"Nih, mandi sana." Ucap Diana yang baru datang sambil memberikan paperbag pada Arisha.

"Abang udah datang?" Tanya Arisha sambil mengecek isi paperbag itu.

Diana mengangguk. "Bang Jordan udah sepuluh menitan nunggu di bawah tapi elu susah dikabarin, kebetulan gue baru datang jadi dia nitip. Udah telat juga katanya." Jelasnya.

Arisha langsung mengecek ponselnya dan benar saja, ada sekitar sepuluh panggilan terlewat dan seratus lebih chat tak terbuka dari Kakak keduanya itu.

"Okay, thanks, Na." Kata Arisha sambil membangkitkan dirinya lalu membereskan sedikit mejanya yang berantakan.

Kedua kakinya langsung berlari menuju toilet karyawan yang hanya berbeda selantai setelah mengeluarkan kotak bekal yang disiapkan oleh Bunda tercinta. Ya, di dalam paperbag itu ada peralatan mandi, baju ganti dan tas kecil berisikan sarapan untuknya.

Bicara soal baju ganti dan Jordan, sebenarnya tak sekali dua kali Arisha harus rela menginap di kantor karena masalah pekerjaan. Orang rumah pun tidak mempermasalahkannya karena tahu keamanan yang dimiliki di gedung kantor Si Bungsu.
Lalu Jordan atau nama lengkapnya Jordan Owen Malique adalah kakak kedua Arisha yang memang masih tinggal bersamanya di rumah, jadi tidak aneh kalau Arisha dekat dengan kakaknya ini karena mereka lebih sering bersama ketimbang dua kakaknya yang lain.

Selesai mandi Arisha mengeringkan rambutnya dengan hairdryer yang ia pinjam dari Maria saat melewati meja perempuan cantik itu. Sebelah tangannya yang bebas ia gunakan untuk mencari kontak di ponselnya lalu layar datar itu beralih pada tampilan telepon.

"Oi." Suara orang di sebrang sana begitu sambungan terhubung.

"Abaaaang." Panggil Arisha dengan manja pada penelpon yang ternyata Kakaknya itu. "Makasih loh udah dianterin."

"Yoi." Sahut Jordan. "Sarapannya di makan, Bunda masak nasi goreng kuning itu." Lanjutnya.

"Ah, kangen banget sama nasi goreng kuning Bunda." Ucap Arisha dramatis.

Memang di rumah Bundanya itu jarang sekali memasak nasi goreng kuning karena alasannya yang malas harus menumbuk kunyit yang nantinya akan sulit hilang jika terkena tangan.

"Tadi aku aja nambah."

"Aku kayaknya hari ini cuma setengah hari masuk. Mau makan siang bareng?"

"Pas banget, Papa hari ini pulang jam satu. Kamu jemput Papa aja."

"Loh, terus kamu?"

"Aku liat nanti deh kalo kafe masih bisa di handle nanti aku susul ke stasiun."

"Heran deh, kenapa tiap Papa pulang aku selalu tau paling terakhir? Mentang-mentang aku anak terakhir."

"Udah bungsu, cewek satu-satunya selain Bunda, sibuk mulu lagi. Gimana gak mau jadi yang paling akhir tau?" Jordan tertawa di sebrang sana.

"Nyebelin banget." Ketus Arisha.

"Nyenyenye. Udah ah, aku mau opening dulu. Kamu semangat kerjanya, Dek."

Arisha berdehem. "Kamu juga semangat kerjanya, Bang."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[HIATUS] BLOSSOM ㅡ Jeong Jaehyun NCTWhere stories live. Discover now