02. Alea zefanya.

167K 8.3K 158
                                    

"Jangan terpesona dengan kehidupanmu di dunia sehingga meninggalkan kehidupan akhirat."

-Imam Syafi'i

...

Seorang gadis cantik yang baru saja turun dari tangga menuju ruang tengah.

Ia memakai baju kemeja warna cream, dan juga rok kotak kotak berwarna maron, rok span yang belah dibagian bawah kaki kanannya.

"Astagfirullahaladzim..." ucap lelaki yang melihatnya. Tak lain adalah Adi.

Kemudian lelaki itu beranjak dari duduknya. Begitupun Bunda Sari.

"Ih, ayah! Kenapa istighfar!?" ujar Alea yang kini sudah berada dihadapan sang Ayah dan Bundanya itu.

"Kamu mau kuliah, atau ngejamet?" tanya Ayah Adi.

"Anjay, ngejamet ceunah. Ngejablay dong." sahutnya.

"Astagfirullahaladzim, Alea!!" pekik Bunda Sari.

"Kenapa sih, bund?" tanya Alea.

"Kamu ngomong ga difilter dulu!" sahut Ayah Adi.

"Kalo ngomong ga bisa difilter, kalo muka baru bisa." sahut Alea "Engga deng, bisa pake suara Wulan."

"ARGH!! Greget Ayah sama kamu!" Pekik Ayah Adi.

"Ganti itu rok nya, ketat banget Alea.. Ganti pake yang lain!" ucap Ayah

"Gamau."

"Astagfirullah, perempuan itu pakean nya ga boleh ketat ketat, itu bisa menimbulkan syahwat lelaki, Alea..." ucap Ayah Adi.

"Ayah lebay deh."

"Udah ah, Alea mau berangkat kuliah dulu. Babay Ayah, Bunda." ucap Alea yang terus mencium punggung tangan kedua orangtua nya, lalu pergi.

Ayah Adi dan Bunda Sari hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya. "Bunda ngidam apa ya, kok anaknya bisa kaya Alea?" ucap Ayah Adi.

"Gatau. Bunda juga pusing."

•••••

KAMPUS BIMA.

Alea kini sudah sampai dikampusnya. Ia berjalan menuju kelas, saat sudah sampai dikelas, Ia menyimpan tasnya ditempat duduknya. Lalu ia menghampiri Lisa, Teman Alea.

"Lis, ke kantin ayo." ajak Alea pada Lisa yang sedang fokus mengerjakan sesuatu.

Tidak ada jawaban dari Lisa, ia hanya terus fokus menulis. "Lisa!! Budeg! Ayo ke kantin!." ujar Alea menggerak gerakan tangan Lisa.

"Gue lagi ngerjain Skripsi Alea!!" sahut Lisa yang masih fokus mengerjakan skripsi nya.

"Skripsi mah kaga usah dikerjain, nanti aja. Sekarang ayo ke kantin."

"Ish! Ayo Lisa! Gue mau ketemu sama Regan." ucap Alea sembari menarik narik tangan Lisa.

Ah, iya. Regan adalah kekasih Alea, mereka baru tiga bulan berpacaran.

"Engga, Ish! Lo denger gue ga sih!? Gue gamau, lagian disana juga nanti gue jadi nyamuk."

"Kan udah biasa."

"Gamau. Gue lagi ngerjain skripsi! Emang lo udah ngerjain?"

"Belum."

"Astagaaa!! Lo cewe teraneh menurut gue. Lo cewe tapi kelakuan kek laki."

"Bodo! Buru temenin gue!"

"Gamau Al! Emang mau lo kalo ga lulus!?"

"Santai aja bro. Yaudah, gue sendiri aja kalo lo gamau, bye!"

Kemudian Alea pun pergi keluar kelas kelas.

Setelah sampai di kantin, ia mencari cari keberadaan sang pacar, tadi memang mereka sudah janjian akan bertemu dikantin.

