Two bad girl in one room

8.4K 20 0
                                    

"eunghhh kakhhh, udahhh akhhh" tangan Karen menahan tangan kekasihnya yang bermain dengan lubang sempit dibawah sana. Suara Karen berhasil tersamarkan berkat hujan yang turun dengan derasnya disertai guntur yang berkali-kali menyambar.

"Kamu bahkan belum squirt, ini baru jari, belum vibrator, kayaknya bisa banjir ruangan ini" ucap Emelia acuh.

"Akhhhh, eumhhh fuckhhh kakhhh" ruangan olahraga sekolah itu penuh dengan suara desahan Karen. Semua terjadi ketika ...

"Karen, tolong kembalikan bola basket ini, setelah itu kamu boleh pulang" Karen mengangguk, mengamati kekasihnya yang sedari jam tiga sore sampai jam enam menunggunya selesai ekstrakurikuler basket.

"Need my help girl?"

"Kakak kalo tau jangan tanyaa, bikin kesel" sahut Karen sembari menghentak-hentak kakinya. Emelia hanya tertawa melihat reaksi kekasihnya.

"Udah? Ayo pulang, kayaknya mau hujan soalnya anginnya dari tadi kencang, ayo, Karen."

"Iya, kak, ini mau nutup kotak penyimpanan bolanya dulu"

BRAK

"Sial, ini pintu olahraga ini rusak ya? Kenapa gak dibenerin sih? Fuck" Emelia berusaha menendang pintu besi itu sekuat tenaga, namun nihil, semua usahanya sia-sia, hingga berujung Emelia memikirkan hal gila untuk melihat kekasihnya mendesah dan memohon.

Emelia membuka ranselnya, mengeluarkan alat kecil yang selalu dibawa, sengaja, untuk membuat si manis ini mau menurut dan tak rewel.

"Buka Karen, kakak belum selesai."

"J-jangan itu kak- , eunghhh fuckhhh eumhhh shithhh" Karen bersandar pada matras dibelakangnya tangannya sibuk menggapai sesuatu untuk digenggam.

Emelia sendiri sedang duduk di lantai, mengamati gadisnya yang berusaha mengeluarkan benda kecil sialan yang memasuki areanya.

"Kakakhhh tolonghhh .."

"Not now Karen." Emelia mengambil remote dari ranselnya dan mengatur kecepatan vibrator itu menjadi maksimal.

"Godhhh damnhhh so fuckinghhh goodhhh eunghh"

Untung ruangan penyimpanan peralatan olahraga itu masih memiliki cahaya yang sedikit berguna, jadi Emelia bisa melihat wajah melas Karen.

Emelia berdiri dan memasukan jarinya sambil sesekali menggerakkan jarinya didalam gadisnya.

"Eumhhh, kakhhh Karen mau sekarang" mengerti kode yang dimaksud Emelia mempercepat gerakan tangannya. Cairan bening keluar dan membuat lantai sedikit becek, Emelia mencium bibir Karen yang dibalas dengan cepat, kedua bibir dan lidah itu beradu, saling membelit satu sama lain.

"Ada yang dateng, pake celananya cepet!" Perintah Emelia yang langsung membuat Karen mengenakan kembali celana Jersey nya.

"Kalian kenapa bisa kekunci disini?"

"Ada angin kenceng pak, untung aja pak Samsul masih keliling"

"Saya ngeliat mobil kamu masih diparkiran, saya kira ada apa sampe kalian gak keluar, ternyata ke kunci disini. Yaudah, pulang sana."

"Makasih pak." Hujan sudah reda, namun Emelia masih bisa merasakan rintik hujan membasahi wajahnya.

"Masuk, lepas celaannya, kakak belum selesai mainnya, lanjut di mobil, and then in your room."

Karen mengangguk, walau lelah disisi lain ia merasa puas.

Kiw, sksk

Apa?! Segini dulu ya
Papai salam Candy 🍭

One shoot 18+Where stories live. Discover now