07

84 14 0
                                    

Bagian 7 ||
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
- s i n g g a h -

             TEMPELAN stiker lucu sudah memenuhi lutut Jiyeon yang duduk menggoyangkan kaki di atas mesin cuci dengan fokus pada laptop tersimpan di atas wastafel.

             TEMPELAN stiker lucu sudah memenuhi lutut Jiyeon yang duduk menggoyangkan kaki di atas mesin cuci dengan fokus pada laptop tersimpan di atas wastafel

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

         Bahunya terlihat bergerak ketika tertawa bersama tangan memainkan ujung rambut dari Juyeon yang menidurkan kepala di atas paha. Sama-sama fokus menonton serial film dari Amerika yang pernah mereka berdua habiskan berhari-hari.

             Alunan tawa itu menyatu menciptakan irama di bagian pojok apartemen bertingkat, hingga satu ingatan menyusup datang. Usapan lembut pada rambut hitam lebat berganti menjadi jambakan kasar, menciptakan teriakan kesakitan.

              “Sakit anjrit!” teriak Juyeon mengusap-ngusap rambut juga kepalanya.

             Yang melakukan membuang napas kasar. Itu yang ingin Jiyeon lakukan dari kemarin-kemarin sesaat tahu Juyeon kecelakaan dari atas motor karena ikut balapan dan mendapatkan luka di beberapa bagian.

             Jiyeon menutup mata mengingat hal yang membuatnya ketakutan detik itu juga. Malam-malam memberitahu berada di elevator dalam keadaan dahi terbalut perban serta pakaian dipenuhi bercak darah.

S. Juyeon : Happy hallowen, Kim Jiyeonnn.

Read 10:11 PM

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Read 10:11 PM

Jiyeon : ... THE FUCK?!!
WHERE ARE YOU RIGHT NOW?!!
Send 10:12 PM

S. Juyeon : mm, lift?
Ini mau ke apart lo.
Read 10:12 PM

             Dan Juyeon melihat perempuan yang mengiriminya banyak pesan dalam satu waktu sudah berdiri di depan pintu dengan kedua tangan melipat di dada. Juyeon tersenyum.

             “Hello, there. Ngapain berdiri di sini? Gak dingin?” Juyeon langsung melepas jaketnya untuk segera disampirkan pada bahu Jiyeon yang langsung menolak tegas.

singgah, eunbo.Where stories live. Discover now