Mati Lampu 🌚

99 17 1
                                    

Grita terlihat menunduk mengamati akuarium ukuran sedang miliknya.

"Bagus kan, udah saya bersihin rumah kalian." ucapnya ke arah kawanan cupang dalam akuarium itu.

Author: Sama hewan aja masih formal njim :v

Grita menegakkan badannya, lalu mengambil makanan khusus ikan di dekat akuarium itu. Dia menaburinya dalam takaran yang secukupnya. Sore ini sepertinya ia akan ditemani oleh hujan yang deras. Terbukti dengan suara hujan lebat yang semakin lama semakin terdengar dengan jelas.

"Hmmm, selamat datang kedamaian, waktunya turu~~" gumam Grita dan berjalan meninggalkan ruang tamu.

Sementara itu di rumah Jessie, terlihat Jessie yang sedang berbaring sembari memeluk gulingnya. Bibirnya terlihat mengerucut, sambil mengingat kejadian di sekolah tadi.

Flashback

Rasanya Jessie masih belum bisa menerima jika Lenka telah memiliki pacar. Jessie itu, sudah suka sama Lenka dari kecil. Dia juga satu-satunya sahabat Lenka semasa itu. Ketika lulus SD, keduanya terpaksa berpisah karena ayah Lenka yang berpindah tempat kerja. Jessie dan Lenka sangat sedih. Selama 3 tahun itu mereka lost contact, namun Jessie tak pernah melupakan Lenka. Dia terus memikirkan Lenka.

"Shit! Jauhin tangan lo dari tangan pacar gue!" ucap Farah dengan nada yang terdengar kasar.

Namun Jessie tetap stay pada posisinya. Ya kali, baru aja 5 detik megang, disuruh lepas lagi. Jessie merasakan jika tangan Lenka yang lainnya berusaha melepaskan tangan Jessie. Saat itu Jessie benar-benar merasa sangat sedih. Namun kesedihan itu hanya berlangsung selama 10 detik. Kenapa? Ya itu karena....

Sruuupp

Sesuatu terdengar menarik perhatiannya. Jessie mencari tahu sumber suara itu. Dan rupanya sumbernya adalah..

Sruuupp

" '-' " Jessie menatap datar ke arah sumber suara itu.

Niat ingin menjadi seorang sadgirl telah pupus dan berganti dengan rasa dongkol bagi Jessie saat itu juga.

Pelakunya adalah Grita yang sedang mencoba, menghisap boba-boba yang tersisa dalam cup ice bobanya, melalui sedotan plastik.

Sruuupp

"Ahh, mantap jiwa..." bisik Grita pelan pada dirinya sendiri.

Apakah itu aneh? Tentu saja! Grita itu sebelum-sebelumnya tidak pernah terlihat bersikap random seperti itu. Grita hanya bersikap apa adanya, sekedarnya saja, secukupnya saja, semuanya serba, 'secukupnya' saja. Tapi sekarang? Lihat, dia bertingkah random nan aneh.

Brak!

Jessie yang merasa kesal melabrak meja tempat Grita berada dengan kedua tangannya. Dia merasa sangat ingin marah kepada Grita. Grita mendongak dan menatap Jessie dengan raut wajah yang biasa saja.

"..."

Tak lama kemudian datang seorang siswi dengan sebuah boba di tangan kanannya.

"Ini bobanya," ucap siswi itu menaruh boba itu di atas meja dekat Grita.

Grita menoleh lalu menerima boba itu.

"Terima kasih" balas Grita dan siswi itu hanya mengangguk kemudian melenggang pergi begitu saja.

"Sumpah ya, lo itu, lo ituuuuuu" Jessie ingin mengatai Grita namun ia seolah kehilangan kemampuan untuk merangkai kata-kata yang pas untuk Grita saat itu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 06, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

How Can?Where stories live. Discover now