6

311 49 8
                                    

Hari ini adalah hari pertama Mew memulai misinya, setelah bangun tidur Mew langsung mandi dan bersiap untuk berangkat kuliah, dia tidak membuat bekal terlebih dahulu seperti apa yang biasanya dia lakukan

Saat mau sampai kampus Mew melihat Gulf, Win dan Davika sedang duduk di taman kampus, Mew rasanya ingin sekali berteriak memanggil nama Gulf dan langsung menghampirinya

Tapi Mew teringat perkataan teman-temanya membuat Mew harus menahan diri, Mew mengambil nafas dalam berusaha tetap tenang dan melanjutkan langkahnya

"Ayo Mew kalo pasti bisa, kau hanya perlu melewatkannya saja, anggap dia tidak ada di sana" batin Mew

Saat jaraknya semakin dekat dengan Gulf malah membuat Mew gugup, Gulf menyadari Mew datang ke arahnya dan sudah dapat ditebak pasti Mew akan menyapa dan memujinya seperti biasa

Sayangnya tebak Gulf meleset karna Mew melewatinya begitu saja, tidak ada sapaan, senyuman bahkan Mew tak melirik ke arahnya

"Gulf yang tadi lewat itu Mew kan?" tanya Davika bingung

"Lah iya, itu Mew kok tumben dia gak nyapa lo Gulf?" tanya Win juga

"Kalian berantem ya, atau lo bikin dia marah pas kalian ngedate ke pameran lukisan" ujar Davika

"Atau nih ya, si Mew kayaknya udah sadar kalo sia-sia dia ngejar Gulf yang gak pernah sadar sama perasaan sendiri" tebak Win

"Pertama, gw sama Mew gak berantem. Kedua, gw gak bikin dia marah atau kesel waktu pameran lukisan kemarin dan itu bukan ngedate. Ketiga, gw gak peduli mau dia udah sadar atau gak, suka ke gw atau enggak itu terserah dia, bukan urusan gw" ujar Gulf

"Gw mau liat seberapa lama lo tahan buat gak galau kalo Mew beneran udah gak suka lagi sama lo" ujar Davika

"Gak akan, malah bagus dong bearti sekarang si Mew gak akan gangguin hidup gw lagi" ujar Gulf

"Jangan sampai nyesel ya Gulf" ujar Win memperingati

"Udah yuk mending ke kelas, Siap-siap hari ini kelas seni keramik" ujar Gulf

"Yahh, gw kemarin baru aja nail art sama pedicure masa disuruh main sama tanah liat" keluh Davika

"Makanya tahun depan gw mau ngambil program study seni musik aja, jadi gak perlu mikirin bentuk dan warna lagi" ujar Win

"Gw mau ngambil desain animasi sih" ujar Davika

"Kalo Gulf mau fokus ke bidang seni apa?" tanya Win

"Udah ketebak gak sih kalo Gulf, udah pasti seni lukis atau gak seni keramik" ujar Davika menjawab pertanyaan Win

"Nah itu kalian tau, udah yuk ke kelas" ajak Gulf

"Ya tapi nanti kuku gw gimana?" tanya Davika

"Ya terus lo mau gimana? Mau bolos kelas?" tanya Win balik

"Ide bagus tuh" jawab Davika

"Ok setuju gw ikut" ujar Win

"Yaudah kalian bolos aja berdua, gw tetep masuk" ujar Gulf lalu pergi duluan meninggalkan teman-temanya

"Ih Gulf gak asik lo" gerutu Davika tapi tetap mengikuti Gulf dan di susul oleh Win

~~~

Selama kelas Gulf menjadi tidak fokus, dia banyak melakukan kesalahan hingga tanah liat yang dia buat tidak juga selesai, padahal Gulf cukup mahir dalam membuat pahatan dari tanah liat itu

Entah kenapa hari ini Gulf merasa tidak nyaman seperti ada sesuatu yang kurang tapi tidak tau apa, sementara teman-temanya diam-diam menertawai-nya, mereka tau jelas apa yang membuat Gulf dari tadi terus melakukan kesalahan pada maha karyanya sendiri

Where are you? || GulfMew (End) Where stories live. Discover now