36

2.7K 421 51
                                    

Sesampainya di apart, Chika langsung menekan cardlock miliknya dan masuk setelah pintunya terbuka.

"Masuk Zein" ucap Chika

Zean hanya mengikuti Chika dari belakang dan mendudukkan dirinya di sofa. Sementara Chika, ia berjalan menuju dapur.

Dapurnya tertata rapi, masih seperti seminggu yang lalu sebelum ia pergi ke rumah orang tuanya. Itu artinya Aran tak memasak sama sekali, isi di dalam kulkas pun masih sama dan tak ada yang berkurang.

"Mas Aran semalem pulang kesini apa ke rumah mama ya?" Gumam Chika.

"Pagi ini dia udah sarapan belum ya" ucap Chika bermonolog.

Chika pun pergi ke kamarnya, kamarnya sangat rapi. Chika melihat ke keranjang pakaian kotor dan ada beberapa potong baju kotor di dalamnya, dan itu artinya Aran pulang kesini semalam.

"Mas Aran pasti ga sarapan" gumamnya mengambil ponselnya lalu menghubungi Aran.

Beberapa kali Chika melakukan panggilan tapi tak kunjung di angkat.

"Ck, mas Aran angkat dong"

"Mas Aran kemana sih" kesal Chika karena sudah hampir sepuluh kali ia menghubungi Aran tapi tak di angkat.

"Apa dia lagi meeting ya? Ini udah jam 9 sih" gumam Chika melihat jam di ponselnya.

"Zein, anterin gue ke kantor mas Aran ya" ucap Chika menghampiri Zein.

"Sekarang kak?"

"Taun depan. Ya sekarang lah" ketus Chika.

"Buset, kan gue nanya doang"

"Udah ah ayo buruan anterin"

"Yaudah ayo ayo"

Mereka pun keluar dari apartemen dan berjalan kembali menuju basement. Chika khawatir Aran belum makan pagi ini, suaminya itu sering sekali melewatkan sarapan pagi.

Zein pun mulai menjalankan mobilnya menuju kantor Aran sesuai dengan arahan Chika.

Chika merasa bersalah karena ia tidak menahan Aran semalam untuk tidak pulang. Sebenarnya ia juga belum siap untuk menemui Aran, apalagi hubungan mereka sedang kurang baik, tapi Chika harus tetap memastikan suaminya itu sudah sarapan pagi ini atau belum.

Sesampainya di kantor Aran, Chika langsung berjalan masuk. Sementara Zein, ia hanya menunggu saja di mobil.

"Pak Ranvy nya ada?" Tanya Chika pada resepsionis.

"Bapak sedang pergi ke Bandung Bu, katanya ada pertemuan dengan klien penting disana"

"Kok mas Aran gak bilang aku ya?"

"Sama sekertarisnya?"

"Iya Bu"

"Kamu udah kelewatan mas, pergi gak bilang sama aku" batin Chika kesal.

"Yaudah terimakasih" Chika langsung pergi dari sana dan kembali menuju mobilnya.

Ia benar benar tak habis pikir dengan Aran yang pergi tanpa izin atau berpamitan padanya.

Chika menutup pintu mobil dengan hentakan keras hingga membuat Zein yang terlelap tersentak kaget. Zein sudah bersiap ingin mengeluarkan kata-kata mutiaranya, tapi ia urungkan saat melihat wajah gelap sang kakak.

"Kenapa kak?" Tanya Zein.

"Anterin gue ke resto"

"T-tapi kak--"

"Jalan Zein!"

Zein tak bersuara lagi, ia langsung menjalankan mobilnya menuju restoran.

Di perjalanan Chika hanya diam. Moodnya mendadak rusak saat tau Aran tak ada dikantor dan malah pergi ke Bandung tanpa berpamitan padanya. Marah, kesal dan emosinya menjadi satu saat ini.

Married With You [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora