Tendangan Maut

1.8K 231 51
                                    

!!Warning!!

Isi dalam bab ini mengandung unsur LGBT
Harap jadi pembaca yang bijak
Hati-hati dalam memberikan komentar
Konten ini sangat sensitif
Jika tidak suka pada bagian tertentu skip saja jangan menulis sesuatu yang tidak disuka atas alasan norma

Taekook LGBT
Mereka tidak menyimpang hanya saja jatuh cinta pada sesamanya

Jadi, jika kalian menyukai Taekook
Tolong hargai juga keberadaan pasangan yang lain

Happy reading

Borahae

💜💜

















Taman kota?

Jeon Jungkook sudah menduga ke mana Taehyung akan membawanya pergi. Bukan restoran bintang lima, atau kafe dengan menu makanan internasional.

Apa yang dikatakan Jimin soal Taehyung semua bullshit. Dia bilang Taehyung tajir melintir, konglomerat, punya saham segede pesawat, anak semata wayang, keturunan sultan. Tidak mungkin anak sultan jajan dalam tanda kutip 'ngesex' di rumah bordir biasa. Harusnya dia ke Gangnam, tempat prostitusi terbesar di Korea. Bukan di tempat Jimin yang kaki lima.

Kim Taehyung ini pasti hanya pegawai kantoran biasa. Dia berangkat ke kantor naik bis, menjemput Jungkook dengan mobil yang tidak keren dan yang paling utama dia tidak sanggup membayar Jungkook saat bercinta.

Benar-benar payah.

Sepatu kets Taehyung terlihat kebesaran, ia berjalan sedikit tak nyaman. Hampir sama dengan yang dialami Jeon Jungkook. Ia memakai sepatu Soobin yang kekecilan, dan berakhir dengan ujung jemarinya yang kesemutan.

Karena sama-sama merasa kesulitan berjalan, mereka akhirnya memilih duduk di bangku taman tepat di bawah pohon yang tidak terlalu rindang.

"Ini yang kau sebut makan malam?"
Jeon Jungkook mendengus ke arah Taehyung, mendudukkan pantat bulatnya ke kursi besi yang dingin.
"Ah iya, aku ingat!" Taehyung berseru dengan meletakkan jari telunjuknya sejajar wajahnya.

Ia mengeluarkan sesuatu dari saku kanan kirinya. Dua batang coklat yang sepertinya sudah patah.

"Kau pikir aku anak SMA?" Jungkook menyolot tak suka.

"Memangnya kau tahu apa yang dilakukan anak SMA?"

"Tidak usah basa basi, cepat bayar hutangmu!" Jeon Jungkook tak menggubris ucapan Taehyung. Ia ingin cepat pergi dari makan malam tak berkualitas ini.

"Aku akan membayarnya tunai, kau tahu aku tak punya atm!"

"Bodoh amat! Cepat berikan uangnya!!!" Jungkook mulai kesal dengan tingkah Taehyung yang mengulur waktu.

"Beri aku satu ciuman lagi dan aku akan membayarnya lunas." Taehyung mendekatkan wajahnya pada Jungkook, dengan satu tangan yang siap menarik tengkuk pemuda manis itu.

Dengan jurus pukulan seribu bayangan, Jeon Jungkook mendorong Taehyung menjauh dari tempatnya. Sampai punggung Taehyung membentur besi pegangan kursi.

"Jangan manja, bayar saja. Jangan buang waktuku yang berharga. Kata Jimin kau kaya tapi tampilanmu sekarang, persis tukang pembersih selokan!!!" teriakan Jungkook hampir terdengar ke kursi seberang, tempat sepasang wanita sedang bercumbu ria.

Debt Collect Sex (Tamat Di Pdf) Where stories live. Discover now