Baru Hari Pertama

150 13 2
                                    

Ada sebuah sekolah yang akan menjadi latar tempat dalam cerita ini. Sebut saja SMA 99. Penulis tidak tahu akan ada berapa tokoh yang akan muncul, jadi biarkan saja ceritanya berjalan.

SMA 99 adalah sekolah dengan prestasi yang sangat gemilang pada bidang olahraga. Cabang olahraga yang sangat diminati disana saat ini adalah baseball. Penonton akan selalu ramai ketika latihan baseball diadakan di lapangan baseball.

Tapi bukan itu yang ingin penulis paparkan, aku hanya gabut menulisnya, don't mind it.

Di sekolah ini tidak ada yang namanya diskriminasi untuk hubungan sesama jenis. Yang penting mereka tidak melakukan tindakan asusila, seperti berciuman di sekolah dan sejenisnya, tentu berlaku juga untuk hubungan lawan jenis. Kamu bisa mesra selama itu dalam batas yang wajar, seperti bergandengan tangan.

Ini bermula dengan kedatangan seorang siswi baru yang begitu cantik. Namanya Jessie Aniendra Cayo. Dia datang ketika pembelajaran memasuki semester 1 kelas 2 SMA. Dia dimasukkan dalam kelas XI - 2 MIPA. Alasan pindah pada awalnya karena pekerjaan ayahnya, tapi sepertinya ada alasan yang lebih besar ketimbang dari itu.

"Selamat pagi anak-anak, hari ini, sebelum kita memulai pelajaran, ibu akan memperkenalkan murid baru yang tengah berdiri di hadapan kalian saat ini. Oleh karena itu, ibu persilahkan nak Jessie untuk memperkenalkan dirinya." ucap sang guru sebelum mengawali pembelajaran kelas hari ini.

"Kenalin nama gue Jessie Aniendra Cayo." ucap Jessie dengan tampang juteknya.

Itu membuat seisi kelas jadi hening. Tetapi ada satu orang yang dari raut wajahnya terlihat tidak suka dengan kehadiran Jessie.

"Baik, karena nak Jessie telah memperkenalkan diri. Maka ibu akan mempersilahkannya duduk..yang namanya Inggrita Athenma, tolong angkat tangan dulu!" ucap sang guru lalu memanggil nama murid yang ia maksud.

Tak lama kemudian murid yang dimaksud mengangkat tangannya. Dia berada di bagian pojok kiri kelas, dekat dengan jendela kelas yang tengah terbuka. Dahinya sedikit mengerut, mungkin sedang memikirkan sesuatu secara sadar. Bisa saja kan, ada orang yang masih bisa memikirkan hal lain meski ia juga masih dalam keadaan sadar.

Jessie segera berjalan menuju tempat duduk tujuannya. Sejenak ia tersenyum begitu manis ke arah tertentu. Itu membuat para murid laki-laki jadi salah tingkah meski bukan mereka yang diberikan senyum manis tersebut. Bahkan ada juga murid perempuan yang ikutan salah tingkah.

Jessie duduk di samping Grita.

Note: Panggil Grita aja ye :D

Grita hanya meliriknya sekilas kemudian fokus pada buku paket yang ia buka. Jessie terlihat tidak fokus akan pelajaran yang tengah dipaparkan oleh sang guru. Itu terlihat jelas dari perhatiannya yang malah mengarah ke arah lain. Mengarah pada seorang gadis yang sangat diidam-idamkan baik kaum adam maupun hawa di sekolah.

Lenka Belgium Fransen.

|*Anyink buat nama kok gini amat?!

Bikin nama aja ribet 😢

Sorry ya..namanya gak melokal hehehehe... *|

Dan entah mengapa Grita merasa terganggu dengan hal itu. Lagipula, selama ia bersekolah di SMA 99, ini baru pertama kalinya ia memiliki teman duduk. Dan teman duduknya malah sama sekali tidak belajar apa-apa selama satu jam bersamanya. Itu sangat mengganggunya.

Kriiiinggg!

Ketika bel pergantian jam berbunyi, guru pun meninggalkan kelas. Sekolah memberikan istirahat selama 10 menit bagi seluruh murid dan guru sebelum jam selanjutnya dimulai kembali. Dan ketika mata pelajaran selanjutnya dimulai, nasib yang begitu ampas bagi Jessie menimpanya.

How Can?Where stories live. Discover now