𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟑

17.7K 1.3K 20
                                    




Che menunggu Porsche dengan wajah keruh dan suram, menunggu adalah hal yang paling che benci selama ini, hampir setengah jam che menunggu Porsche di lobby apartment sahabat nya

Jika saja che tidak menolak untuk di antarkan, mungkin che tidak akan seperti anak hilang diam sendiri duduk di bangku tunggu hotel, tubuh nya yang amat mungil selalu menipu seseorang yang melihat nya seperti bocah

Che ingat perkataan nya pada win beberapa saat yang lalu

"Benarkah kau tidak ingin ku antar che" Tawar win ngeyel karena tidak tega meninggalkan che sendirian

"Pergilah, pasti bright telah menunggu mu saat ini" Tolak che

"Aku bisa menghubungi nya jika perlu" Ucap win, merasa tidak enak jika meninggalkan che di lobby sendirian disaat che bahkan baru pertama kali bertemu dengannya setelah lama tidak pulang ke thailand, akan di anggap apa dirinya nanti

Tapi janji bertemu dengan bright sayang nya telah dia rencanakan dari minggu lalu untuk menghadiri pernikahan rekan kerja bright kekasih nya, dan disana memang adalah ajang para artis berkumpul juga

"Tak apa pergilah win karna aku sudah menghubungi phi Porsche untuk menjemputku kemari"
Ya, che memang sudah menghubungi Porsche untuk segera menjemputnya

"Aku janji akan menemani mu berkeliling esok"

"Ya, tinggal kan bright dan bersamaku lah sesuai perkataan mu win" Ucap che tersenyum geli, karena selama dirinya berada di Kanada win selalu membicarakan tentang bright yang adalah lawan main nya di sebuah series.
Sahabat nya memang seorang artis papan atas

Che tidak menyangka di kehidupan nyata mereka telah resmi menyandang status kekasih, pantas saja selama ini saat win melakukan wawancara tidak pernah sekalipun menyangkal tentang pembicaraan media yang bersangkutan dengan bright

"Kau bisa memegang ucapanku"

"Hem pergilah sepertinya bright sudah menjemput mu" Dengan gestur dagu terangkat che mengkode pada win bahwa bright telah menjemputnya

"Baiklah aku pergi dulu, jika phi Porsche lama, kau bisa kembali ke apartment sesuai pin yang kuberikan padamu"

Che mengangguk dan mendorong agar win segera menuju ke arah bright yang sekarang melambaikan tangan padanya, bright memang kenal dengan che karena win terlalu sering melakukan video call padanya

.

"Che tidak menyangka jika mobil putra kittisawat yang kaya raya mengalami kerusakan" Sindir che melihat Porsche yang kini telah berdiri di depannya

"Phi ada kendala" Ucap Porsche kalem

"Seharusnya phi menghubungi ku"omel che cemberut dan mempoutkan bibir mungilnya

" Dan sayang nya phi meninggal kan ponsel di mansion"

Ini semua karena kinn yang menghalangi jalan nya, che adalah adik nya yang super crewet dan semaunya, jika saja kinn langsung pergi pasti dirinya akan sampai dengan tepat waktu untuk che

"Kenapa dengan bibir phi" tanya che penasaran karena sewaktu dia dan phi Porsche satu pesawat bibir phi nya masih dalam keadaan baik dan kenapa dengan sekarang
Bibir itu telah sedikit terluka seperti gigitan di bagian pinggir dan membengkak merah

Wajah Porsche seketika kaku mendengar pertanyaan che padanya, ini lah yang dia tidak suka dari adiknya, che akan terus bertanya sampai akar agar tahu semuanya

"Tergigit semut" Jawab Porsche asal

"Semut apa yang bisa sampai membuat bibir phi membengkak merah semua dan lihat phi, bibir phi seperti di gigit" pekik che

Porsche tersenyum malu pada beberapa orang yang sedang melewati mereka untuk masuk ke dalam apartment, ucapan adiknya terlalu keras hingga menimbulkan orang penasaran dan melihat mereka

"Pelankan suaramu nong" Desah Porsche kesal

"Jangan banyak bertanya, ayo kita kembali sekarang" Lanjut Porsche meninggalkan che yang sedang menggerutu dengan wajah di tekuk

"Apa apaan phi Porsche seenaknya saja memarahinya, padahal che sudah menunggu phi selama setengah jam" Batin che mendumel

"Aku tau phi pasti tadi berciuman dengan seseorang" Pekiknya lagi dengan langkah cepat menyusul Porsche yang sekarang telah masuk ke dalam mobil sport berwarna merah darah

"Diam dan masuk nong"geram Porsche kesal

Brak

Che membanting pintu setelah memasuki mobil dan memasang seatbelt

" Phi ternyata lebih memilih berciuman dengan seseorang daripada menjemput ku terlebih dahulu" Tuduh che

Demi Tuhan jika che bukan lah adiknya Porsche ingin segera menyumpal mulut yang tiada habis menyela dengan ucapan itu dengan kaos kaki milik pengawal di mansion kittisawat sekarang juga

Jika boleh berbicara Porsche akan bilang dengan lantang bahwa dia pun tidak ingin berciuman apalagi dengan kinn yang ingin di lupakanya

"Tutup mulut mungilmu nong, phi tidak berciuman dengan siapapun"

"Bohong"

Che dan Porsche telah lama tinggal di Kanada, dan di sana mayoritas nya tidak tabu dengan nama berciuman

"Phi pusing mendengar celotehanmu"

Dan dalam perjalanan mereka kembali ke mansion pun hanya diisi dengan ucapan tidak Terima che yang sangat panjang
Porsche yang lebih memilih berciuman dengan seseorang yang tidak di ketahuinya,dan dengan tega membuatnya menunggu lama tanpa tahu bahwa sosok yang berciuman dengan phi nya adalah kekasih dari kakak perempuan, saudara kandung nya sendiri

Mungkin che akan semakin histeris berteriak jika tahu kinn adalah mantan kekasih nya sewaktu berada di thailand dulu





next semoga kakak suka 😍

 𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞 𝐈𝐧 𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐚𝐠𝐞Место, где живут истории. Откройте их для себя