00.01

930 73 0
                                    


Happy reading

- Z
- E
- U
- S


🐨-----------------------🐨

Sudah 1 minggu Sheila berada disini, Dan selama satu minggu Sheila belum bertemu sang suami yang kata tangan kanannya sedang melakukan perjalanan diAustralia.

Sheila berjalan menuruni anak tangga satu persatu dengan pelan, matanya memandang ruangan tamu yang sangat gelap gurita dikarenakan waktu menunjukan pukul 01.23, persegitiga malam.

Maid serta bodyguard sudah selesai menjalankan tugas masing-masing dan saat ini mereka sedang mengistirahatkan tubuhnya untuk bekerja dikesokan paginya, hanya ada beberapa bodyguard yang bertugas pada ship malam guna untuk menjaga dari intaian bahaya yang siap menyerang.

Setelah mengijakan kaki dimamer, Sheila mulai berjalan dengan sisa keberanianya. Matanya bergerak gelisah, tangganya mencoba meraba-raba untuk mencari saklar lampu dapur.

'aku takut ada setan yang bergentayangan didapur'

Sheila membatin, setelah lampu dapur menyala dengan sempurna, senyum Sheila mengembang dengan langakah cepat dia berjalan menuju lemari pendingin guna untuk mencari makanan seperti niat awalnya untuk pergi kedapur malam ini.

'Dia dan anaknya lapar'

Sheila membuka lemari pendingin empat pintu itu dengan pelan, cahaya menyorotinya dengan rasa dingin yang terasa dipermukaan kulit Sheilaa.

Matanya berkeliaran mencari barang yang bisa dia makan untuk menahan rasa lapar hingga esok harinya.

'roti ada, tapi aku tidak ingin roti' guman Sheila yang engan untuk memakan roti yang berselai keju itu, karena dia spesies yang tidak suka keju namun Dia spesies yang sangat menyukai cokelat.

Mata Sheila menatap daging kaleng yang berada dipojok bagian bawah, segera Sheila mengambilnya lalu menutup pintu kulkas dengan cepat.

Sheila berjalan menuju kompor, segera ia membuka kaleng berisi daging itu, menyiapkan pengoreng yang sudah diisi minyak lalu dipanaskan, segera Sheila menuangkan daging kaleng pada pengoreng dan mengorengnya hingga warna keemasan.

Beberapa menit Sheila keluar dari dapur dengan membawa sepiring nasi serta daging kaleng goreng serta segelas air putih.

Sheila mendudukan dirinya pada salah satu kursi diruang makan, Dia sudah tidak sabar untuk memakanya karena sendari tadi perunya sudah keroncongan.

Tanganya mengusap perut yang sedikit membucit itu dengan pelan, dengan pandangan binarnya pada makanan mengugah selera yang susah ia payah masak, hingga membuat ia sedikit terkena minya panas saat memasak terbukti dengan kanan Sheila yang memerah dipunggung tanganya.

Awalnya Sheila ingin sekali memasak nasi goreng, karena bumbu instan yang sudah habis membuat Sheila mengurungkan niatnya, selain itu juga nasi yang ada dilemari paling atas sudah kelihatan basi. Jadinya Sheila memutuskan untuk memasak daging kaleng yang lebih simpel.

"Saatnya makan" Sheila meraih sendok yang sudah penuh nasi dan lauk lalu mulai menyendokanya ke mulutnya sebelum suara terkesan berat dan dominan terdegar digendang telinganya.

"Sheila?"

Spontan Sheila mengalihakan pandangan ke belakang hingga bisa langsung memandang laki-laki dengan tubuh tegap berbalutan kemeja putih yang sudah kusut. Dia suami Sheila.

Karl menaikan alisnya merasa tidak salah lagi tebakanya, sendari tadi Karl melihat siluet orang yang sedang asik memasak pada malam dini hari. Berfikir bahwa maid dan bodyguad telah terlelap Karl berfikir bahwa itu adalah Sheila yang mungkin kelaparan malam- malam.

ZeusOù les histoires vivent. Découvrez maintenant