"Dih kayak lo yang belajar aja di kelas guru nerangin pelajaran aja lo malah molor, sok-sokan jenuh lagi"

"Terserah gue dong, sirik mbaa slebewwww"

Namira tertawa melihat interaksi mereka berdua, saat dia akan menimpali ucapan mereka dia merasa cairan kental yang keluar dari hidungnya.

"RARA ASTAGA HIDUNG LO BERDARAH " Oliv yang duduk di depannya terkejut dan berteriak dengan kencang, membuat semua yang ada di kelas

Sebuah kemeja putih menutupi hidungnya, dia melihat Galen yang sudah ada di sampingnya.

"Jangan ngedongak nanti darahnya masuk lagi" Galen mencegahnya saat namira akan mendongakkan kepalanya.

Darah yang keluar kali ini cukup banyak membuat kemeja milik Galen yang tadinya putih bersih, ternodai oleh darah yang berwarna merah pekat.

Kenzo pun tak tinggal diam setelah melihat walaupun dia sempat mematung sebentar dia segera berlari mencari air hangat dan handuk kecil guna membersihkan sisa darah yang menempel.

Galen dengan perlahan dan telaten mengusap sisa-sisa darah yang menempel di sana, sebenarnya dia sudah biasa mengurus Namira seperti ini, dari kecil gadisnya ini memang sudah sering mimisan jadi dia tidak merasa terkejut lagi.

"Maaf ya kemeja kamu jadi kotor gara-gara aku"

"It's ok, kepalanya pusing gak?"

Namira menggeleng, dia tidak pusing tapi hanya mual.

Galen mengangguk mengerti dia mengerogoh sakunya mengeluarkan sebungkus permen rasa strawberry mint, merobek bungkusan memasukannya ke mulut Namira.

Rasa manis strawberry dan aroma mint yang menyegarkan meleleh di mulut Namira, membuatn rasa mualnya hilang seketika.

Perlakuan yang di terima Namira Oleh Galen dari awal hingga akhir di tonton oleh seluruh siswa yang ada di kelas, jelas mereka sang mengenal singa penyendiri ini.

Rasanya ini tidak seperti Galen, kemana pria dingin yang acuh tak acuh itu.

🐣

Namira tidak pulang bersama Kenzo melainkan dengan Galen, meski sempat terjadi pertengkaran di antara keduanya yang di menangkan tentu saja oleh galen.

Pada akhirnya dia sekarang berada di dalam mobil milik pria itu.

"Loh ini kan bukan jalan ke rumah aku" Namira bingung seingatnya harusnya mereka berbelok di persimpangan tadi bukan lurus saja.

"Siapa yang mau nganter kamu ke rumah"

"Kan kamu sendiri yang bilang mau pulang bareng"

"Memang tapi aku gak ada bilang itu ke rumah kamu"

"Loh?"

"Kita pulang ke rumah aku, momy kangen sama kamu, dia udah tau ke pulangan kamu dan terus mengeluh kenapa Putri cantiknya tidak pernah mengunjunginya"

Momy?

Apa galen mengacu pada ibu tirinya itu.

Namira ingat di novel menjelaskan tentang seorang wanita yang bekerja keras memulihkan kepercayaan Galen terhadap Cinta ibu dan keluarga.

Meski perjuangan sangat panjang dan melelahkan, pada akhirnya galen mulai menerimanya itu juga tidak jauh dari peran Namira kecil yang selalu memiliki seribu cara mendekatkan mereka.

"Momy Anna?"

Galen mengangguk dia tidak sabar mempertemukan keduanya.

"Ok" Namira setuju mungkin sudah saatnya dia bertemu dengan sosok yang akan mengubah segala sesuatu yang sedang terjadi sekarang.

Sosok yang berperan penting dalam kehidupan Galen selain Namira

Sejujurnya betapa senangnya dia saat namira tidak menolak ajakannya, tadinya dia takut akan di tolak oleh gadisnya ini, dia sudah memikirkan alasan apa saja agar Namira setuju untuk pergi bersamanya ke rumah tapi sepertinya alasan itu tidak berguna sekarang.

Only you◆

Terimakasih untuk vote dan komennya

Jangan sampe kendor yah terus semangat gerakan tangan kalian

Maaf telah yah udah tercapai padahal

Aku abis sembahyang sama mengaji dulu soalnya

Jangan marah hehehe

Protagonis ex girlfriend Where stories live. Discover now