CHAPTER TWENTY NINE

525 42 0
                                    

HARGAI KARYA KU YA,VOTE SEBELUM MEMBACA. TERIMAKASIH. TAU KAN CARA NYA MENGHARGAI :)

HAPPY READING!

Tepat saat Jeongwoo telah duduk di singgasana nya, ia mulai teringat dengan keluarga nya saat ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tepat saat Jeongwoo telah duduk di singgasana nya, ia mulai teringat dengan keluarga nya saat ini. Dia takut kalau keluarga nya sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja. Ia menoleh ke salah satu pengawal yang berada di sampingnya.

"Panggilkan seluruh anggota keluarga ku. Bawa mereka ke hadapanku sekarang juga. Cepat!" perintah nya tegas. Pengawal itupun langsung patuh lalu berlari untuk memanggil anggota keluarga Alpha baru mereka yang saat ini berada di dalam ruangan penyiksaan. Tidak, mereka tidak di hukum, mereka hanya sedang mengecek keadaan Alpha sebelumnya yang saat ini sedang terbaring lemah di lantai ruangan dengan tangan terikat rantai tebal.

Pengawal itupun masuk kedalam ruangan tersebut dan menunduk sebagai tanda hormat,"Sang Alpha ingin kalian datang ke hadapan nya sekarang juga," ucapnya tanpa menatap mereka. Sedangkan mereka bingung dengan ucapan dari pengawal itu. Lantaran dari mereka belum ada yang mengetahui kalau kedudukan sang Alpha telah berganti kepada saudara mereka, Jeongwoo.

"Lo gak liat? Alpha yang Lo sebut lagi terbaring lemah di sana" ucap Mashiho, sambil menunjuk ke arah Alpha yang sudah lengser itu. "Kalian belum tahu?" tanya pengawal itu. Mereka saling bertatapan dengan mimik kebingungan. "Tahu apa?" tanya Mashiho sebagai perwakilan. "Alpha telah berganti sejak tadi malam" jawab pengawal itu. Otomatis semua pada terkejut dengan penuturan yang baru saja di ucapkan oleh pengawal itu. "Lalu Alpha saat ini siapa?" tanya Mashiho lagi. "Saudara kalian" ucapnya yang masih setia menunduk. "Saudara kami? siapa?" kali ini yang bersuara adalah Yedam. "Apa itu Jeongwoo?" tanya Yedam pada prajurit itu. Si empu yang di tanya hanya mengangguk kan kepala nya. Mereka pun kembali terkejut. Apa ini sungguhan?

"J-Jeongwoo Hyung?" ucap Junghwan terbata-bata. Air matanya tiba-tiba saja menetes. "Di mana dia sekarang?" tanya Junghwan. "Dia ada di singgasana sekarang" jawab prajurit itu. Tanpa aba-aba Junghwan langsung berlari secepat mungkin dari ruangan itu di susul dengan saudara nya yang lain dari belakang.

Setelah sampai tepat di hadapan Jeongwoo, Junghwan langsung memeluk erat tubuh Hyung nya itu, dengan beberapa pengawal berusaha untuk menahan nya. Namun Jeongwoo memberi isyarat kepada mereka untuk membiarkan Junghwan memeluk nya. Tubuh Junghwan bergetar karena menangis cukup kencang. "Hyung. Maaf. Maaf karena sudah membuat mu dalam bahaya. Hyung~ Maaf~" ucapnya, setelah itu kembali menangis sekencang-kencangnya. Jeongwoo menenangkan adik nya itu dengan cara mengusap-usap pelan punggung adik nya. "Gapapa wan. Bukan salah lo. Yang penting gua udah ada disini sekarang. Lo gak usah merasa bersalah lagi" ucapnya menenangkan. Junghwan hanya menangis sesenggukan. Namun tubuh Junghwan tiba-tiba saja melemah dan terjatuh tepat di pelukan Hyung nya itu. Mata nya pun palan-pelan terpejam. Membuat semua yang melihat nya pun terkejut dan cepat-cepat membawa Junghwan ke kamar khusus untuk penyembuhan.

THE VAMPIRE & WOLF | TREASURE [END]Where stories live. Discover now