02.

6.7K 679 80
                                    

Biasakan vote sebelum baca ya guys, jangan lupa komen sesuai isi cerita.

*****

"Hubby, bisakah kau antarkan Jennie pulang?" Ujar Chaeyoung pada Lalisa.

Mereka baru saja menyelesaikan acara dan menghabiskan makan malam mereka, Chaeyoung dan Lisa memilih untuk menginap di rumah orang tua Lisa, sedangkan Jennie tetap bersikukuh untuk pulang kerumahnya meski kedua orang tua Lisa sudah menyuruhnya untuk menginap karena hari sudah sangat larut, tetapi gadis bermata kucing itu menolaknya.

Jennie dan Lisa saling menatap kala mendengar Chaeyoung yang menyuruh Lisa untuk mengantarkan Jennie pulang, seharusnya Chaeyoung tidak melakukan itu, karena bagaimanapun, Jennie dan Lisa pernah berhubungan dekat di semasa mereka sekolah, tetapi Chaeyoung sering mengatakan pada Jennie bahwa dia sangat mempercayai Jennie melebihi dia mempercayai dirinya sendiri dan hal itu yang membuat Chaeyoung tidak pernah berpikiran negatif tentang sahabat dekatnya itu.

"Anniya, Chaenyoung-ahh. Aku bisa pulang sendiri." Jennie menolak karena sungkan.

Chaeyoung menekuk wajahnya dan merangkul tubuh Jennie dari samping. "Ini sudah malam, Jennie-ya. Bus sudah tidak beroperasi dan kau akan sulit mencari taksi, sudahlah jangan menolakku, lagi pula Lisa tidak keberatan, iya, 'kan, hubby?" Chaeyoung melirik Lisa meminta jawaban, lalu Lisa mengangguk yang membuat Chaeyoung mengeluarkan gigi putihnya, Jennie hanya bisa menghembuskan napasnya samar, dia tidak bisa lagi menolak keinginan sahabatnya itu lalu keduanya berpamit untuk keluar.

"G-gomawoyo, Lalisa." Ujar Jennie dengan gugup melihat Lisa membukakan pintu untuknya, dia memasuki mobil Lisa lalu Lisa menyusulnya.

Melihat Jennie kesulitan untuk memasangkan sabuk pengamannya, Lisa mencodongkan tubuhnya dan berinisiatif untuk membantunya.

'click.'

Dia berhasil mengunci sabuk pengamannya, saat hendak merubah posisi duduknya kembali ke seperti semula, tiba-tiba saja tubuhnya berhenti karena melihat wajah Jennie yang sangat dekat dengannya, bahkan mereka bisa saling merasakan hembusan napas mereka masing-masing.

Tidak ada ucapan yang keluar dari mulut keduanya setelah beberapa menit saling sibuk memandang, Lisa membuka mulut tebalnya sedikit, kedua mata mereka sibuk saling mengunci, hingga akhirnya Jennie mencoba mengerjapkan kedua matanya berkali-kali dan memalingkan wajahnya ke arah jendela.

Sedangkan Lisa yang baru saja menyadari, dia berdeham canggung lalu mulai menyalakan mesin mobilnya.

Setelah memastikan keduanya sudah menggunakan sabuk pengaman, Lisa mulai melajukan mobilnya menuju rumah Jennie.

Selama di perjalanan, tidak ada perkataan dari mulut keduanya, hanya keheningan yang menyelimuti kedunya selama di perjalanan, saat menyadari Jennie melirik kancing jas bagian pada lengan Lisa yang hampir terlepas, Lisa berdeham lagi.

"Aku lupa menjahitnya." Ujar Lisa yang membuat Jennie mengerjapkan kedu matanya lalu menoleh ke arah Lisa.

"Chaeyoung pasti sangat handal dalam menjahit, bukan?" Ucap Jennie yang justru membuat Lisa terkekeh dan menggeleng.

"Kau salah, aku manjahitnya dengan tanganku sendiri, istriku tidak bisa menjahit, bisa dikatakan, aku mengurus diriku sendiri."  Ujar Lisa yang tidak segera mendapat jawaban dari Jennie.

'SEVEN YEARS' (JENLISA GXG)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora