HADIAH YANG TIDAK INDAH

50 28 17
                                    

"bahagia itu pilihan makanya aku pilih kamu"

•••

ini sudah hari sabtu, disetiap hari sabtu semua sekolah akan libur.

Ata sejak kemarin hingga sekarang masih saja diam dan tidak ingin berbicara pada siapapun.

Saras dan Dimas bingung dengan sikap Ata akhir akhir ini jika Ata diajak berbicara ia hanya mengangguk saja tak mau membuka mulut.

Ata sedang menonton tv diruang tengah, ia tak mau melihat wajah Dimas karna ketika ia melihat wajah Dimas yang ada hanya mengingatkannya pada kejadian kemarin ditaman sekolah.

"bentar lagi temen gua mau datang, lo naik ke kamar" perintah Dimas pada Ata.

Ata hanya mengangguk.

Dimas tak ambil pusing ia tidak peduli mau bagaimana pun dengan keadaan Ata.

tidak berapa lama kemudian yang ditunggu tunggu akhirnya datang juga, sudah ada Imdan dan Edgar.

Dimas memberi kode kepada Ata agar dia pergi, Ata pun bangkit ia melihat wajah Imdan yang penuh dengan ketenangan.

ketika ia melihat Imdan, rasanya sangat hangat.

"adek lo mau kemana?" tanya Imdan pada Dimas.

"naik ke kamarnya paling" jawab Dimas.

"gue boleh nemuin dia bentar?" tanya Imdan lagi.

"mau ngapain lo?" Dimas bertanya balik.

"gue cuman mau nanya soal temen dia" jawab Imdan bohong.

"yauda cepetan"

Imdan segera mengejar Ata yang hampir menaiki anak tangga.

"yakin lo mas dia mau nanyain temen si Ata?" tanya Edgar.

"mau apapun itu gue gak peduli" jawab Dimas dengan santai.

Imdan menarik pelan tangan Ata, "ikut gue bentar" sahut Imdan.

Ata masih saja diam, ia mengikuti Imdan yang membawanya ke taman yang ada di belakang rumah.

"kak Imdan mau ngapain?" tanya Ata.

"gue cuman mau ngobrol sebentar aja" jawab Imdan, "boleh kan?" sambungnya lagi.

"boleh"

"lo semalam denger apa yang dibilang sama Dimas?" tanya Imdan.

"gak kok" jawab Ata ia berbohong kali ini.

"gak usah boong" balas Imdan.

Ata mengangguk.

"Ata pengen di sayang sama bang Dimas walaupun kita cuma saudara tiri" jelas Ata.

"yauda gausa sedih lagi palingan nanti Dimas jadi sayang sama lo" kata Imdan.

Ata hanya tersenyum kearah Imdan.

MENTARI BERSELIMUT REMBULAN [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang