16

2.5K 391 23
                                    

Seperti yang sudah direncanakan bahwa hari ini Aran dan Chika akan masak masak bersama. Semuanya sudah berkumpul, ada Aldo, Bian, Eli, dan ada Christy juga yang tidak ingin ketinggalan. Anak kecil itu sudah bersemangat sedari tadi.

Semua bahan bahannya sudah siap. Mereka akan memasak ayam bakar, steak, BBQ dan banyak makanan lain juga.

Aran dan Chika sudah berbelanja untuk membeli semua bahan yang mereka perlukan.

Semuanya sudah disibukkan dengan tugasnya masing-masing, Aldo dan Bian yang bertugas memanggang ayam, Eli yang menyiapkan bumbu bumbu barbeque dengan dibantu oleh Veranda, Aran yang sibuk memasak steak dan Chika yang memotong sayuran serta buah buahan.

Aran membolak-balik steak yang hampir matang itu di atas teflon. Ia juga menyiramkannya menggunakan butter yang telah mencair. Sementara Chika, ia menyiapkan daun selada dan sayuran lainnya sebagai pelengkap.

Aran memindahkan steak yang sudah matang ke atas tatakan dan memotongnya untuk mengecek kematangan di dalamnya.

"Perfect" gumam Aran saat melihat potongan daging yang sesuai dengan keinginannya.

"Baru tau ternyata kamu bisa masak ya, mas" ucap Chika memasukkan potongan buah semangka dan melon ke dalam wadah.

"Hahaha cuma sekedarnya aja inimah" ujar Aran menyisihkan daging yang sudah ia potong ke atas meja makan. Ia mengambil beberapa siung bawang merah dan bawang putih untuk membuat sambal.

"Aran mah jago kalo soal masak masak Chik" timpal Bian

"Kita aja sering dimasakin sama dia" sahut Aldo menimpali.

"Itumah lu berdua aja yang gatau diri dateng ke apart gue minta makan mulu. Sebagai tuan rumah ya gue terpaksa dah masakin"

"Yeu gitu lu ama kita ye. Parah sih lu Ran, gue pikir selama ini hubungan kita spesial" ucap Aldo mendramatis

"NAJESS!" ucap Aran dan Bian bersamaan yang membuat semuanya tertawa.

Veranda hanya bisa menggelengkan kepalanya, memang seperti itu jika Aran sudah bersama kedua temannya. "Dulu basicnya Aran tuh di kuliner sebenernya, cuma ya sekarang aja agak menyimpang ke perusahaan"

"Wah tapi keren loh kamu mas, apalagi pas liat kamu masak steak gitu udah kaya chef chef pada umumnya" puji Chika. Ia membersihkan sisa kulit semangka dan membuangnya ke tempat sampah.

"Dari dulu dia tuh udah suka masak, kuliahnya juga ambil culinary business. Makanya mama gak khawatir dia tinggal sendiri di apart karena gak ada yang masakin, dia bisa masak sendiri"

"Tapi ya kadang juga masih minta anterin makanan sih, katanya kangen sama masakan mama" lanjut Veranda.

"Masakan orangtua tuh paling enak gak sih. Mau seenak apapun kita beli makanan diluar, pemenangnya tetep masakan mama" ucap Aran sembari memotong cepat bawang yang sudah ia kupas.

"Betul, setuju bang" sahut Aldo lagi dari luar. Ia dan Bian masih sibuk mengipasi ayam bakarnya.

"Do! Yang bener ngipasnya, kena muka gue ini" kesal Bian.

"Kok ga buka bisnis di kuliner mas? Bisa jadi peluang besar loh itu" tanya Chika. Ia bersandar sembari memperhatikan Aran yang sedang memotong bawang. Jika diperhatikan Aran memang cukup lihai dalam hal potong memotong, Chika saja tidak sepandai itu dalam memainkan pisau.

"Pengen sih sebenernya, tapi kerjaan kantor aja udah banyak. Belum lagi aku ngurusin ini itu, ribet. Takut keteteran nanti" balas Aran.

"Iya sih"

"Mungkin nanti setelah nikah, kita bikin bisnis berdua" ucap Aran tersenyum sembari menuangkan kecap ke dalam mangkuk yang berisi potongan bawang, cabe dan tomat lalu mengaduknya.

Married With You [END]Where stories live. Discover now