"Ayang!!" teriak Alea yang melihat Regan sedang duduk disebuah kursi kantin. Ia melambaikan tanganya, lalu menghampiri Regan.

Lalu ia duduk disamping Regan, "Sayang." ucap Regan tersenyum.

"Sayang udah sarapan?" tanya Regan. Dibalas anggukan oleh Alea.

"Aduh, pusing banget sama Ayah. Ayah marah marah mulu tau."

Regan mengelus kepala Alea yang tertutup khimar. "Kasian banget. Emang marah gara gara apa?" 

"Kalo aku pake celana, kalo aku ga pake hijab, padahal kan gerah pake hijab tuh."

"Berati Ayah mau, kamu nutupin aurat kamu."

Alea mengerutkan keningnya, "Dih, kok sama aja kaya Ayah!?"

"Kamu ga sayang sama aku!?"

"S-sayang.. T-tap—" belum selesai bicara, tangan Regan sudah ditarik oleh Alea.

"Kita mau kemana, sih?"

"Kalo kamu sayang sama aku, kamu harus ngikutin mau aku." Ucapnya sembari terus menarik tangan Regan.

••••••••

Setelah sampai dirumah, Alea masuk dengan perhalan. Ia takut jika orangtuanya tau ia sudah terlambat pulang.

Biasanya pulang kuliah jam 13:22, dan sekarang sudah jam 15:00.

"Ekhem!!" deheman Ayah Adi yang menyadari jika Alea yang baru saja masuk.

Ayah Adi sedang membaca koran disofa ruang tengah. "Dari mana?" tanya Ayah Adi yang masih membaca koran.

"e-eh.. Ayah. Tau ya, hehe." ucap Alea yang terus menghampiri sang ayah dan mencium punggung tangannya.

"Dari mana?" tanya Ayah sekali lagi.

"E-ee.. Itu, apa, abis kuliah." ucap Alea menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Abis kuliah atau abis pacaran?" tanya Ayah yang terus beranjak dari duduknya.

"A-abis kuliah. Masa pacaran kan hehe." Alea tersenyum mengajak ayahnya tertawa, supaya tidak marah.

"Iya ya, hehehe." lanjut ayah.

"iya, dong."

"DARI MANA!!!?" Sentak ayah Adi membuat Alea terkejut bukan main.

"Mampus lo, ketauan kan."_batin Alea.

"D-dari k-kampus..." ucap Alea menunduk takut.

"Dari kampus kamu bilang!?"

"Lisa, temen kamu bilang kalo kamu pergi pacaran sama pacar kamu! Kamu tuh kenapa sih Alea!?... Ayah kan sudah bilang, pacaran itu dosa!"

"Bngst, Lisa tukang cepu anj!"_batin Alea.

"Aduh.. Bunda dimana lagi, ayo dong Bund, tolongin Alea.." batin Alea sembari melirik lirik tempat, mencari keberadaan sang Bunda agar bisa menyelamatkan nya dari sang Ayah.

"Nyari siapa kamu? Nyari Bunda? Bunda ga ada. Gaada yang bisa nyelamatin kamu." Ucap Ayah Adi.

"E-engga.. Alea ga nyari siapa siapa."

"Ayah udah bilang apa aja yang ga dibolehkan untuk perempuan. Tapi kamu melanggar semua itu. Ayah bilang kamu ga boleh pacaran, tapi kamu malah pacaran. Bandel!"

"Alea minta maaf."

"Alah, minta maaf, minta maaf. Besok juga kamu ulangin lagi." ucap Ayah Adi.

"Ayah harus menindak lanjutkan, Ayah akan masukan kamu ke pesantren, kamu belajar agama disana." lanjutnya.

DEGG!

"HAH, PESANTREN!? Ga! Alea gamau!"

"Beberapa minggu lagi kamu Lulus, Ayah tunggu itu untuk masukan kamu ke pesantren milik sahabat ayah."

"Engga, Ayah! Alea gamau!!"

"Ga ada penolakan!"




Revisi 03 juni 2023 - bogor

Suami Rahasia [TERBIT]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu