Bagian 9

299 44 8
                                    

"Dia..."

"Jangan takut percaya padaku, kau akan baik-baik saja kau tidak perlu khawatir aku berjanji setelah ini kau akan aku bebaskan."

Pelayan itu menatap Jisung dengan mata yang berkaca-kaca, dia tidak menyangka bahwa Jisung ternyata wanita yang sangat baik dia tidak menyimpan benci atau dendam kepadanya.

"Saya tidak tau apa itu kesalahan permainsuri atau apa tapi setelah saya di minta untuk berdiri di belakang anda yang sedang menuruni tangga, saya merasakan dengan jelas bahwa punggung saya di dorong dengan kuat, dan saya refleks mendorong anda maafkan saya selir Park saya bersalah."

Jisung terdiam mencerna kalimat dari pelayan itu, dia hanya tidak menyangka wanita yang dia hormati ternyata tega mencelakainya.

"Selir Park, permainsuri tidak bersalah, saya yang bersalah saya sudah ceroboh dalam melangkah sehingga mendorong anda."

"Baiklah aku tau kau tidak sengaja, kau tenang saja aku akan melepasmu."

"Apa anda serius selir Park.? Apa anda tidak membenci saya.?"

"Bukankah kau mengatakan tidak sengaja, aku sudah memaafkanmu tenang saja."

"Terimakasih, terimakasih anda orang yang sangat baik."

Jisung pergi dari ruang bawah tanah itu, dia masih berkecamuk dengan pemikirannya.

'aku akan membalaskan kematianmu anakku, kurasa permainsuri terlalu menganggap remeh keberadaanku'

Baru kali ini Jisung menampilkan seringai kejam di wajah manisnya.

Saat Jisung keluar dia melihat Jaehyun yang sudah menunggu kehadirannya.

'cihh... Lihatlah wajah khawatir yang menjijikan itu, tapi maaf Jaehyun kurasa keberadaanmu akan berguna untuk melancarkan balas dendam ku, aku tidak akan membiarkan seorang pembunuh hidup dengan tenang.'

"Maaf Jaehyun kau pasti menunggu lama, ada beberapa hal yang aku tanyakan kepada pelayan itu."

"Tidak apa, apa kau baik-baik saja, kau belum pulih total Jisung."

"Tidak Jaehyun aku baik-baik saja, Jaehyun aku minta padamu bebaskan pelayan itu aku akan menjadikanya sebagai pelayan pribadiku."

"Apa kau gila Jisung, dia sudah membunuh calon anakku, aku tidak mengijinkannya."

"Jika kau menolak keinginanku, jangan harap aku mau tidur denganmu lagi."

"Arghhhh...!!! kenapa kau mengancamku dengan hal seperti itu, baiklah aku akan menuruti kemauan mu"

"Bagus lah, aku akan pergi ke tempat dayang Kim, dan aku ingin pergi sendiri ada Chenle bersamaku."

"Baiklah, dan kau jika sampai terjadi sesuatu kepada selirku aku akan memenggal kepalamu" tunjuk Jisung kepada Chenle.

"Kau menakutinya Jaehyun, ayo chenle-a kita ke tempat dayang Kim."

*

kediaman ibu suri.

"ibu suri menurutmu demi siapa raja terdahulu melakukan pemberontakan.? anda harus segera mengeluarkan selir Park dari istana, saya takut jika sampai kejadian dulu terulang kembali." ucap Taeyong sambil menyesap teh hijau yang sudah disediakan, acara ini memang rutin di lakukan setiap minggu oleh Ibu suri.

"Benar yang di katakan Permainsuri, Selir Park sekarang seakan memonopili Raja untuk di milikinya seorang diri" Renjun menambahkan agar Ibu suri semakin membenci Jisung.

"ibu suri anda harus membuat keputusan." Jaemin ikut menimpali mereka begitu kompak untuk menjatuhkan Jisung di hdapan Ibu Suri

"jangan terus menyuruhku membuat keputusan, kalian perlu memberiku solusi untuk meyakinkan yang mulia raja." ibu suri berucap dengan kesal dan berdiri, "Pergilah sekarang"

Concubine From The EastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang