12. perkara mangga

2.8K 150 6
                                    

Lima bulan sudah berlalu, dengan haechan yang sudah seperti panda, kantung matanya menghitam karena selalu menuruti kemauan renjun yang tak terduga, apa lagi ia juga sedang padat dengan pekerjaannya.

Di sore hari ini haechan dan renjun sedang berada di taman karena haechan menjanjikannya saat pulang kerja.

"Chan?" Panggil renjun dengan tangan yang tengah memegang ice cream rasa coklat.

"Hmm?" Haechan hanya membalasnya dengan deheman karena ia masih fokus dengan handphone nya.

"CHANNN!" Teriak renjun yang membuat haechan terkejut, begitu juga orang di sekitar mereka yang tengah menatapnya.

Haechan meminta maaf kepada orang yang mungkin merasa terganggu dengan renjun.

"Kenapa sayang?" Tanya haechan tersenyum paksa karena ia merasakan kalau ia akan di kerjai dengan kecebong yang ada di perut renjun.

"Aku tiba-tiba pengen mangga muda deh chan? Tapi yang langsung dari pohonnya..." Ucap renjun sembari mengetuk ngetuk dagunya.

"Beli aja ya? Ini udah sore nanti aku jatoh gimana?" Ucap haechan membujuk istrinya yang sudah menekuk wajahnya.

"Oh gitu ya! Ayah kamu udah ga sayang lagi tuh! Liat dia ga mau cariin kita mangga muda..." Ucap renjun kepada perut buncitnya sembari mengelusnya.

Ia terus saja menghiraukan haechan dan menjelek jelekkan haechan karena ia tak mau mencarikannya mangga.

Bukannya ga mau, tapi dia harus cari di mana? Masak cari di rumah tetangganya yang mempunyai anj yang sangat galak itu?

"Yaudah kita pulang dulu yuk habis itu aku langsung cari." Bujuk haechan lagi dan membuat mata renjun berbinar karena senang, memang ya istrinya ini tak ada bedanya dengan mamanya.

Setelah berhasil membujuk renjun mereka kembali ke Mansion mereka tanpa kendaraan karena memang jarak mansionnya dengan taman tak jauh.

"Kamu diem di rumah ya? Aku mau cari mangganya, okey?" Ucap haechan mengecup bibir renjun singkat.

Renjun mengangguk dan berjalan masuk meninggalkan haechan tanpa ada rasa bersalah, haechan sudah menghela nafas panjang karena memang ia sangat lelah, tapi ia akan berkorban demi anak dan istri tercintah.

"Gue ajak jeno aja kali ya?" Pikir haechan lalu dengan segera ia mengambil handphonenya dan menghubungi nomer jeno.

"Woi, jen!"

"Apaan sih ganggu banget lo!" Ucap jeno di sebrang sana yang terlihat kesal.

"Tolong gue please, gue mau cari mangga di rumah tetangga"ucap haechan sudah dengan muka masanbnya.

"Money nya ada ga nih??" Tanya jeno dan yang pasti dengan nada yang mampu membuat orang kesal.

"Ck! Udah ga usah banya bacot lo, uang aja gampang!" Ucap haechan lalu mematikan hand phonnya.
.
.
.
.
.
.
Beberapa menit kemudian, jeno datang dengan motornya.

"Buruan! Ntar keburu malem gue juga yang di amuk!" Ucap haechan berjalan ke arah rumah yang terdapat pohon besar dengan buah yang sangat banyak.

"Woah! Anjr ini mah ngambilnya enak cuy!" Sombong jeno ber ancang ancang untuk memanjat dinding pembatas rumah itu tanpa tau kalau ada penjaga yang tengah tertidur.

Haechan juga ikut memanjat karena ia yang di suruh bukan jeno, jeno datang untuk menemaninya buka untuk membantunya.

Guk! guk!

"Anjing!!kabur cepetan kontol!" Teriak haechan sudah membawa dua buah mangga.

Jeno yang kaget reflek melompat dari dinding itu, dan menyuruh haechan untuk lebih cepat karena anjing itu sudah ada keluar dari gerbang.

"CEPETAN GOBLOK!" Teriak jeno heboh, sedangkan haechan di buat tremor oleh jeno yang terus menyuruhnya untuk lebih cepat.

