Bagian 15

273 31 8
                                    

Teramat pelan udara berhembus melalui celah kecil di antara belahan bibirnya yang ranum, udara terasa dingin namun Jisung memutuskan untuk tetap duduk di tepian danau, dia hanya menandang jauh ke hamparan air di depannya, tempat ini sudah menjadi tempat favorit baginya.

suasana terasa begitu sunyi dan menenangkan, hanya ada kicauan burung dan gesekan dedaunan yang terkena hembusan angin pagi.

rasanya dingin, namun tak mampu membangkitkan keinginan Jisung untuk beranjak dari situ.

"udaranya sangat dingin apa anda tidak ingin beranjak dari sini nona."

mendengar ada yang bertanya kepadanya lantas Jisung mengalihkan perhatian kepada pria di depannya.

"anda mungkin tidak mengenal saya, perkenalkan nama saya Lee Yuta, kakak dari permainsuri Taeyong."

"ahh maaf saya tidak menyapa anda, saya park Jisung."

"Kau selir dari Raja.?"

"Ya"

"Apa kau bahagia menjadi selir.?"

Jisung kaget, pertanyaan macam apa itu mereka tidak terlalu akrab untuk mengetahui perasaan satu sama lain.

"Bahagia atau tidak saya kira tidak ada urusan apapun dengan anda."

Jisung beranjak meninggalkan yuta.

"Tunggu selir Park maaf jika saya menyinggung anda, saya hanya tidak tau cara memulai pembicaraan maafkan saya."

Jisung menghela nafas, Jisung faham yuta adalah orang yang terlalu kaku yang tidak tau bagaimana ber basa-basi.

"Maaf jika sikap saya terlalu berlebihan, topik itu terlalu sensitif bagi saya." Ucap Jisung.

"Terimakasih selir Park anda sudah mengerti saya." Yuta tersenyum dia sungguh gugup saat ini, dia hanya tau cara berperang dan menunggang kuda, dia tidak tau bagaimana cara mendapatkan perhatian wanita, katakanlah bahwa Jisung adalah cinta pertama baginya.

"Tak masalah, aku mengenal seseorang yang sepertimu, orang yang sangat kaku dalam mengungkapkan perasaannya." Tanpa sadar Jisung tersenyum manis memikirkan orang yang di kenalnya 'Jeno'.

Yuta yang melihat senyum dari wajah manis Jisung tentu saja merasa bahagia, dia merasa bahwa Jisung tertarik kepadanya.

"Emmm... Benarkah.!? Bagai mana jika kita berbincang sambil minum teh selir Park.?"

Jisung kembali dari lamunannya setelah dia mendengar permintaan Yuta.

"Maaf.., selir Park sangat sibuk hanya untuk sekedar minum teh dengan anda." Ucap seorang pria yang ternyata sudah berdiri di belakang mereka.

"Jeno.?!" Jisung tersenyum cerah melihat Jeno, dia bergegas berdiri dihadapan sang pria. Namun Jeno tidak memerhatikan Jisung sama sekali tatapan tajamnya terus Ter arah kepada pria yang tadi mengajak Jisung.

"Ayo selir Park., Anda di panggil oleh yang mulia Raja."

"Ouhh... Ternyata hanya sebuah perintah, aku kira kau memang ingin menemuiku." Senyum Jisung meredup "baiklah ayo pergi."

"Tunggu selir Park, Bagai mana dengan ajakan saya tadi."

Baru saja Jisung akan berbicara namun segara di cegah oleh Jeno.

"Bukankah sudah saya bilang, selir Park terlalu sibuk untuk meladeni anda tuan Lee"

"Aku tidak bertanya kepadamu sialan.!"

"Saya adalah prajurit yang di tugaskan langsung oleh Raja untuk melindungi selir Park, jadi sudah sepatutnya saya memilih siapa yang boleh berdekatan dengannya."

Concubine From The EastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang