah sekalipun berpikir kalau putri meninggal. Ia yakin sang putri masih hidup di suatu wilayah.
Entah dimana, ia sangat yakin bahwa gadis yang menyembuhkan kutukannya masih hidup.
Suatu hari, keyakinannya terbukti. Sang putri masih hidup. Penampilannya sudah berbeda sekali dengan yang terakhir ia lihat. Tak hanya itu, sikapnya pun berubah. Seolah-olah, tidak mengenalinya sama sekali. Bahkan sang putri terasa bukan lagi tunangannya, melainkan orang asing.
*
"Kalau Tuan memang tunangan saya, lebih baik Tuan memotong rambut dan janggut itu. Tuan terlihat bukan seperti manusia normal,"
"Aku ingin mempercepat pernikahan kita kemudian memiliki anak sepuluh agar kamu kerepotan setiap hari dan tidak menghilang lagi,"
"Kenyataan bahwa aku bukan Hazel yang Tuan maksud, akan menyakiti Tuan sekali lagi,"
"Kamu pikir kamu bisa pergi lagi, huh? Langkahimayatku dulu, Hazel!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Narnia movie series Elle Duhé - Middle of the night (songs) Webtoon (abt. Regression and Fantasy)
————————————————
Cerita hanyalah fiktif belaka. Jika terdapat kesamaan nama, tempat dan cerita merupakan kebetulan semata. Tidak terdapat unsur plagiarisme di dalam cerita ini.
