Prolog

12 5 1
                                    

Dunia ini terdiri dari tiga alam. Tiga alam itu adalah Alam Langit, Alam Fana, dan Alam Bawah. Alam Langit ditinggali oleh para Dewa dan makhluk suci, Alam Fana dihuni oleh para manusia, serta Alam Bawah yang dipenuhi oleh hantu dan iblis.

Di tingkat tertinggi Alam Langit, berada di pusat,berdiri sebuah istana megah di atas awan yang tak lain adalah Istana Langit, tempat tinggal para Dewa dan pemimpin dari tiga alam - Kaisar Langit. Di sekitarnya, berdiri empat Kekaisaran pengikut utama Istana Langit. Itu adalah Kekaisaran dari Empat Bintang Surgawi - Naga, Phoenix, Macan Putih, dan Kura-Kura Hitam.

Sekilas, semuanya nampak damai dan baik-baik saja. Namun sebenarnya, ada perang antar dua Kekaisaran yang telah berlangsung selama ratusan ribu tahun. Yaitu perang antara Kekaisaran Long dan Kekaisaran Feng.

Long - Naga adalah ras yang memiliki kekuatan dan ketahanan fisik tak tertandingi. Segala kegagahan, kemegahan, dan kecermelangannya dapat dengan mudah menempatkannya sebagai makhluk surgawi terkuat.

Feng - Phoenix adalah ras yang tak kalah kuat dengan Naga. Mereka menjunjung tinggi keanggunan dan kewibawaan di dalam segala hal, bahkan jika itu adalah pertarungan. Dengan kemampuan untuk dapat terlahir kembali, telah menjadikan mereka sebagai simbol keabadian.

Awalnya, semuanya baik-baik saja. Tidak ada perebutan peringkat terkuat di antara dua Kekaisaran itu. Hubungan antar kedua Kekaisaran tersebut hangat, bahkan bisa dikatakan sebagai dekat. Hingga semuanya berakhir pada suatu waktu.

Di alam fana, peradaban manusia semakin maju. Manusia mulai melatih dan mengembangkan pemikiran mereka, melatih kultivasi, membuat dan tinggal dalam kelompok yang pada akhirnya akan menjadi sebuah fraksi. Semua terus berjalan hingga terwujudlah kerajaan yang megah dan sekte-sekte yang kekuatannya mampu menutupi dataran.

Di alam fana, telah tersebar legenda Istana Langit dan Empat Bintang Surgawi yang terdapat di Alam Langit. Seiring berjalannya waktu, mulai muncul keyakinan dan orang-orang mulai menyembah para penghuni Alam Langit. Hingga itu menumbuhkan rasa penasaran seperti apa wujud para Dewa dan Empat Bintang Surgawi.

Desas-desus beredar, bahwa sang Naga berwujud ular raksasa dan memiliki penampilan yang gagah. Sisik cermelangnya bagaikan baju besi yang mustahil ditembus. Dikatakan, satu hembusan nafasnya mampu memberikan tekanan untuk menghancurkan sebuah negara, dan satu sapuan ekornya mampu menghancurkan sebuah gunung tanpa keraguan.

Dan kemudian, ada Phoenix yang digambarkan sebagai burung api yang indah. Api cermelangnya memancarkan cahaya tanpa akhir. Bulu apinya dikatakan bisa tetap menyala selama ribuan tahun, memberi kehangatan tanpa batas. Ketika terbang, api yang menyelimutinya akan tertarik ke belakang, meninggalkan ilusi keanggunan sejati yang tak pernah pudar.

Demikianlah hingga akhirnya manusia menempatkan bahwa Naga adalah yang terkuat, dengan Phoenix berada satu tingkat di bawahnya dan menjadi pengikut Naga.

Penggambaran yang seperti itu akhirnya merambah ke dalam upacara pernikahan kerajaan, dimana pria digambarkan sebagai Naga yang gagah, dan wanita digambarkan sebagai Phoenix yang anggun.

Hal itu sampai juga ke Alam Langit, yang mana menyebabkan terjadinya perselisihan antara ras Naga dan Phoenix. Di Alam Fana, pria yang menjadi pemimpin sedangkan wanita menjadi pengikutnya. Seorang istri harus mengikuti suaminya tak peduli apapun. Bukankah dengan begitu berarti Naga akan menjadi pemimpin Phoenix, dan Phoenix harus menjadi pengikut Naga?

Phoenix, sebagai ras yang bangga tentu saja tidak menerimanya. Terlebih lagi, ketika berita itu sampai di kedua kerajaan, Naga dengan arogan mengakuinya dan bersikeras bahwa merekalah yang terkuat. Hal itu menyebabkan pertentangan dan perpecahan di antara keduanya, yang berujung permusuhan tiada akhir.

[BL] The Legend of Dragon and Phoenix 龙凤传 حيث تعيش القصص. اكتشف الآن