06 - Abinawa

993 73 0
                                    

Kiran melirik ke arah jam yang terkait pada dinding kemudian ia menguap.

Lalu ia melanjutkan acara menonton nya ditemani segelas Teh manis hangat.

"Hei, ini baru jam 10 pagi, kau tertidur tiga jam yang lalu Kiran"

"Aku tidak bisa tidur"

"Karena melihat darah pada lantai kamar?"

Kiran menggeleng.

"Aku minum kopi sebelum nya jadi mata ku seperti di ganjal"

Ave menghela nafas kemudian mendekat ke arah Kiran dan bersandar pada bahu gadis itu.

"Ingin sarapan? Aku akan memanaskan makanan semalam"

Wanita itu menatap Kiran dengan sedikit terkejut.

"Kamu memasak?"

Kiran mengangguk lalu meminum teh nya.

"Ayo, kita makan!"

Keduanya pun melangkah menuju ruang makan namun begitu mendengar helaan nafas Kiran dahi Ave mengkerut.

"Ada apa?"

"Makanan nya basi"

Rasa tak enak menyergap diri Ave.

"Emm, maaf jika kemarin aku tidak bisa memakan masakan mu, aku benar-benar tidak tahu"

"Tidak apa-apa, salah ku juga tidak memberitahu, jadi tidak apa-apa lah, tidak masalah"

Ave mengangguk dan mengajak Kiran untuk kembali menuju ruang tengah dan memesan makanan secara online.

Tidak ada percakapan dari keduanya selama beberapa saat hingga Ave membuka suara.

"Tidak rindu dengan orang tua mu?"

Kiran melirik Ave dengan tatapan heran.

"Aku yatim piatu"

"Bukankah kamu dijual untuk melunasi hutang ayah mu?"

"Paman"

"Ouhh, bagaimana dengan teman?"

"Tidak ada teman hanya saja..."

"Hanya saja?"

"Hanya saja aku ingin mengunjungi seseorang"

Kiran menatap Ave dengan raut wajah penasaran.

"Ada apa kau bertanya tentang hidup ku?"

"Iseng saja, aku bosan"

"Mengapa tidak bercerita tentang hidup mu?"

"Tidak ada yang menarik, hidup ku hanya tentang kejahatan"

"Kejahatan selalu menarik perhatian kan"

"Nanti saja aku cerita tentang hidup ku, jadi siapa yang kamu kunjungi?"

"Orang asing yang menjadi keluarga, seorang wanita paruh baya"

Ave menarik kepalanya dari bahu Karin kemudian menatap perempuan yang lebih muda darinya.

"Mau menemuinya?"

"Boleh, asal kau tidak memperkosa ku lagi"

"aku tidak memperkosa mu, kamu juga mau" sela Ave.

"sama saja"

"Tidak akan, sudah sana bersiap saja"

"Lalu bagaimana dengan makanan online nya?"

"Tidak usah dipikirkan, nanti aku taruh di lemari pendingin"

Kiran mengangguk dan kemudian menuju kamar diikuti oleh Ave.

ATAUWhere stories live. Discover now