CHAPTER TWENTY EIGHT

541 40 8
                                    

HARGAI KARYA KU YA,VOTE SEBELUM MEMBACA. TERIMAKASIH. TAU KAN CARA NYA MENGHARGAI :)

HAPPY READING!

Haruto sudah mengumpulkan seluruh anggota keluarga nya kecuali sang Ayah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Haruto sudah mengumpulkan seluruh anggota keluarga nya kecuali sang Ayah. Mereka sudah berkumpul di ruangan bawah tanah dengan duduk melingkari ruangan itu. Semua saudaranya sudah menatap serius Haruto memintanya untuk berbicara apa yang ingin ia bicarakan.

Haruto menghembuskan napas nya sebelum berbicara, "Kalian masih ingin menjadi manusia kan?" tanya Haruto sambil menatap lekat satu persatu saudaranya. Semua tampak terdiam, ntah mau menjawab apa. "Gue udah tau cara bagaimana kita bisa menjadi manusia. Rencana nya tinggal dikit lagi akan selesai. Tapi kali ini gua butuh bantuan kalian," ucapnya sedikit memohon. "Hanya satu syarat yang belum gue dapat" ucapnya terpotong saat tiba-tiba salah satu dari mereka angkat bicara. "Apa? gua bantu" ucap Yoshi lantang. Haruto tersenyum lega, ada yang akan membantu rencana nya ini. "Darah Raja ㅎ", detik itu juga semua terbelalak dengan jwaban Haruto. "Kita gak akan bisa," jawab Junkyu. "Bisa. Kita kepung Raja itu. Gua udah ancam dia untuk datang ke wilayah perbatasan tanpa membawa pengawal satupun," ucap Haruto serius. Tiba-tiba Asahi tertawa mendengar itu, "Lo kira dia takut? dan Lo kira dia bakalan sebodoh itu?" tanya Asahi meremehkan. "Gua yakin dia akan menuruti perintah gua" jawaban Haruto. Asahi berdecih, "Emang Lo siapa bisa menyuruh Raja kaya gitu, ha?" tanya nya nyolot.

Rahang Haruto mengeras. Dia tidak suka di remehkan. Tangan nya terkepal. Ia menatap nyalang Asahi yang ada di hadapan nya. "Lo ngeremehin gua?" tanya Haruto penuh penekanan. "Gua bisa aja bunuh Lo detik ini juga," ancam nya serius. Haruto hendak bangun namun di tahan oleh Yoshi di samping nya. Sedangkan Asahi hanya terdiam, dengan wajah tanpa ekspresi. "Tenang. Jangan pakai emosi," saran Yoshi menenangkan keduanya. Haruto menghembuskan napas kasar lalu kembali duduk. Mata nya tak luput pada Asahi.

Yoshi menatap Asahi, "Apa salah nya kita coba dulu?" tanya nya kepada Asahi untuk meyakinkan. "Gua gak mau nerima resiko. Apalagi yang kita lawan adalah Raja ㅎ" ucap Asahi kekeuh. "Pengecut," ucap Haruto tiba-tiba. Membuat Asahi tersengut amarah. "Gua bukan pengecut. Gua realistis". ucap Asahi membela diri. "Kalau Lo gak mau ikut bilang. Gak usah memprovokasi yang lain" jawab Haruto. "Gua ikut, tapi apa jaminan lo kalau rencana ini gagal total?" tanya Asahi meminta jaminan. "Lo bisa bunuh gua," ucap Haruto serius. Yoshi dan yang lain langsung terkejut mendengar itu, "Hei. Hei. Hei. Ruto!" bentak Yoshi sambil menatap lekat Haruto. Yang di bentak pun menengok dan menatap kearah Yoshi. Yoshi menggeleng kan kepala nya, tanda tidak suka dengan ucapan Haruto barusan. "Gua gak mau kehilangan Lo untuk yang kedua kali nya," ucap Yoshi. "Lalu dengan cara apa gua bisa ngeyakinin dia?" tunjuk Haruto ke arah Asahi. Yoshi menatap lekat Asahi,"Asahi. Kita coba dulu, ya?" pintanya. Asahi menghembuskan napas kasar. "Ide gila," ucapnya. memalingkan wajahnya.

Yoshi menunduk kan kepala nya. Dia gak tau harus berpihak pada siapa. Dua-duanya gak ada yang salah disini. Ide Haruto memang tidak masuk akal, namun apa salah nya kita coba terlebih dahulu? kita gak akan tau hasilnya kalau kita tidak mencoba nya kan?

THE VAMPIRE & WOLF | TREASURE [END]Where stories live. Discover now