Porsche menahan tangan nya saat sang bodyguard akan mengetuk pintu tuan nya

"Jangan paman, aku akan masuk sendiri  saja, dan untuk mu aku berterima kasih karena sudah menyambut ku" Ujar Porsche pada suruhan kinn

"Sama samaa tuan"

Cklek

Serius, tampan, dan tegas dari rahang suaminya membuat Porsche segera berlari setelah membuka pintu tanpa aba aba, dan kinn yang sudah mengetahui kedatangan sang istri hanya tersenyum simpul, dia sama sekali tidak marah namun jika itu orang lain yang memasuki ruangan nya tanpa ijin akan beda cerita

"Kitten kau datang sayang" Tanya kinn dengan menurunkan kaca mata miliknya

Greb

Porsche mengangguk dan memeluk erat kinn, menyesap harum maskulin sang suami membuat nya tenang

"Kau terlihat sangat senang" Tanya kinn kembali

"Tentu saja" Ucap Porsche terharu

"Hei ada apa hem, apa mom menyakiti mu"

Porsche menggeleng, wajahnya memang memerah karena menahan tangisan, namun Porsche yakin 100% jika ini adalah tangisan bahagia miliknya

"Hiks"

Kinn tersenyum kecil, ahh dia sangat ingin menggigit pipi merah istrinya, kinn segera berdiri dan membalas pelukan hangat Porsche

Cup

"Ada apa hem, berceritalah sayang"

"Aku senang hiks kinn aku senang" Ujar Porsche dengan rengekan

Kinn mendongakkan wajah indah Porsche untuk menatapnya

"Katakan"

Dengan nada bergetar Porsche menceritakan semuanya, ibu kinn merestui mereka, restu yang memang di inginkan sedari dulu

"Mom merestui kita"

"Apa kau senang kitten"

"Tentu saja aku senang"

Kinn memeluk erat Porsche, tubuh istrinya bergetar di dalam tangisan haru, kinn kini mencium kuat rambut harum Porsche, tangisan Porsche masih belum berhenti, mereka sudah sempurna mencapai tahap pernikahan, kedua belah pihak telah setuju, kinn mendapatkan restu untuk bersama dengan Porsche dari tuan kittisawat dan Porsche sudah mendapatkan restu dari nyonya nathanee theerapanyakul

"Berhenti lah menangis sayang"

"Aku senang kita sudah mendapatkan restu, aku sangat senang hingga tidak bisa berhenti menangis" Rengek Porsche menjadi jadi

Porsche menahan tangisan nya karena dia ingin berbagi cerita dengan kinn seseorang yang utama di dalam hidupnya setalah keluarga nya, kinn adalah nafasnya

"Aku mencintaimu"

"Dan kau tau jawaban ku kitten"

Kinn menuntun Porsche menuju sofa berwarna hitam di ruangan nya, merebahkan tubuh indah sang istri, menciumi seluruh wajah Porsche yang menggugah rasa gemas kinn

"Kau sangat wangi"

"Berhentilah mencium ku aku masih ingin menangis"

Graukk

"Ahhh" Pekik Porsche karena pipinya mendapatkan gigitan

"Berhentilah menangis sekarang ceritakan semua padaku apa yang di ucapkan oleh mom padamu tanpa ada yang kau sembunyikan sedikit pun" Pinta kinn tajam

Porsche mengusap pipinya pelan, tubuhnya tertimpa tubuh besar kinn di atasnya, sebenarnya ini sangat sesak, 2 manusia dengan umur yang matang berpelukan di sofa yang tidak sebesar ranjang mereka berdua tapi Porsche nyaman, dan tentu saja kinn juga merasakan rasa nyaman memeluk sang istri, hidung nya menyesap harus leher Porsche

 𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞 𝐈𝐧 𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐚𝐠𝐞Where stories live. Discover now