Setelah melompat dari dinding itu haechan berlari mendahului jeno yang sudah seperti cacing kepanasan.

"MAMA JANGAN BUAT GUE MATI DI SINI PLEASE!!" Teriak jeno lagi dan lagi karena anjing itu sudah sangat dekat dengannya.

Haechan sempat terjatuh namun ia bangkit lagi dan berlari secepat mungkin tanpa menghiraukan jeno yang sudah seperti kesetanan.

Mereka terus berlari sampai mereka sampai di mansion haechan, mereka buru buru masuk kedalam sana dan menutup gerbang itu dengan cekatan.

"Woi bangsat, gue kapok sumpah" ucap jeno ngos-ngosan ia merebahkan badannya tak peduli lagi jika tempat itu kotor karena ia benar benar lelah.

"Hahahah! Gue jadi inget lo yang kecebur parit gara gara di kejer anjing juga sat" ucap haechan tertawa terbahak-bahak lelahnya hilang saat mengingat kejadian kocak waktu mereka smp.

"Nih uangnya gue lebihin, kasian lo nya udah cape gitu" ucap haechan tersenyum karena ia benar-benar bahagia.

Jeno menerima tuju lembar uang merah yang baru saja haechan berikan, ia mengecup iang itu dan menaik turunkan alisnya tengil.

"Oh iya, ini juga gue titip buat makan anak anak." Ucap haechan kembali memberikan 10 lembar uang merah.

"Wihh! Ya udah gue balik dulu ya bos!" Bangkit jeno lalu pergi meninggalkan kediaman lee.
.
.
.
.
.
.
.
"Sayang!" Teriak haechan memanggil renjun yang sedang menonton tv.

"Ini, cukup kan?" Tanya haechan kepada renjun yang tengah menatap lututnya.

"Lutut kamu kenapa?" Ucap renjun mengernyitkan dahnya.

"Ohh, ini jatoh tadi ga papa kok." Ucap haechan, renjun ber 'oh' ria dan mengambil dua buah mangga muda itu.

Renjun tersenyum lalu menatap haechan dengan cengirannya, haechan mengernyit bingung melihat renjun yang tiba tiba menatapnya.

"Aku mau liat kamu makan mangga, boleh kan?"
Ucap renjun memohon ia memasang wajah menggemaskannya.

Haechan mau tak mau mengambil buah itu dan mengupasnya dengan telaten, ia memotong kecil kecil mangga itu lalu memakannya.

Apa yang ia rasakan?
Ya, hanya rasa asam dan tidak ada rasa manis sedikit pun.

Haechan berusaha menahan ekspresi konyolnya dan menelannya dengan paksa, renjun sedari tadi melihatnya dengan mulut terbuka.

"Ga asem?" Tanya renjun memiringkan kepalanya.

"Engga, kamu mau coba?"tawar haechan yang di angguki semangat oleh renjun.

Haechan memberikan satu potong mangga yang sudah ia kupas, renjun memasukan mangga itu ke dalam mulutnya.

"Asem banget!" Ucap renjun.

Renjun hendak meludahkan mangga itu namun haechan sudah menyambar bibirnya, haechan melumat bibir Cherry renjun dengan lembut, cukup lama ia berciuman sampai akhirnya renjun memukul mukul dadanya menandakan si kecil butuh oksigen.

"Jahil banget sih!" Ucap renjun mencubit perus kotak kotak haechan.

"Akh!" Ringis haechan lalu terkekeh melihat wajah memerah renjun.

Haechan terua menjahili renjun, dan membuat renjun marah, rasanya hari ini ia di buat sangat bahagia, saat ia bersama jeno dan saat bersama renjun.

Ia berharap akan seperti ini selamanya, dan ia berharap kalau anaknya tidak akan seperti jeno saat lahir.
.
.
.
.
.
.
.
Hai, halo, apa kabar?
Jadiiii
Disini aku bakalan buat lebih cepet lahirannya yaww!, biar cepet juga ketemu sama dede icung💐💐

Jangan lupa vote dan komen ya!!
Kalo engga nanti injun bakalan marah💢!

Thank you sudah membaca, dadah babay!!!
Mwh mwh mwh😽💕💐

love? || HYUCKREN🔞Where stories live. Discover now