Chapter 12

63.4K 3.3K 104
                                    

Faas terbangun karena cacing diperutnya memberontak ingin segera dikasih makan.

Cahaya orange khas lampu tidur, langsung menghiasi matanya.

Pemandangan kamar yang indah dan wangi liclac bercampur mint yang segar membuat Faas sedikit menyungingkan senyumnya.

'Jadi ini yang dirasakan orang kaya ketika bangun tidur' batinnya kemudian ia mencoba duduk dan langsung teringat kejadian sebelum ia tertidur.

Jantungnya seakan berpindah dari tempat sebelumnya kala menginggat ia  juga ikut mendesah keenakan karena kegiatannya beberajam yang lalu.

Faas menutupi tubuhnya dengan selimut tebal dan berteriak didalamnya. Bukan hanya itu, ia juga berguling guling diatas kasur, namun bokongnya tiba tiba terasa nyeri sampai membuatnya meringgis kesakitan.

"Akhh, sakit lubang gue" seperti orang yang sudah lajut usia, Faas bangun dengan memeganggi pinggangnya yang sedikit kaku.

"Akhh" aduhnya sekali lagi "anjir, pinggang gue" Faas dengan perlahan merangkak turun dari kasur empuknya dan dengan sedikit mengangkang ia berjalan menuju pintu guna keluar dari kamarnya.

Setelah nenutup kembali pintu kamarnya ia samar samar mendengar suara TV dan Faas berjalan menuju tempat sumber dari suara tersebut.

Dan betapa emosinya dia melihat Aldi yang sedang memegang sekantong kripik kentang sambil menonton TV disana.

"Al, beliin gue makan, gue laper Su"

Mendengar suara Faas Aldi mengalihkan pandangannya dan langsung menghampiri sahabatnya itu.

"Fa, lu gak apa apakan, apa masih sakit?" Tanya Aldi dengan raut wajah sedikit khawatir.

"A a a aapanya yang sakit bangsat"  gugup Faas yang malu karena Aldi sepertinya sudah tahu kalau dirinya sudah tak perjaka lagi.

Plak.

"ANJING" umat Faas.

Aldi dengan sengaja memukul pantat sahabatnya dengan cukup keras.

"Eh kampret, gue tau lu habis dihohohihe sama om Bima, gak usah malu sama gue" ucapnya sambil memapah Faas kesofa lembut depan TV.

"Lo udah tau?"

"Gue bahkan ngeligat dengan mata kepala gue sendiri kalo lu merem melek karena om Bima"

"Anjing, lo ngintipin gue"

Aldi menggaruk kepalanya yang tidak gatal kemudian menjelaskan kronologinya "gue mau mandi terus gak tau cara keluarin airnya, makanya gue mau minta tolong sama om Bima tapi malah lihat kalian berdua begituan, tapi gue liatnya bentaran kok, paling cuma lima menitan"

Plak.

Satu pukulan keras mendarat pada belakang kepala Aldi sampai siempunya tersungkur kelantai.

"A DU DU DU DU, SAKIT FA!"

"5 menit itu lama bangsat"

"YA GIMANA DONG, UDAH TERLANJUR"

"TERLANJUR KEPALAMU"
Faas dengan sedikit kesal menendang bokong Aldi dan sekarang sukses tengkurap dilantai"

"Aduh, sakit Fa" Aldi dengan cepat bangun dan kembali duduk disamping Faas "Sorry Fa, gue gak sengaja, salah sendiri kalian gak kunci pintu pas gituan, lagian lu juga mendesah keenakan. Emang seenak itu ya lubang pantat dicolok sama P*nis"

Wajah Faas berubah merah mendengar pertanyaan frontal dari sahabatnya itu.

"Gak usah jawab gue udah tau. Mending kita makan, gue udah diwanti wanti buat nugguin lu bangun sama om Bima" imbuh Aldi.

Gairah Om Om(season 1) ENDWhere stories live. Discover now