05

1.4K 133 5
                                    

cerita ini murni adalah fiksi penggemar, pembaca di mohon untuk dapat mengerti. karakter di dalam cerita ini bukanlah menunjukan karakter asli para tokoh.



"lo beneran pulang?" Neo bertanya kepada Joong, saat ini dirinya dan juga teman-temannya sedang berada di condo milik Joong.

"Kakek gue sakit, terus minta gue supaya pulang ke rumah" Jawab Joong dan yang lain hanya mengangguk, mereka tau Joong seperti apa walaupun Joong suka melawan orang tuanya tapi Joong tidak pernah bisa menolak permintaan sang Kakek.

Dan untungnya Joong bisa tinggal sendiri sekarang atas izin dari sang Kakek.

"Berarti lo bakal absen kalo kita nongkrong?" Pond bertanya, dirinya baru aja datang dari arah dapur sambil ngambil cola dari kulkas milik Joong yang juga berarti kulkas mereka.

"Gue gak tau itu, tergantung kakek gue sembuhnya cepet apa kagak"

"Gak sekalian meninggal aja?"

"Ngadi-ngadi lo Perth"

"Ya udah deh Joong, semoga lo tetap bahagia tinggal di rumah kakek lo" Tawa Neo disusul tawa yang lain, sedangkan Joong hanya bisa menghela nafasnya.

Joong sendiri tidak masalah jika dirinya tinggal di rumah sang kakek, tapi yang menjadi masalah adalah kedua orang tua Joong. Jika boleh di bilang Joong tidak pernah akur bersama dengan kedua orang tuanya sendari kecil, bahkan yang membesarkan Joong adalah kakeknya.

Joong yang sudah turun dari mobilnya langsung memberikan kunci mobilnya kepada satu pengawal yang ada di depan rumah kakeknya, sedangkan dirinya masuk dan langsung disapa oleh para pelayan yang ada disana.

"Selamat datang tuan muda, Direktur menunggu anda di kamar tidurnya" ucap seseorang yang Joong tau adalah kepala pelayan dirumah kakeknya. Joong hanya mengangguk kemudian berjalan ke kamar tidur sang kakek, begitu dirinya masuk di dalam ruangan sudah ada ayah dan ibunya.

"Joong?" Wanita berparas cantik itu menghampiri Joong dan menyapa anaknya, bertanya bagaimana sekolah Joong dan kehidupan Joong. Joong tidak menjawab ia hanya berjalan menghampiri sang kakek yang terbaring di kasur besarnya.

"Lihat lah, apa aku harus sekarat terlebih dahulu baru cucuku ini datang?" sang kakek berkata sambil menyindiri Joong, Joong tidak memperdulikan sindirian sang kakek dirinya mengenggam tangan sang kakek.

"Bagaimana keadaan kakek?" tanya Joong basa-basi padahal dirinya sudah tau bahwa sang kakek terlihat tidak cukup baik.

"Kau kan bisa melihat bagaimana keadaanku sekarang?" jawab sang kakek yang kemudian di susul batuk khas orang sakit dan yang sudah berumur.

"Turnamen basket sebentar lagi akan di mulai kemudian jadwal sekolah juga padat" ucap Joong yang memberi tahu kesehariannya yang sebenarnya tidak usah diberi tahu yang mana kakeknya akan tau sendiri.

"Joong, kakek ini sudah tua. ayahmu juga sudah tua, kakek tidak punya siapa-siapa lagi selain dirimu" sang kakek mulai berbicara dan sesungguhnya Joong sudah paham dengan perkataan sang kakek. Kakek meraih tangan Joong dan mengenggamnya, "Kakek tidak akan memaksa kamu melakukan apa yang tidak kamu suka Joong, kebahagiaan kamu adalah kebahagiaan kakek juga" Joong hanya menatap mata sayu keriput itu.

IPA vs IPS || GMMTV versi ||Where stories live. Discover now