Chapter 16

46.3K 3.1K 99
                                    

Faas terus memberontak melawan Bima sepanjang perjalanannya kerungan Bima.

Namun tenaga Faas jelas jauh dibawah Bima sampai pada akhirnya Faas diam dan pasrah begitu saja.

Tak sadar Faas bersedekap bak anak kecil yang sedang telihat ngambek karena tak dibelikan mainan orang tuanya.

Bima mengulum senyumnya, baru berpisah beberapa hari saja dia sudah sangat merindukan remaja ini.

Mengabaikan Faas yang marah dengannya, Bima malah mendekap tubuh kecil itu kedalam pelukannya.

"Kau tidak merindukanku Fa"

"Najis" sahutnya cepat.

"Sudah marahnya?"

"Gue gak marah bangsat!" Jawabnya dengan nada tinggi.

Masih didalam pelukannya Bima diam diam Faas menghirup aroma parfum Bima yang menenangkan.

Faas mulai menyandarkan kepalanya pada dada Bima namun berubah menjadi mendorong Bima sampai jatuh tersungkur kelantai karena Maria yang tiba tiba membuka pintu ruangan Bima.

"Oh.....hai.....Faas kan" sapa Maria sedikit kaget.

"Iya mbak" jawab Faas sopan.

Melihat wajah Faas yang memerah Maria mengulum senyumnya dan lanjut duduk di sebrang Faas dan ia samasekali tak  berniat membatu Bima berdiri.

"Em.........................Sudah makan?, mau kubelikan sesuatu?, kau suka apa? Atau ada yang tidak kau sukai? ah mau ambilkan kue yang aku bawa?, kau....."

"Keluar dan siapkan rapat!" Tegas Bima.

"Baru saja gue mau kenalan dengan calon bini lu Bim"

"Hus hus pergi gak lu?" Ucap Bima dengan gestur tangan mengusir Maria dari ruangannya.

Setelah pintu terdengar tertutup Bima kembali duduk disamping Faas.

"Tadi itu siapa om, bukan transgender lagikan?"

Bima menaikan satu alisnya kemudian tertawa tebahak sampai memegagi perutnya.

Ternyata Faas sedikit trauma dengan teman transgendernya beberapa waktu  lalu.

Bima terus tertawa bahkan sampai memenuhi ruangannya. Faas benar benar membuat sifat alami Bima keluar.

Sikap polosnya membuat Bima selalu tersenyum sampai air mata bahagia itu keluar dari sudut matanya.

"Astaga Fa.....kamu masih ingey temanku kemarin?"

"Haha hehe haha hehe, lu pikir itu lucu, gara gara temen lu gue sampai kena gampar pas mau kenalan sama cewe bohay"

"Kenapa digampar?, emang kamu apain ceweknya?"

"Ya gue tanyainlah, lu cewek beneran apa transgender?, terus gue digampar sama tu cewek"

Bima tertawa lagi mendengar cerita Faas tapi sepertinya ada yang salah dari cerita Faas.

Bima menggedipkan matanya berulang kali sambil memikirkan kalimat yang salah dari pengakuan Faas barusan.

Tok tok tok

"Pak rapat sudah siap" potong Maria yang membuyarkan konsentrasi Bima.

Bima mengangguk dan kembali fokus dengan Faas.

"Tunggu disini ya sayang, jangan kemana mana, aku tidak akan lama"

"Tapi om, gue mau PKL"

"Biar aku yang izinin dengan Kris, pokoknya tunggu disini dan jangan kemana mana"

Gairah Om Om(season 1) ENDWhere stories live. Discover now