Prolog

149 8 0
                                    

"Cece ndak mau nerusin cita-cita Cece?"

Sebuah pertanyaan terlontar dari Sekar saat anggota keluarga Wiguna tengah menikmati makan malam. Pertanyaan tersebut berhasil menghentikan gerak tangan Wina yang tengah menyendok, begitu pula dengan Steven dan Michelle.

Wina menatap Sekar penuh kontemplasi.

"Pertanyaan Sekar ndak salah, Ce. Cece loh wes ngalah suwi ngurusi toko demi kita, sampai ndak lanjut setelah Co-Ass. Sekarang aku sama Sekar wes lulus, giliran kita aja yang ngurus toko. Cece lanjutno ujian, terus ambil intership," sela Steven.

Sahutan Steven tidak membantu Wina sama sekali. Untung saja Michelle memilih menjadi pendengar. Jika tidak, kepala Wina bisa meledak saat itu juga. Bukan Wina tidak pernah memikirkan dirinya untuk kembali meneruskan cita-cita yang sudah ia yakini sejak usia belia itu. Wina memikirkannya!

Setiap Wina ingin melanjutkan tahapan menjadi seorang dokter yang sempat tertinggal, ragu sering kali menghampiri. Wina dipenuhi ketakutan bahwa meneruskan impiannya akan menghancurkan upayanya selama ini dalam mempertahankan keluarganya agar tidak menghantam garis kemiskinan dan kesengsaraan.

Wina selalu dihadapkan dengan pilihan pada setiap tahap kehidupan yang ia lalui. Walau bisa melewati berbagai rintangan setelah menentukan pilihan, Wina tetap merasa gundah gulana setiap dihadapkan pada pilihan dengan berbagai macam sebab-akibat ketika dirinya berhenti pada satu keputusan.

Kali ini, apa keputusan yang akan Wina pilih?





Completing the last piece of the puzzle and revealing the unanswered questions...

4th story (and the last) of "Keluarga Wiguna",

4th story (and the last) of "Keluarga Wiguna",

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

dr. (Kehidupan) Wina




Tetralogi Keluarga Wiguna:

https://bit.ly/keluargawigunabypeisinoehina


📩

https://retrospring.net/@lafbeanbluu

dr. (Kehidupan) WinaWhere stories live. Discover now