Prolog

12 1 0
                                    

Hi-Pa~
-
00. Prolog

-
Disebuah ruangan Gym tempat Putra sekarang, ia hanya sedang duduk memandangi berbagai alat olahraga yang menarik perhatian.

"Ini perut gue udah ada ototnya, gimana biar badan gue bisa kebentuk juga? cape anjir."

Putra berguling terlentang di atas lantai yang dingin, ia memandangi langit malam dari arah luar jendela, "Papa belum pulang juga?"

Putra menghelai nafas lelah, sudah berulangkali ia melihat Papanya pulang larut malam, dan sudah berulangkali pula dia menunggu kedatangan Papanya yang biasanya akan langsung ke ruang Gym.

"Kapan Papa bisa balik kayak dulu lagi?" Putra tersenyum lirih.

Clekk

Pintu ruangan terbuka, terlihat seorang pria tampan yang masih terlihat muda berjalan memasuki ruangan.

Putra langsung berdiri dan tersenyum menyambut Ayahnya, "Papa udah pulang? Putra habis latian lagi hari ini, udah ada kemajuan loh, perut Putra udah kebentuk!" Ujar Putra sembari menyingkap sedikit bajunya.

"Ya, bagus."

Senyum yang dari tadi Putra layangkan kini kembali menurun. Bukan itu jawaban yang ingin ia dengar setiap hari!

Ia ingin sekali Papanya bangga dengan dirinya.

"Ya, harusnya Putra tau apa jawaban Papa."

-

Gelak tawa memenuhi kantin siang ini, kantin yang begitu berisik bertambah berisik karena lima orang yang sedang duduk sembari tertawa keras di pojok kantin.

"Haha anjir Sep, serius lo nyuri sempak Bapak lo?" Tanya Jeje sambil tertawa hingga terjungkal kebelakang.

"Ni lagi gue pake sekarang" Asep si pelaku hanya menyengir menunjukkan gigi kuningnya,

"Tolol"

Tawa Jeje semakin keras ketika mendengar perkataan Putra, "Anjing, ga ada sempak lain lo Sep?" Tanya teman mereka yang lainnya, Yusuf.

"Belom dicuci sama Mak gue."

"Tolol banget anjir" Joshua terkekeh kecil, "Btw, yang lainnya kemana? tumben ga ada di kantin."

"Ga tau sih, tapi tadi Ruto ngechat gue katanya dia pulang duluan badannya ga enak katanya." Jawab Putra

Jeje akhirnya berhenti tertawa setelah mengorbankan paha nya yang ditepuk kencang oleh Joshua, "Tu anak perasaan sakit mulu, kayak banyak beban aja." Kata Jeje.

"Biasa junior, masih piyik-piyik suka banyak pikiran." Kata Yusuf.

"Btw Put, sebelumnya sorry nih ya gue cuman mau ngasih tau lo aja," Ujar Joshua menatap kearah Putra.

"Kenapa Jo? santai aja kali" Jawab Putra terkekeh.

"Kemaren gue liat bokap lo sama cewe di hotel, tapi kayaknya gue ga tau itu bokap lo apa enggak soalnya kurang jelas gue liatnya. Tapi put, gue ga mau bikin lo nethink ya, gue liat bokap lo gandengan tangan sama cewe itu."

Putra hanya terdiam mendengar perkataan Joshua, ia sungguh tau siapa wanita itu, dan hubungan apa yang mereka jalin. Putra tau semuanya.

-
Bengkulu, 20, 02, 2023.
Hi-Pa~

Say hi to Putra~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Say hi to Putra~

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 05, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Hi-Pa~Where stories live. Discover now