11.bayi

98 14 1
                                    

Typo dimana mana

-Author-

Shandy membuka mata nya perlahan, ia melihat di sekeliling nya dan ia menyadari kalau ia kini berada di rumah sakit, apa yg terjadi? Dia mencoba mengingat kembali sampai akhirnya mengingat semua yg terjadi

"Nindy?" tanpa memikirkan keadaan nya yg masih sangat lemah, kini ia bangun lalu melepas infus yg ada di tangan nya, setelah itu pergi meninggalkan ruangan itu mencari keberadaan istri nya

"Bangsen?" adik nya yg sedari tadi menunggu di luar terlihat panik melihat kakak nya keluar dari ruangan nya

"Bangsen kenapa keluar?"

"Cha, nindy dimna? Dia baik² aja kan?"

"Kak nindy, dia.."

"Dimna?"

"Kak nindy ada di ruang operasi" fenly yg ada di situ membuka mulut

"Ha? Ruang operasi? Kenapa?"

Fenly menjelaskan semua yg terjadi pada nindy

"Bayi yg ada di kandungan nya udh gak ada kak, terpaksa dia harus di keluar kan"

Tubuh Shandy yg tadi lemah kini menjadi semakin lemah, apa ini mimpi? Bayi nya sudah tak ada?

"Nggak, lo bohong kan? Bayi gue pasti masih ada" Shandy segera berlari menuju ruang operasi, mocha dan fenly pun langsung menyusul nya

~

Di luar ruangan terlihat banyak orang yg menunggu

"Yaya?" seseorang yg merasa nama nya di panggil langsung menoleh

"Bangsen?" ia segera berlari dan memeluk kakak ipar nya dan menangis disana

"Bang.. Kak nindy gkpp kan? Di dalem sana dia gak akan kenapa napa kan?"

"Nggak ya, nindy orang yg kuat, dia pasti bisa bertahan, untuk kamu, dan untuk aku.."

"Bangsen aku takut ka nindy kenapa²"

"Kamu berdoa aja, nindy pasti baik² aja ya.."

Mencoba membuat adik ipar nya tenang walaupun dia sendiri tdak tenang, jujur perasaan nya sangat kacau saat ini

Ya allah.. Mengapa ini semua terjadi? Kenapa engkau kembali mengambil bayi yg telah engkau titip kan? Kenapa istri ku juga harus terbaring lemah di ruang operasi, mungkin itu yg  di ucap kan shandy dalam hati nya

"Yaya.. Udah ya jangan nangis terus, kamu harus kuat biar kaka km jg di dalam sana kuat" Shandy melepaskan pelukan nya

"Aji.. " Shandy memanggil fajri dan mengisyaratkan untuk mendekat agar bisa menemani yaya

"Iya bang.." fajri mengajak yaya duduk, dan kini Shandy beralih ke arah pintu ruang operasi, ingin melihat keadaan di dalam sana namun tak bisa

"Shand yg sabar ya, mungkin ini belum saat nya lo jadi seorang papah, tapi percaya deh.. Suatu hari nnti lo akan jadi papah kok" ucap gilang

"Iya lang.. Tapi gue takut nindy kenapa² di dalam"

"Shand, kan lo tadi bilang sama yaya, nindy akan baik² aja, lo udh bisa nge yakinin yaya tapi kenapa lo ga bisa nge yakinin diri lo sendiri? " ucap vivi

"Lo berdoa aja Shand, doain yg terbaik buat nindy" sambung gilang

~

Waktu terus berjalan, dan kini operasi sudah selesai, nindy sudah di pindah kan ke ruang rawat dengan keadaan yg sudah baik² saja, walaupun dia belum sadarkan diri

"Takdir || Shandy UN1TYWhere stories live. Discover now