AU • Demi Allah Cantik Banget

9 1 0
                                    

Satu hari terlewat begitu saja. Boy, pemuda tersebut baru saja tiba dikediamannya dan disambut oleh dua wanita, Nia dan Arsy. Boy mencoba acuh, walaupun hatinya tak aman. Jujur saja, hatinya berdetak cepat saat berada didekat Arsy.

"Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam,"

"Boy, kata papa, besok lo ga boleh keluar,"

"Peduli amat, ga usah ngikut tahayul lah. Gua keluar juga ga jauh,"

"Nurut kenapa sih?"

"Ye!"

Boy berlalu begitu saja. Kalau berlama-lama didekat Arsy, bisa-bisa jantungnga jebol. Sesampainya dikamar, Boy langsung mengatur napasnya yang tak teratur. Udah kayak ketauan maling aja. Padahal cuma berhadapan sama perempuan macam Arsy, belum liat mukanya aja udah kayak gini, gimana kalau udah liat mukanya.

"Allahu akbar, pendosa macam gua dapet jodohnya spek bidadari surga," gumamnya.

*...•○  ○•...*

Waktu terlewatkan begitu saja. Hari ini, tanggal 15 Maret 2023 adalah hari dimana Boy mempersunting gadis yang belum ia kenal sama sekali. Gadis yang membuat jantungnya berdetak begitu cepat.

"Saya terima nikah dan kawinnya Arsyila Hayva Fadeela binti Umar Al Husain dengan mas kawin tersebut dibayar tunai,"

"Bagaimana para saksi sah?"

"Sah!"

"Alhamdulillah,"

Setelah berdoa, tiba saatnya mempelai wanita memasuki area ijab qabul. Para, tamu undangan menatap kagum kearah Arsy yang terlihat anggun dengan gaun syar'i nya.

"Subahanallah, nikmat mana lagi yang ku dustakan. Begitu sempurna belahan jiwa serta tulang rusuk hamba yang Engkau kirimkan,"

"A-assalamualaikum, Zaujati, eh bener ga ya?"

"Waalaikumsalam imamku,"

*...•○  ○•...*

Acara pernikahan telah selesai dan digelar sesederhana mungkin. Hanya mengundang anak-anak Rexsan dan kerabat dekat lainnya. Kini, pengantin baru itu tengah berada disebuah kamar yang tak lain adalah kamar Boy. Kamar dengan nuansa kalem, tapi engga dengan orangnya.

"Kamar mandinya disana, barang kali mau mandi," Arsy hanya mengangguk pelan. Boy berdecak saat memyadari pintu kamarnya dikunci dari luar.

"Beneran dikurung. Malper harus ngapain aja sih, masa langsung minta ke inti,"

"Nanya Arkan eh Jeno aja deh, lebih aman," Boy mulai mencari kontak Jeno untuk menanyakan hal yang sebenarnya ga perlu ditanyakan. Kurang waras emang.

"Assalamualaikum, Jen,"

"Waalaikumsalam, kenapa Boy?"

"Eum, gua mau nanya sesuatu nih,"

"Apa?"

"Cara ngajak malper gimana ya? Kan ga mungkin langsung ke inti tanpa basa-basi,"

"Lo polos atau gimana? Gitu aja pake nanya. Ga gantle lo,"

"Kok malah gu- astaghfirullah Jeno," ucap Boy saat menatap seorang gadis cantik dengan baju tidur putih yang bisa dibilang sedikit memperlihatkan auratnya.

Atapu Ukhty Where stories live. Discover now