Sedangkan tangisan Jennie semakin pecah.

"A-andwae, eomma.. maafkan aku, jeball. Ku mohon bangunlah, eomma.." Jennie bergumam di antara isak tangisnya dengan napas yang sesegukan sambil mencoba membangunkan ibunya.

***

"Bagaimana hasilnya, dok? Apa saya bisa mengandung?"

Seorang dokter kandungan laki-laki menarik napasnya panjang. "Maaf, Mrs. Manoban. Sepertinya di dalam rahim anda terdapat sel kanker yang membuat anda tidak akan bisa mengandung, untuk lebih jelasnya, anda bisa menemui dokter spesialis kanker yang akan saya tunjuk untuk menangani anda."

Chaeyoung, iya. Itu adalah Park Cheaeyoung, istri dari Lalisa Manoban yang baru saja menjalankan pernikahannya bersama Lalisa satu bulan lamanya, Chaeyoung ingin memberikan kejutan kepada Lalisa, dia datang ke rumah sakit untuk mengecek kondisinya apa sekiranya dia bisa melakukan IVF? Namun ternyata, alngkah di kejutkannya dia ketika mendapatkan hasilnya, dokter baru saja mengatakan bahwa di dalam rahimnya terdapat sel kanker yang berarti Chaeyoung terkena kanker rahim dan hal itu yang membuat Chaeyoung tidak bisa berkata banyak, dirinya seperti tersambar petir, wajahnya memucat, tatapannya telihat kosong, dua bola matanya bergerak ke kanan dan ke kiri, bibirnya bergetar.

"A-apa? A-anda pasti salah, t-tidak itu, t-tidak mungkin, s-saya merasa baik-baik saja selama ini." Ujar Chaeyoung dengan terbata, air matanya bahkan sudah menumpuk di balik kelopak matanya, namun dia masih berusaha untuk tegar.

"Untuk informasi selanjutnya, anda bisa mengeceknya di dokter spesialis kanker, saya tidak bisa menjelaskan lebih lanjut karena itu sudah bukan tugas saya, yang saya bisa informasikan hanya anda tidak akan bisa mengandung selama sel kanker itu masih berada di rahim anda." Jawab dokter tersebut, lalu sang dokter memberikan surat perpindahan penanganan dokter spesialis sel kanker yang di tujukan untuk Chaeyoung, seketika tubuh Chaeyoung menggigil, dia tidak bisa menahan tangisannya lagi, tangisannya benar-benar pecah yang membuat asisten dokter itu membantu untuk menenangkannya.

Dan selama dua tahun lamanya, Chaeyoung menghadapi penyakitnya sendiri tanpa sepengetahuan Lalisa bahkan Jennie sekalipun, dia hanya tidak ingin membuat Lalisa kecewa, bahkan kedua orang tua Lalisa yang sudah menuntutnya agar ia segera memiliki sang buah hati, di sela-sela kesibukannya bekerja, Chaeyoung selalu menyempatkan diri untuk pergi ke rumah sakit untuk melakukan kemo terapi, yang Lalisa tahu hanyalah Chaeyoung tidak ingin mengandung karena Chaeyoung memberikan alasan dia belum siap memiliki seorang anak dan Chaeyoung mengatakan bahwa dirinya takut memiliki tubuh yang tidak seksi dan cantik lagi jika ia mengandung, padahal semua itu hanyalah kebohongan, Chaeyoung terpaksa berbohong karena ia tidak ingin Lalisa sedih atau lebih tepatnya Lalisa akan kecewa karena dia sangat takut kehilangan Lalisa.

Pengobatan ia lakukan hari demi hari, hingga akhirnya dia harus menjalani operasi dan tentu saja hal itu tanpa sepengetahuan Lalisa, dia mengatakan pada Lalisa bahwa dia memiliki pekerjaan di luar negri yang membuatnya harus segera berangkat keluar negri untuk beberapa lamanya yang sebenarnya terjadi adalah dia sedang bersiap untuk melakukan operasi pengangkatan sel kanker pada rahimnya yang sayangnya, rahimnya juga terpaksa harus di angkat dan hal itu menandakan bahwa Chaeyoung tidak akan memiliki rahim kembali dan tidak akan bisa mengandung untuk selamanya seperti apa yang sudah di jelaskan pada sang dokter.

"Mrs. Manoban, anda yakin anda bisa melewati ini semua tanpa seseorang di sisi anda? Saya bisa menghubungi istri anda untuk datang menemani anda operasi." Dokter berkata sebelum benar-benar membawa Chaeyoung ke dalam ruang operasi.

'SEVEN YEARS' (JENLISA GXG)Where stories live. Discover now